“Sooyoung, Choi Sooyoung.”
Keduanya saling berjabatan erat. Sooyoung masih dengan sikapnya yang malu-malu, tapi mauuu....!!!, melontarkan senyum termanisnya. Siwon, membalas senyum pada Sooyoung yang semakin salah tingkah. Sooyoung tambah dag, dig, dug!
“Aduh... maaf ya, aku harus cepat-cepat pulang?” kata Siwon memecah lamunan Sooyoung.
“Kenapa buru-buru? Memangnya ada apa?”
“Harus buru-buru, sebelum terlambat.”
Sooyoung tak mengerti. Sebelum terlambat? Aahh.... Aneh!
“Maaf Sooyoung, aku pergi dulu.”
Tidakkk!! Jangan berakhir dulu! Kenapa harus secepat ini? Baru saja kenal, sudah mau berpisah. Belum lama, baru beberapa menit... Tiba-tiba Siwon, entah disengaja atau tidak, mendekatkan tubuhnya dan mencium kening Sooyoung. Sooyoung hanya bisa diam, dengan pandangan tak percaya ke arah Siwon. Tak lama kemudian, sosok Siwon yang tampan itu pun hilang, entah kemana. Tinggal Sooyoung sendiri. Orang-orang di sekitar pun menghilang. Seperti ada sesuatu yang terjadi. Datang tak dijemput dan pulang tak diantar.... Hiii...!!!. Seperti Jailangkung saja!!!
Sore berganti malam dengan cepat. Sekarang semuanya gelap. Pandangan Sooyoung pun ikut gelap, tak ada lampu yang menerangi. Ia kebingungan, dan takut harus berbuat apa. Ketika suasana berubah tanpa disadari, ia tak bergerak. Hanya menutup mata karena terlalu takut.
***
“Nah, begitu ceritanya....”
“Wah, Baru juga kenal, sudah dapat ciuman...” Taeyeon berseru iri.
“Iya, Coba kalau aku yang bermimpi seperti itu.... Mungkin aku yang pertama kali menciumnya!” seru Boram, tidak kalah, menyahuti teman-temannya.
“Wuuu... maunya!!” Sooyoung dan Taeyeon melempari Boram dengan bantal.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar