Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 09 September 2011

Trauma (Chapter 7)



Sore merangkak mendekati malam. Warna jingga kemerahan terlukis indah di kaki langit. Taman itu terlihat lengang. Angin berhembus semakin kencang dan menebarkan hawa dingin yang membuat tubuh Kim So Eun sedikit menggigil. Ia merasa tubuhnya letih. Menceritakan sebuah rahasia yang bertahun-tahun disimpannya sendiri (berdua dengan Bibi Kim Ha Neul) seperti mengisap habis seluruh tenaganya. Ia merasa sangat lelah dan pasrah, dan sangat tak berarti. Seperti seorang terdakwa, ia menunggu. Menunggu keputusan dari Kim Bum yang hanya diam dengan pandangan menerawang.

“Kim Bum,” kata Kim So Eun, memecah kebisuan, “sekarang kau sudah mengerti mengapa aku takut menikah. Kau juga sudah tahu semua rahasia masa laluku. Aku tak terlalu berharap kau mau menerimaku.”

Ia memberanikan diri menggenggam tangan Kim Bum sambil berkata lagi, “Tapi, kau juga harus tahu, aku sangat mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu, meskipun barangkali kau menganggapku tak pantas mendampingimu.” Ditatapnya Kim Bum yang masih diam.

“Kau juga harus tahu, aku sangat ingin menghilangkan rasa takutku entah dengan cara apa. Aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku tak pernah sengaja menipumu. Setidaknya, aku telah mengatakan ini padamu.”

Kim Bum menatap Kim So Eun sekilas dan melepaskan tangannya dari genggaman gadis itu. Ia menarik napas panjang.

“Aku harus menemukan ibuku agar bisa membayar impas semua penderitaannya selama ini. Paling tidak, dengan adanya ibuku, aku tak perlu hidup sendiri untuk beberapa lama,” kata Kim So Eun, mencoba berseloroh.

Kim Bum mendongak dan menatap manik mata Kim So Eun. Tapi, ia tak mengatakan sepatah kata pun. Raut wajahnya sedih dan sangat tertekan. Tiba-tiba saja ia bangkit dan membersihkan rerumputan kering yang menempel di pakaiannya. Ia tak memandang Kim So Eun. Sambil lalu ia berkata, “Sudah Sore. Sepertinya kita harus pulang.”

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...