Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 02 Maret 2011

Jaket (Chapter 1)


“Kita bertukar kado.”

Kesepakatan telah diambil. Di hari Valentine nanti mereka akan saling memberikan kado. Tentu saja kado yang spesial.

“Aku tidakak mau menerima puisi cinta darimu. Sudah kuno!” canda Sooyoung. Key menyeringai. Tentu saja ia tidak akan memberikan puisi atau surat cinta untuk Sooyoung. Bukan soal sudah kuno atau norak, tapi rasanya kata-kata cinta memang sudah tak perlu diobral lagi. Usia pacaran sudah setahun lebih, masing-masing tak perlu lagi meragukan perasaan sang kekasih.

Kini Valentine’s Day semakin dekat. Key mulai pusing. Kado itulah yang membuat Key pusing. Key yakin, Sooyoung akan memberinya
sesuatu yang sangat berharga, setidaknya menurut Sooyoung. Ia sendiri sudah mengincar sesuatu untuk dihadiahkan untuk Sooyoung. Sesuatu yang menurutnya sangat pas dihadiahkan pada Hari Kasih Sayang. Yang jadi masalah adalah : darimana ia mendapatkan uang untuk membeli barang tersebut?

Sebuah kotak musik berfungsi sebagai tempat perhiasan. Key sudah menelitinya di Gift Toys lebih dari sekali. Kotak berwarna merah
jambu yang ketika dibuka akan memperdengarkan lagu Love Story yang klasik. Dengan kotak itu Sooyoung bisa menyimpan blink-blink dan semua perhiasan yang dimilikinya. Sebuah hadiah Valentine’s Day yang sangat cocok.

Tapi darimana Key memperoleh dua ratus ribu rupiah untuk membeli kotak tersebut? Dua ratus ribu bukanlah jumlah yang sedikit bagi Key. Ayah dan Ibunya mungkin tidak terlalu berat untuk memberikan sejumlah itu untuk Key. Jika uang itu hendak digunakan untuk membeli buku atau peralatan sekolah. Tapi untuk membeli kado Valentine? Key tak yakin. Key lebih yakin bahwa ia akan menerima teguran dan berondongan kalimat kurang sedap.

Di masa sulit seperti ini sangatlah mengada-ada jika mengeluarkan sejumlah uang cukup besar hanya untuk sesuatu yang tidak penting. Key yakin, bagi kedua orang tuanya, membeli hadiah Valentine bukanlah sesuatu yang penting apalagi sebuah keharusan.Tak ada jalan lain kecuali harus mendapatkan sendiri uang dua ratus ribu rupiah itu.

Tapi darimana?

Bekerja? Siapa yang mau mempekerjakan seorang anak pelajar kelas 2 SMA yang tidak punya ketrampilan apa-apa? Mengumpulkan seluruh uang saku memang mungkin. Tapi waktunya kurang dari sepekan lagi. Dan perkalian antara jumlah uang saku dengan jumlah hari yang tersisa masih sangat jauh dari angka dua ratus ribu!
Meminjam uang teman memang bisa. Tapi Key menghadapi resiko yang tidak kecil jika nantinya Ayah atau Ibunya mengetahuinya. Orang tuanya mengharamkan berhutang.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...