Chapter 4
Baek Suzy
Brrr....
Kim Soo Hyun cepat-cepat mengenakan jaketnya.
"Kenapa kau, Kim Soo Hyun? Dingin?" tegur Park Gyu Ri.
Pemuda itu mengedikkan bahunya. "Entahlah," ujarnya pelan. "Malam ini udara lembah dingin sekali, ya?"
Im Yoona tertawa. "Tumben kau kedinginan. Biasanya kau kan tahan dingin?"
"Entahlah!" Kini Kim Soo Hyun menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Barangkali karena kau lapar. Makanlah dulu. Mi-instan sudah matang."
Tanpa menawarkan kawan-kawannya yang lain, Kim Soo Hyun langsung saja menyambar piring plastik yang disorongkan Im Yoona kepadanya. Barangkali benar juga yang dikatakan Im Yoona, aku menggigil karena lapar, bukan karena tatapan Baek Suzy barusan. Ya, mudah-mudahan saja. Pemuda itu sibuk membesarkan hatinya sendiri.
Kim Soo Hyun sudah selesai lebih dulu ketika kawan-kawannya yang lain bersiap-siap untuk makan. Agar tidak mengganggu, pemuda itu keluar tenda. Ditatapnya langit. Sungguh indah sekali. Bulan purnama sudah bulat penuh menggantung di atas sana. Kim Soo Hyun melihat Baek Suzy tengah duduk memeluk kedua kakinya sambil tersenyum kepadanya.
Fuih! Gila! Gila! Kim Soo Hyun memaki-maki perasaannya sendiri. Mengapa bayangan gadis itu menjadi kian begitu dekat dengannya! Gadis yang baru dua hari lalu dikenalnya!
Sungguh suatu perkenalan yang tak terduga. Ketika Kelompok Shinhwa Club merencanakan mendaki gunung dan berkemah di Lembah Gyeryongsan, tiba-tiba saja Baek Suzy ikut mendaftar di sana.
Mulanya gadis cantik itu memang tidak mendapat perhatian khusus dari anggota Shinhwa Club. Tapi, Ok Taecyeon-lah yang keras hati untuk memperbolehkannya.
"Dia kan bukan anggota Shinhwa Club, Ok Taecyeon?" begitu kata Jeon Boram.
"Lho, apa salahnya? Toh perjalanan kali ini cuma sekadar pendakian biasa. Tidak ada acara khusus dari Shinhwa Club," Ok Taecyeon ngotot memperjuangkan Baek Suzy.
Kim Soo Hyun, yang ketika itu juga ada di tengah mereka, hanya diam saja. Ikut atau tidak Baek Suzy dalam rencana itu, tidak menjadi soal baginya. Terlebih ia belum kenal dekat dengan gadis yang sedang didebatkan oleh Jeon Boram dan Ok Taecyeon itu. Kemarin ia hanya sepintas melihat gadis itu ketika mendaftar di sekretariat Shinhwa Club.
"Terserah Kim Soo Hyun sajalah kalau begitu. Dia yang akan menjadi pemandu dalam kegiatan nanti," Jeon Boram menyerahkan persoalan itu kepadanya.
"Bagiku tak jadi soal. Yang penting, dia tidak akan membebani kita. Maksudku, meskipun rencana ini bukan program dari pencinta alam, tapi medannya cukup berat. Kita akan naik dan menuruni dua gunung sekaligus. Apakah gadis itu cukup kuat?" Katanya, melempar pertanyaan pada Ok Taecyeon.
"Untuk itu aku kurang tahu pasti, Kim Soo Hyun. Tapi, aku yakin, Baek Suay pasti kuat."
"Ya, kalau begitu no problem. Ajak sajalah! Tapi, kalau ada apa-apa padanya, kau yang bertanggung jawab, ya?"
"Beres!" janji Ok Taecyeon pasti, sambil menepuk pundak Kim Soo Hyun tanda terima kasih.
Jeon Boram yang merasa suaranya dikalahkan, hanya tersenyum sumbang. Kemudian ditinggalkannya Ok Taecyeon dan Kim Soo Hyun di ruang sekretariat yang sempit itu.
"Kenapa kau ngotot sekali ingin mengajak gadis itu?" tanya Kim Soo Hyun, memancing reaksi Ok Taecyeon.
Ok Taecyeon cuma tersenyum saja.
"Pacarmu?"
Ok Taecyeon menggeleng.
"Lantas, kenapa kau begitu semangat mengajak dia?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya berteman biasa saja dengan dia. Kau tak usah berpikir macam-macam tentang dia, ya?" ujar Ok Taecyeon.
Kim Soo Hyun tertawa.
Ia memang selalu begitu, tak pernah peduli dengan urusan orang lain. Barangkali itu pula sebabnya hingga sekarang ia tak pernah punya pacar. Kadang berpacaran baginya hanya menjadi beban saja. Harus beginilah, begitulah. Shit, semua serba diatur.
Sungguh menjengkelkan!
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar