Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 14 September 2011

Copycat (Chapter 4)



Chapter 4
Berhadiah $ 300 Ribu


Keberuntungan itu rupanya harus "dipancing". Ibaratnya, kalau mau menang lotere, tak cukup dengan membeli satu nomor undian. Makin besar uang yang dikeluarkan semakin besar kesempatan menang. New Moon Pharmacy yang tengah terjepit menyadari hal itu. Bekerja sama dengan jaringan swalayan dan pabrik obat lainnya, kolaborasi dadakan ini menawarkan hadiah $ 300 ribu bagi informan yang dapat memberikan petunjuk penting menuju tertangkapnya sang penyebar sianida.

Siasat itu ternyata mendapat tanggapan positif. Datang puluhan, bahkan ratusan informan. Namun, dari sekian banyak yang datang, hanya satu yang mampu membuat tim penyidik tersenyum lebar.

Januari 2087, putri tertua Kim Tae Hee, Kim So Eun, mendatangi kantor polisi. Dia satu-satunya saksi yang dapat "bernyanyi" dengan merdu tentang upaya Kim Tae Hee menyingkirkan Song Seung Hun dalam beberapa tahun terakhir. Yakin dengan keterangan Kim So Eun, FBI dan polisi Seoul langsung menciduk Kim Tae Hee.

Kim So Eun sendiri mengaku butuh waktu untuk memutuskan memberi kesaksian. Bisa karena "pancingan" jitu New Moon Pharmacy, bisa juga lantaran nuraninya memang betul-betul terketuk.

"Saya tahu, dia yang melakukan itu. Tapi karena dia ibu kandung saya, saya sulit mengungkapkannya," ucap Kim So Eun dengan suara bergetar.

Ia pernah menatap mata ibunya, sesaat setelah Song Seung Hun mengembuskan napas terakhir. Namun, Kim Tae Hee balik menatap sembari menggelengkan kepala. "Aku tahu apa yang kau pikirkan. Jawabannya, tidak!" sergah Kim Tae Hee.

Menurut Kim So Eun, Ayah tirinya sebenarnya sudah jauh berubah dan hampir ta kpernah lagi mabuk-mabukan. Namun, seperti ayah kandungnya, Song Seung Hun bukan suami yang bisa memanjakan Kim Tae Hee dengan uang berlimpah dan berbagai kemewahan.

Ibunya yang pernah gagal dalam perkawinan menyadari, hari tuanya tengah terancam, jika terus hidup bersama Song Seung Hun yang bergaji pas-pasan. Beberapa tahun terakhir, Kim Tae Hee mulai memikirkan kemungkinan hidup tanpa Song Seung Hun.

Bahkan menimbang-nimbangkan untuk "mengorbankan" suaminya, jika memang Cuma itu jalan satu-satunya mendatangkan keuntungan materi melimpah. Rezeki nomplok itu diandalkannya untuk membeli tanah. Lalu di atas tanah itu ia akan membangun rumah permanen, serta membuka bisnis impiannya sejak kecil, petshop yang khusus menjual ikan hias.

Niatnya menjanda semakin membara setelah beberapa bulan sebelum kematian Song Seung Hun, Kim Tae Hee menemukan dua polis asuransi jiwa suaminya, masing-masing senilai $ 20 ribu. Di kedua polis itu nama Kim Tae Hee tercantum sebagai ahli waris. Ditambah uang asuransi dari perusahaan tempat Song Seung Hun bekerja sekarang, senilai $ 31 ribu, minimal ia akan mewarisi $ 71 ribu. Tahun 2086 Uang sebesar itu lumayan banyak, cukup untuk membeli tanah dan berbisnis. Namun, jika Song Seung Hun terbukti meningga lkarena kecelakaan, kantungnya bisa menggelembung menjadi $ 105 ribu.

Bukan Main!

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...