Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 14 September 2011

Copycat (Chapter 1)



Chapter 1
Menggali Makam Suami


Polisi dan FBI bak menjadi sasaran bulan-bulanan. Pekerjaan rumah yang satu belum selesai, tugas tak kalah berat sudah menanti.

Berita mengejutkan datang dari Seoul. Kim Ha Neul, seorang wanita yang tengah menanjak kariernya didapati meninggal seusai menenggak dua butir kapsul Acetyline, buatan perusahaan farmasi New Moon. Kapsul itu, seperti Xylotyl, juga obat pengurang rasa sakit.

Kim Ha Neul dan suaminya, Kang Ji Hwan, memang dikenal sebagai penggemar berat Acetyline. Kang Ji Hwan sudah lama mengidap penyakit radang sendi. Untuk mengatasi rasa ngilu di pagi hari, biasanya sehabis bangun tidur atau setelah mandi ia menelan dua kapsul Acetyline. Pagi itu, 11 Juni 2086, ia beruntung lolos dari maut, karena kebetulan obat yang diminumnya kapsul yang asli, bukan hasil oplosan.

Nasib berbeda menimpa Kim Ha Neul yang "salah pilih kapsul". Perempuan yang disenangi tetangga kanan-kirinya karena selalu tampil enerjik dan opimistis itu menelan dua butir yang telah teracuni. Kariernya yang tengah menuju puncak, dia baru saja dipromosikan sebagai vice president Visigoth National Bank tinggal kenangan. Anak perempuannya, Baek Suzy yang pertama kali menemukan ibunya terbaring tak sadarkan diri di lantai kamar mandi.

Meski segera dilarikan ke rumah sakit, Kim Ha Neul tak pernah lagi siuman. Tepat enam jam setelah kejadian, Kim Ha Neul menghembuskan napas terakhir. Dengan berlinang air mata, Kang Ji Hwan mengizinkan tim dokter mencabut alat bantu pernapasan yang berjam-jam menahan kematian istrinya. Lewat pernyataan resmi yang dikeluarkan beberapa saat kemudian, St.Cloud Hospital menyimpulkan, penyebab kematian Kim Ha Neul lantaran Acetyline berisi sianida.

Apakah sang pengoplos Incheon 2082 kembali beraksi? Para penyidik terpecah menjadi dua kelompok dalam menyikapi hal ini. Ada yang menganggap, pembunuhan di Incheon dan Seoul dilakukan oleh maniak yang sama. Namun, ada juga yang menduga peristiwa itu hanya ulah "orang baru". Alasannya, detail kejahatan dan modus operandi pengoplos Xylotyl secara gamblang dijabarkan diberbagai media massa, sehingga mudah ditiru awam.

Cerita itu pun sempat menjadi headline dalam rentang waktu cukup lama. Dalam kriminologi ada istilah copycat, untuk menyebut orang yang suka meniru kejahatan besar dan aksi para penjahat legendaris.

Para copycat berharap, aksinya turut dicatat sebagai bagian dari kejahatan berantai. Itu jika pelaku sejatinya belum tertangkap, agar jejak kejahatannya tak tercium sama sekali. Keberadaannya bak bayang-bayang yang sulit disentuh para aparat penegak hukum. Namun, jika yang ditiru aksi para legenda yang telah tertangkap atau mati seperti Song Chang Ui, motivasi copycat umumnya cuma menginginkan sensasi atau menghidupkan kembali nama besar idolanya.

Belum ada komentar resmi, baik dari pejabat FBI maupun pimpinan polisi local tentang hubungan pengoplos Incheon dengan kasus Seoul. Sampai akhirnya, datang petunjuk lain. Beberapa hari setelah kematian Kim Ha Neul, polisi mendapa ttelepon dari St.Cloud Hospital. Pengelola rumah sakit mengaku, baru saja memeriksa mayat Song Seung Hun yang dimakamkan beberapa pekan sebelumnya.

Istri Song Seung Hun, Kim Tae Hee, mengizinkan makam suaminya digali kembali, karena curiga jangan-jangan kematian mendadak Song Seung Hun berhubungan dengan Acetyline.

"Dia memang punya kebiasaan minum kapsul itu dua butir setiap pagi," cerita Kim Tae Hee.

Faktanya, tim dokter yang datang memeriksa mendapati keberadaan sianida didalam jaringan tubuh Song Seung Hun. Sebenarnya, itu kali kedua tim St.Cloud Hospital meneliti jasad Song Seung Hun. Pada kali pertama, beberapa jam setelah kematiannya, St.Cloud Hospital hanya melakukan pemeriksaan lanjutan, tanpa menganalisis jaringan tubuh Song Seung Hun.

Saat itu hasilnya menguatkan analisis tim dokter St.Ponds Hospital yan glebih dulu didatangi Kim Tae Hee, yakni Song Seung Hun meninggal secara wajar akibat pembengkakan paru-paru.

Menurut catatan medisnya, karyawan bagian pemeliharaan jalan Seoul itu meninggal pada 5 Juni 2086. Siang itu, dia pulang ke rumah lebih dini, karena kepalanya pusing tujuh keliling. Sesampai di rumah, Song Seung Hun langsung menuju lemari kabinet di dapur, meraih botol Acetyline, lalu menenggak empat butir kapsul sekaligus.

"Biasanya, Song Seung Hun hanya minum dua butir, seperti dosis yang dianjurkan. Mungkin nyeri kepalanya benar-benar hebat," bilang Kim Tae Hee. Tak lama kemudian, tubuh lelaki itu limbung. Ia mencoba mendapatkan udara segar dengan berjalan-jalan ke beranda belakang. Kim Tae Hee sendiri berada di dapur ketika terdengar erangan Song Seung Hun.

"Kim Tae Hee?" panggilnya.

"Ada yang bisa kubantu, Song Seung Hun?" balas Kim Tae Hee.

"Rasanya, aku mau pingsan," sambung Song Seung Hun.

Belum sempat Kim Tae Hee bereaksi, Song Seung Hun sudah ambruk, mencium tanah. Sejak itu Pria ini tak pernah lagi melihat dunia.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...