Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 09 September 2011

Terbongkarnya Perempuan Simpanan (Chapter 2)



Chapter 2
Darah Di Kamar Tidur


Di lingkungan tempat tinggalnya, menurut Kim So Eun, Park Shin Hye cukup populer. Dia dikenal sebagai "Janda Muda Kaya" yang baik hati dan dermawan. Suaminya, Jang Geun Suk, memang wiraswastawan sukses yang sayangnya meninggal dunia di usia muda, akibat kecelakaan pesawat 2 tahun lalu.

Untungnya, Jang Geun Suk meninggalkan warisan lebih dari cukup untuk menghidupi istrinya. Di antaranya rumah lumayan besar dan asri yang kini ditinggali Park Shin Hye bersama Jung So Min – Kakak perempuanya yang masih hidup melajang, serta tiga gerai sepatu, masing-masing di pusat perdagangan Myeongdong Market, Redline Mall, dan Cosmopolitan Mall.

Daihatsu Taruna berplat nomor polisi yang dikemudikan Kim Bum berhenti persis di depan pintu pagar rumah Park Shin Hye. Kim So Eun yang memaksa ikut, duduk tegang di samping Kim Bum.

Seperti cerita Kim So Eun, Jumat malam itu kondisi rumah Park Shin Hye memang gelap gulita. Pintu pagarnya tak terkunci, sedangkan semua lampu dalam kondisi mati. Hanya lampu dapur yang tampak menyala.

Dari sanalah Kim Bum dan Kim So Eun mengintip ke dalam rumah. Kim Bum berpikir sejenak, sebelum akhirnya memutuskan masuk secara paksa lewat pintu belakang. "Maaf, Ny. Park Shin Hye, pintunya terpaksa saya rusak. Saya hanya seorang polisi, bukan ahli kunci," desah Kim Bum pelan.

Kim So Eun yang ikut mendengar, tersenyum geli. Polisi yang satu ini kocak juga.

"Mengapa tak memecahkan kaca jendela saja? Tanpa terali dan cukup lebar sebagai jalan masuk," saran Kim So Eun.

Namun terlambat, braaakkkk!

Hanya dalam beberapa tendangan, pintu belakang itu roboh. Dalam hati Kim So Eun kagum juga pada "tenaga dalam" Kim Bum. Meski "Hercules" yang dikagumi itu malah berbalik memuji Kim So Eun.

"Idemu bagus juga, Kim So Eun. Kaca jendela 'kan lebih mudah diganti dan diperbaiki daripada pintu ya?" Sang detektif telat berpikir rupanya.

"Kelihatannya, Ny. Park Shin Hye dan Kakak Perempuan-nya tidak ada di rumah," komentar Kim Bum setelah menyisir dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. "Bagaimana kalau ternyata mereka sedang liburan ke luar kota? Aku bisa dipotong gaji karena merusak pintu."

"Tidak mungkin," elak Kim So Eun. "Lihat, pintu depan ternyata tidak terkunci."

"Ya Tuhan, kenapa kita tidak masuk baik-baik lewat pintu depan?" Kim Bum cengengesan.

Sejenak, polisi berpakaian preman itu memelototi foto pengantin berukuran besar yang tergantung di dinding.

"Itu foto Park Shin Hye dan almarhum suaminya," jelas Kim So Eun.

"Hmm. Cantik juga, ya."

Kim So Eun manggut-manggut. Kakinya hendak melangkah ke kamar tidur Park Shin Hye, ketika tiba-tiba dicegat Kim Bum.

"Sepertinya, ada sesuatu yang tidak beres di kamar tidur. Saya akan menyalakan lampu. Hati-hati dengan langkah Kim So Eun."

Dada Kim So Eun berdegup kencang. Benar saja, meja rias dan beragam perlengkapan dandan perempuan yang ada di atasnya tampak berantakan, seperti baru saja diamuk gelombang tsunami. Tak jauh dari tempat tidur, mereka menemukan ceceran darah. Tak banyak, tapi cukup untuk dijadikan barang bukti.

"Sebaiknya kita keluar. Saya akan mencoba menghubungi komandan," Kim Bum menuntun Kim So Eun keluar kamar.

"Bisa antar saya dulu ambil air minum di ruang makan, Tn. Kim Bum?" Kim So Eun tampak gugup.

Wajahnya memutih seputih kapas.

Bersambung…

1 komentar:

  1. Yang jadi polisi itu so eun ato kim beom sih, kok pinteran so eun :-D

    "Sepertinya, ada sesuatu yang tidak beres di kamar tidur. Saya akan menyalakan lampu. Hati-hati dengan langkah Kim So Eun."==> tegang bacax

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...