Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 17 Maret 2011

Seratus Potongan Puzzle (Chapter 4)


Jarum jam sudah menunjuk angka jam 13.30, kelas Sooyoung masih belum bubar. Sooyoung benar-benar kesal setengah mati. Terutama pada Mr. No Min Woo. Sooyoung tidak mau menunda lagi, hari ini ia harus menemui Onew.

“Ya! Selesai. Waktu sudah habis. Simpan file kalian di folder masing-masing. Jangan lupa turn off komputernya,” ucap Mr. No Min Woo tepat pukul 13.45.

“Taeyeon, aku duluan, ya.” Sooyoung menyambar tasnya. “Mudah-mudahan saja dia belum pulang.”Sooyoung berlari secepat mungkin. Dari kejauhan ada suara memanggil-manggil namanya.

Sooyoung menoleh ke belakang sambil setengah berlari. Ia melihat Mr. No Min Woo melambaikan tangannya, memanggilnya. Mungkin ia akan menghukum Sooyoung, karena kelas belum dibubarkan, dia sudah keluar duluan.

“Cuek sajalah!” ucap Sooyoung sambil mempercepat larinya.
Jam 06.55

“Aduh… kenapa harus kesiangan di saat genting seperti ini?”

”Pasti potongan puzzle itu sudah ada di atas meja. Orang itu benar-benar sudah sukses membuatku penasaran setengah mati.”

Benar saja. Potongan puzzle berikutnya sudah ada di atas meja. Sooyoung berlari menuju kelas Onew. Tapi…

Bruk!!

Aduh!

“Hei kau, hati-hati kalau jalan.” Tubuh tinggi Mr. No Min Woo terlihat seperti raksasa oleh Sooyoung yang terjatuh di lantai.

Sooyoung bangkit dari lantai. Seragam putihnya kotor menyapu lantai.

“Maafkan saya, Mr. No Min Woo! Lagi pula, kenapa Mr. No Min Woo berdiri di depan pintu? Menghalangi jalan saja. Kalau ketabrak, kan bukan salah saya?”

“Kau itu, bukannya minta maaf,”Mr. No Min Woo mengomel.

“Apa tidak terbalik? Kan saya yang jatuh?” balas Sooyoung.

“Cepat minta maaf!”

Sooyoung tak mendengar ucapan Mr. No Min Woo setelah teringat kalau dia harus menemui Onew. Sooyoung berlari meninggalkan
Mr. No Min Woo yang masih mengomel.

“Hei, minta maaf dulu!”

“Tidak sempat!”

”Kenapa dengan guru itu? Sok galak. Sok berwibawa. Menyebalkan. Merasa jadi orang paling tampan. Dasar!”

“Dimana Onew?” tanya Sooyoung pada laki-laki berkaca mata yang ia duga sebagai teman sekelas Onew.

“Tidak masuk,” jawabnya singkat sambil membetulkan kacamata silindernya.

“Ok, terima kasih!” Sooyoung menepuk bahu laki-laki itu lalu pergi.

“Sial! Kenapa dia tidak masuk? Eh, tunggu dulu! Hari ini dia tidak masuk, tapi potongan puzzle itu tetap dikirim. Aneh? Aduh, aku jadi semakin bingung. Jangan-jangan, memang bukan dia. Tapi, perasaanku mengatakan memang dia orangnya yang mengrim potongan puzzle itu.”

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...