Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 14 September 2011

Gosip (Chapter 4)



Chapter 4
Sidik Jari Di Mana-Mana

Hari berikutnya, begitu mendapat laporan bahwa sidik jari pada bungkus rokok sama persis dengan karton susu cokelat, Officer Park Shi Hoo segera memerintahkan dua anak buahnya untuk "menjemput" Kim Soo Hyun.

"Ada keperluan apa saya dipanggil, Tuan?" tanya Kim Soo Hyun seakan tak mengetahui maksud pemanggilannya.

"Untuk sementara ini, kau didakwa membunuh Kim So Eun!"

"Apa buktinya?"

"Ada dua. Kancing baju ini," Officer Park Shi Hoo mengeluarkan sebuah kancing kecil dari laci mejanya. "Kancing ini saya temukan di tubuh Kim So Eun. Mereknya persis dengan merek kaus yang kau pakai tempo hari. Kebetulan kaus yang waktu itu kau pakai, satu kancingnya tidak seragam dengan dua lainnya. Berarti kancing itu lepas, ketika kau berusaha membekap wajah Kim So Eun."

"Kaus itu pemberian Tn. Kim Bum. Waktu barang itu saya terima, kancingnya memang tinggal dua," Kim Soo Hyun tak mau kalah berargumentasi.

"Kapan kau mendapatkannya?"

"Dua hari sesudah Ok Taecyeon meninggal."

"Terus terang saja, apa kau sering memakai obat-obatan terlarang?"

"Sekadar 'cimeng' (lintingan ganja) iya, itu pun kalau sedang suntuk. Saya berani sumpah, Tuan," akunya.

"Lalu, kenapa Baek Suzy minta putus darimu?"

Kim Soo Hyun tampak terkejut, ketika Officer Park Shi Hoo menyebut nama Baek Suzy. Pemuda itu terdiam.

"Sejak SMA dia ingin jadi bintang film. Dia sering mendesak saya agar dikenalkan dengan orang-orang film, karena saya kenal Ryu Soo Young Hyung. Permintaannya tidak saya tanggapi. Lalu ia berkenalan dengan Kim So Eun. Selain penata rias, Kim So Eun juga menyalurkan anak-anak jadi figuran. Baek Suzy bangga, meski baru tahap numpang lewat. Kim So Eun berjanji akan memperkenalkannya dengan seseorang yang lebih berkompeten. Benar, di film selanjutnya Baek Suzy mendapat peran berarti, tetapi harus dibayar dengan mahal. Baek Suzy hamil."

"Kim So Eun 'kan wanita?" potong Officer Park Shi Hoo.

"Bukan dengan Kim So Eun, tetapi Ok Taecyeon. Dia itu playboy, peran-peran tambahan atau figuran biasanya dipilih dan ditentukan olehnya. Saat itulah ia mencari kesempatan."

"Jadi, kau dendam pada Ok Taecyeon?"

"Tidak, Tuan. Hidup saya saja sudah susah, Jadi untuk apa juga saya mencari perkara. Tentang kecelakaan sampai dia meninggal, saya tidak tahu apa-apa."

"Tetapi yang memasang karet protektor itu, kau 'kan?"

"Betul, tapi saya hanya tinggal memasangnya saja, karena sudah dirakit oleh Ryu Soo Young Hyung sebelum sarapan. Kemudian ia pergi menyiapkan setting di tempat lain."

"Kembali ke Kim So Eun. Ketika korban meninggal, di meja tamu ada dua kotak karton susu cokelat dan sepiring Kimbab. Di kedua kotak ada sidik jarimu, persis seperti sidik jari di bungkus rokok yang saya sodorkan sore lalu."

Kim Soo Hyun kaget, menyadari kebodohannya.

"Apa kini alibimu?" Officer Park Shi Hoo tersenyum.

"Saya ingat. Kim So Eun meninggal pada hari Rabu. Selasa malam sepulang syuting, sekitar jam sembilan, saya disuruh Tn. Kim Bum mengambil obat di apotek. Juga membeli dua kotak susu cokelat. Saya sempat diingatkan untuk melihat tanggal kadaluwarsanya."

"Sesudah itu, kau ke mana?"

"Langsung pulang. Karena besoknya ada syuting pagi."

"Apakah sepeninggalmu Tn. Kim Bum juga pergi?"

"Saya kira, tidak. Sebab istri dan pembantunya menginap di rumah orangtuanya."

Officer Park Shi Hoo cepat merangkaikan informasi itu. Kalau Kim Soo Hyun meneliti kadaluwarsanya kotak susu, berarti sidik jari Kim Soo Hyun yang dominan di karton susu itu.

Kim Soo Hyun yang tampaknya lugu itu memang bisa menguatkan alibi Kim Bum. Begitu Kim Soo Hyun pulang, ia cepat-cepat bertindak. Melarutkan beberapa pil tidur dalam air, lalu menyuntikkan ke dalam salah satu karton susu cokelat. Kemudian ia ke rumah Kim So Eun sesudah membeli Kimbab. Siapa pun kalau makan kimbab tentu akan haus.

"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sementara waktu kau harus di sini dulu," perintah Officer Park Shi Hoo tegas.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...