Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 24 Maret 2011

Thank You (Chapter 2)


Keesokannya di SMU Shinhwa, saat jam istirahat, tampak Donghae hendak menuju ke meja Han Hyo Joo, gadis itu terlihat sedang asyik menyalin rumus-rumus Fisika di papan tulis.

“Donghae, ke kantin yuk!” ajak Eunhyuk, teman dekat Donghae, bersama Yesung, Sungmin, Ryeowook, dan Iu.

“Duluan saja!“ sahut pemuda yang dikenal playboy tapi jomblo itu. Teman-temannya cuma angkat bahu sambil berlalu.

Donghae melanjutkan langkahnya menuju meja Han Hyo Joo yang letaknya di barisan ujung dekat pintu keluar kelas dan berada di meja ke empat dari depan.

“Masih menyalin? Tidak ke kantin?” tanya Donghae. Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan Han Hyo Joo.

“Nanti saja,” jawab Han Hyo Joo yang acuh dan tidak memperhatikan kehadiran Donghae.

“Nanti kalau waktu istirahatnya habis?” tanya Donghae lagi.

“Ya, tidak makan,” jawab Han Hyo Joo enteng. Donghae tersenyum, lalu menjulurkan buku catatan Biologi Han Hyo Joo. “Terima kasih.”

“Sama-sama.”

“Kau puitis juga ya?”

“Siapa?” tanya Han Hyo Joo agak kaget.

“Ya, kau.”

“Apa maksudnya, aku tidak mengerti,” Han Hyo Joo bingung seraya melirik wajah Donghae yang cengengesan.

“Masa' tidak mengerti. Baca saja di halaman belakang bukumu. Terima kasih, ya, aku mau ke kantin dulu.” Donghael berdiri dan bergerak keluar kelas.

Han Hyo Joo masih tertegun dan menggeleng, lalu kembali menyalin.

Langkah Donghae yang hendak ke kantin tiba-tiba saja terhenti saat melihat beberapa siswa berkerumun di depan mading. Sekilas telinganya mendengar kalau siswa-siswa itu sedang membicarakan lomba baca puisi yang hadiahnya jutaan. Donghae yang bertubuh tinggi itu segera merangsek ke depan dan membelalakkan mata untuk membaca pengumuman lomba baca puisi.

“Lomba baca puisi tingkat nasional dari Diknas,” gumamnya.
Tanpa belama-lama, Donghae memutar haluan langkahnya menuju ke perpus untuk mengambil formulir lomba menulis puisi. Setelah itu, dia kembali ke kelas dan langsung duduk di samping meja Han Hyo Joo, beberapa murid sudah terlihat ada yang masuk ke kelas.

“Nama, Han Hyo Joo. Emmm... lahir... (Donghae berpikir sebentar), Han Hyo Joo kau lahir di mana?” tanya Donghae.

Han Hyo Joo yang masih menyalin dan sebentar lagi selesai belum sadar dengan maksud pertanyaan Donghae, dan langsung menjawabnya.

“Cheongju, 22 February 1987”

Donghae menulis kembali. “Alamat?”

Lagi-lagi Han Hyo Joo masih belum sadar dengan pertanyaan Doonghae itu.

“Jl. Angker Asam Manis No 13, RT 13/13, Seoul.”

Donghae menulis sambil tertawa geli. Han Hyo Joo yang sudah selesai menyalin, baru tersadar setelah mendengar cekikikan Donghae.

“Kenapa tertawa?” tanya Han Hyo Joo bingung. “E eh… lagipula untuk apa kau tanya-tanya?”

“Nama jalannya aneh. Angkanya sial lagi,” sahut Donghae masih cengengesan. Han Hyo Joo cemberut.

“Kau belum jawab! Tadi tanya biodataku apa maksudnya?” desak Han Hyo Joo penasaran. Donghae menghentikan tawanya.

“Hmm… sebenarnya aku mau mendaftarkanmu ikut lomba menulis puisi atau baca puisi dari Dinas pendidikan Seoul.”
Han Hyo Joo tersentak kaget. “Apa? Tidak, aku tidak mau! TIDAK MAU!”

“Kenapa, kau kan berbakat. Puisimu juga bagus-bagus.”

“Pokoknya aku tidak mau!!!” Han Hyo Joo memukul meja hingga berderit dan berlari ke luar kelas.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...