Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Senin, 21 Maret 2011
Cinta Pada Tamparan Pertama (Chapter 5)
Merasa masih kalah dari saingannya, Donghae menyusun siasat jitu. Kali ini dia meminjam mobil ayahnya untuk pasang tampang. Dengan strategi yang sudah diracik sedemikian matang tadi malam, Donghae memasang mimik memelas.
”Ehm, Han Hyo Joo. Pulang sekolah mau ke mana? Ada acara?” tanyanya pada teman sebangkunya itu. Han Hyo Joo tampak sedikit terkejut dengan sapaan Donghae yang tidak biasanya. Walau melihat ada yang janggal, dia menjawab juga.
“Langsung pulang, Kenapa?”
”Hmm… kalau begitu nanti pulang denganku ya, mau tidak? Aku antar?”
Han Hyo Joo semakin yakin, ada yang kurang beres. Tapi, dia malah mengiyakan ajakan Donghae. Berhasil! Donghae pun tinggal menyusun rencana, agar Siwon melihat Han Hyo Joo pulang dengannya hari ini.
Sejauh ini triknya berjalan mulus-mulus saja. Sesuai yang dijanjikan, mereka pulang bersama-sama. Di tengah jalan, Donghae membelokkan mobilnya ke sebuah rumah makan.
“Makan dulu ya, lapar.” Donghae tak membiarkan Han Hyo Joo menolak ajakannya. Han Hyo Joo setuju. Mereka duduk di meja pojok, pilihan Donghae, agar leluasa melihat siapa-siapa yang mampir ke rumah makan itu. Orang yang ditunggunya datang juga, Siwon dengan langkah mantap memasuki rumah makan tanpa seorang teman pun. Bergegas menghampiri Donghae dan Han Hyo Joo yang tengah asyik menunggu pesanan.
Donghae pura-pura tidak melihat, Siwon menarik kerah baju Donghae, agar berdiri. Tangan lainnya terkepal siap memukul. Han Hyo Joo kebingungan.
“Eh, apa maksudmu menantangku, menyuhku datang ke rumah makan ini. Sekarang aku sudah memenuhi tantanganmu, datang sendirian kemari! Kau mau apa sekarang?!!” Siwon memaki dan membentak-bentak Donghae. Donghae tenang-tenang saja, tak sedikitpun terpancing emosi.
“Kau kalah Siwon. Lihat! Han Hyo Joo sudah jadi milikku,” Donghae berbisik di telinga Siwon.
Siwon berpaling ke arah gadis yang dimaksud Donghae dengan sangat terkejut. Dia sempat ingin mengatakan sesuatu tapi urung dilakukan. Seketika itu juga, dia pergi meninggalkan mereka. Donghae mencoba tersenyum ketika Han Hyo Joo menatapnya terheran-heran. Donghae kembali menempati kursi sementara Han Hyo Joo masih berdiri.
”Oh, jadi maksudmu mengajakku pulang bersama agar kau merasa menang dari Siwon? Itu saja? Hah! Aku pikir, kau sudah mulai bersahabat,” kata Han Hyo Joo ketus.
“Lalu kenapa? Biar bagaimanapun, Siwon tidak akan bisa mengalahkanku!” balas Donghae, terpaksa jujur karena siasatnya terlanjur ketahuan oleh Han Hyo Joo.
“Maafkan aku, Donghae, aku tidak bisa menerima perlakuan ini. Aku pulang!”
Donghae segera menarik tangan Han Hyo Joo.
“Hanya karena masalah kecil ini?”
“Masalah kecil kau bilang? Kau sudah mempermalukanku!”
“Seperti ini kau bilang mempermalukan? Kalau kau ditelanjangi di depan umum baru…”
PLAKK!!!
Belum selesai kalimat Donghae terucap, sebuah tamparan mendarat sukses di pipi kirinya.
“Tolong pahami perasaanku, Donghae! Aku berusaha memahami sifatmu yang tidak jelas itu karena aku menganggapmu sama seperti teman lain. Mau mereka sebut kau ‘pembunuh berdarah dingin’, pria pendendam, si cuek yang kaya raya, aku tidak peduli. Aku tetap mau berteman, tapi kau… kau sudah merusaknya, Donghae!”
Han Hyo Joo pergi meninggalkan Donghae sambil berlari keluar rumah makan. Donghae hanya terdiam dan tidak mampu berbuat apa pun dalam keadaan ini. Sebelumnya, tidak ada kejadian yang benar-benar menyentuh perasaannya seperti ini.
Malamnya, Donghae tidak bisa tidur. Gelisah berbaring di kasur empuknya, di dalam kamar dengan jendela terbuka dan hanya disinari bulan yang sedang penuh. Dia terus teringat tamparan Han Hyo Joo yang dirasakannya, sangat hangat. Dia malah menyukai tamparan itu. Entahlah, kenapa dia senekat itu menantang Siwon demi anggapan mampu merebut Han Hyo Joo dari hati Siwon. Dia takut, kalau Han Hyo Joo malah akan semakin akrab dengan Siwon nantinya. Sepertinya, kali ini dia bukan memikirkan kalah dari Siwon. Lebih dari itu, dia takut sekali Han Hyo Joo berpacaran dengan Siwon.
“Apakah aku sudah jatuh cinta pada Han Hyo Joo?” katanya malam itu. “Tidak mungkin! Selama ini aku selalu cuek padanya… tapi kenapa sekarang aku merasa takut kehilangan dia.” Makin lama, matanya terpejam dan dia bermimpi indah bersama Han Hyo Joo.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar