Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 15 Maret 2011

Kabut Pagi Di Gyeryongsan (Chapter 5)


Chapter 5
Jatuh Hati


Namun, semua itu menjadi berubah ketika ia mengenal Baek Suzy. Gadis itu memberikan suasana baru di hatinya. Tentang kekhawatirannya yang berlebihan tadi, tentang tatapan tajam matanya, dan tentang sikapnya yang acuh tak acuh. Ah, semua yang ada padanya telah menimbulkan suatu getaran yang indah di hatinya.

Jatuh cintakah aku, pikir Kim Soo Hyun.

Lalu ia pun mendesis, seakan tidak mempercayai perasaannya sendiri.

"Kau suka bulan purnama?"

Kim Soo Hyun tersentak dengan pertanyaan yang halus itu. Di sampingnya, Baek Suzy berdiri dengan jaket merah menyala. Ia tampak lebih menarik dengan gayanya itu.

"Ya, aku suka bulan purnama. Tapi, itu jika aku sedang berada di sini. Di Seoul, aku tak dapat menikmati sinar bulan seindah sekarang karena tertutup oleh gedung-gedung pencakar langit."

Baek Suzy tersenyum, kemudian menghempaskan pantatnya di atas rumput. Sementara suara gemericik air sayup-sayup terdengar dari sungai kecil yang tak jauh dari mereka. Di sekeliling gelap gulita. Hutan bunga-bunga edelweiss pun sudah tak mampu lagi menerobos pekatnya malam.

"Namamu Kim Soo Hyun, kan?" ujar Baek Suzy, terdengar pelan di telinga Kim Soo Hyun.

Pemuda itu mengangguk.

"Kau sudah tahu namaku?"

Kim Soo Hyun kembali mengangguk.

Gadis itu tersenyum. Sinar bulan purnama yang memantul lemah, menembus lensa mata gadis itu. Kim Soo Hyun dapat menyaksikan betapa indah sebenarnya kilau mata gadis itu. Ah!

"Mengapa kau tertarik untuk ikut dalam pendakian ini?" tanya Kim Soo Hyun.

Baek Suzy diam saja. Matanya menatap lurus ke depan, seakan ingin menembus kegelapan malam. Kemudian ia tersenyum, begitu dingin dan beku.

Kim Soo Hyun tak bergeming. Ia memang bukan termasuk pemuda yang pintar memancing pembicaraan; apalagi dengan seorang gadis.

"Kau ingin tahu mengapa aku tertarik untuk ikut bersama kelompokmu?" Gadis itu berpaling dan menatap Kim Soo Hyun dengan mimik serius.

"Ya, jika kau tidak keberatan menceritakannya padaku."

Baek Suzy tertawa pelan. Lalu mempermainkan ujung-ujung rumput di dekat sepatunya.

"Karena ada Ok Taecyeon?" tebak Kim Soo Hyun digemuruhi rasa cemburu yang mulai membakar hatinya.

Mata gadis itu terbeliak sebentar. Kemudian terdengar lagi ia tertawa pelan sambil kepalanya menggeleng-geleng. "Bukan. Bukan karena Ok Taecyeon. Dia adalah sahabatku sejak SMA dulu."

"Lantas?" Kim Soo Hyun mulai penasaran.

"Ini adalah pelarianku."

"Pelarian?" Kim Soo Hyun mengernyitkan kedua alisnya. "Pelarian bagaimana maksudmu?"

"Ya, pelarian. Aku lari dari keluargaku," ujar Baek Suzy. Ucapannya begitu tenang. Tak ada gejolak di sana. Nadanya terlalu dingin.

"Heh? Mana bisa aku percaya itu?" sentak Kim Soo Hyun.

Baek Suzy tertawa, kali ini terdengar agak keras. Dari dalam tenda, terdengar suara Ok Taecyeon mendehem.

"Mengapa tertawa?"

"Pertanyaanmu lucu."

"Oya, pertanyaanku lucu?"

Baek Suzy mengangguk.

"Ya, barangkali aku ini masih norak, ya? Aku sering tak percaya jika ada seorang gadis lari dari rumah."

Baek Suzy membisu. Ucapan Kim Soo Hyun memang terasa agak menikam jantungnya. Tapi, tidak. Kenyataannya toh ia memang lari dari keluarganya. Meninggalkan kemelut dalam rumah tangga orangtuanya. Namun, itu hanya karena ia ingin mencari ketenangan semata.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...