Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 14 September 2011

Gosip (Chapter 1)



Chapter 1
Benar-Benar Tewas


Take pertama dimulai setelah kamerawan mengambil gambar papan klep, untuk editing film.

"Kamera, action!" teriak sang sutradara. Syuting berjalan lancar, semua pemain bergerak seperti dalam skenario. Saat seorang Kasir Bank tengah melayani nasabah, tiba-tiba kamera zoom-in ke arah tempat duduk para nasabah. Dari deretan belakang tiga orang berdiri bersamaan, lalu menarik topi rajutannya - sebagai penutup wajah.

Salah seorang perampok menodongkan Pistol sambil melemparkan kantung kain kearah Kasir Bank.

"Masukkan semua uang ke kantung!" gertaknya.

Seperti dalam skenario, manajer muda di sudut ruangan hendak meraih tombol alarm. Sayangnya, gerakan itu tidak lepas dari amatan sang perampok berpistol yang segera menarik picunya. Dor ... dor ...! Manajer muda itu terjengkang dengan kursinya. Bajunya bolong, bersimbah darah. Kemudian para perampok lari sambil membawa sejumlah kantung dan out ke samping kamera.

"Cut! Bagus, sekarang ke shot selanjutnya," kata Kim Bum puas.

Ok Taecyeon, asisten sutradara yang seharusnya menyiapkan adegan lanjutan, tetap tergeletak di lantai. Napasnya tersengal, wajahnya pucat dan berkeringat.

"Ok Taecyeon, ayo bangun. Aktingnya sudah selesai," teriak sutradara dari kejauhan.

Ok Taecyeon tetap terbaring di lantai karpet. Lee Hong Ki, bagian tata lampu, akhirnya curiga.

Dibantu Lee Ki Kwang, mereka buru-buru menggotongnya ke tempat lain. Suasana berubah panik, kru film merubungnya.

Lee Ki Kwang membuka baju Ok Taecyeon yang "bolong-berdarah" dan karet pelindung efek. Ok Taecyeon tidak mengenakan kaus dalam, tampak jelas dada kirinya hangus luka bakar, seperti terkena hantaman besi panas. Pertolongan pertama berupa napas buatan pun sia-sia.

Buru-buru Ok Taecyeon dilarikan ke rumah sakit. Sayang, astrada muda itu menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan. Didahului dengan suara ngorok keras.

Kabar burung yang tersiar, astrada playboy itu kena serangan jantung. Kim So Eun, penata rias yang tinggal serumah dengan Ok Taecyeon, langsung pingsan begitu tahu sepupunya tewas.

Officer Lee Donghae, "pengawal" senjata api yang dipinjam kru film “Wanted”, heran.

Sebagai konsultan, ia yakin tidak melakukan kesalahan. Karena rasa tanggung jawab, ia segera melapor ke atasannya, Officer Park Shi Hoo. Polisi muda itu datang bersama dua anak buahnya.

Trik efek tembakan dibuat dengan teknik konvensional. Selembar karet tebal (biasanya karet ban mobil bagian luar), salah satu sisinya ditempeli bahan peledak - biasanya berbentuk wax (elastis) - dan sekantung plastik kecil darah (campuran madu dan zat pewarna). Ke dalam bahan peledak itu dimasukkan dua kabel merah dan hitam (disembunyikan dalam baju si pemakai), yang dihubungkan dengan sumber listrik DC 12 volt.

Karet ban selebar dua telapak tangan tersebut diikatkan ke bagian tubuh "korban"yang menjadi sasaran tembak. Senjata yang akan digunakan sudah dikosongkan dari anak peluru, yang kemudian diganti dengan kapur tulis berbentuk peluru yang akan menyumbat rapat selongsong bermesiu itu. Jika pistol ditembakkan, selongsong akan meledak. Yang keluar asap putih, karena kapur terbakar menjadi abu.

Jauh di belakang "korban", seorang kru tinggal menempelkan kabel merah hitamke kutub plus-minus aki, yang harus sinkron, dan langsung diikuti gerakan korban. Terjadilah sambungan arus pendek, meledakkan mesiu yang ditempelkan pada protektor di atas dada korban. Efeknya, ledakan menembus baju bersamaan dengan pecahnya plastik berisi "darah". Dalam gambar, efek itu mengesankan, peluru benar-benar menembus dada yang mengakibatkan darah bercucuran.

"Tn. Kim Bum sering menyutradarai film jenis ini?" tanya Officer Park Shi Hoo pada Kim Bum.

"Ya. Tetapi baru kali ini jatuh korban."

"Siapa yang bertanggung jawab langsung?"

"Ryu Soo Young, art director. Tetapi dia dan beberapa anak buahnya sedang menyiapkan setting di tempat lain," jawab Kim Bum singkat.

"Bagaimana ceritanya sampai ada korban?"

Secara singkat Kim Bum menceritakan kronologinya, juga teknik pembuatan efek tembakan itu.

"Saya bisa melihat karet protektornya?"

Ternyata protektor itu berlubang sebesar jari telunjuk di tengahnya.

"Aus, mungkin karena sering dipakai," sela Officer Lee Donghae.

"Atau mesiunya terlalu banyak?" tebak Officer Park Shi Hoo.

"Tidak, Tuan. Mesiu ditimbang sebelum dipasang. Antara 25 sampai 30 gram tiap tembakan pistol," jawab Officer Lee Donghae.

"Siapa yang memasang karet pelindung?"

"Kim Soo Hyun, pembantu bagian efek," jawab seseorang.

Kim Soo Hyun, Pemuda itu berpenampilan sedikit lusuh, di mulutnya selalu terselip rokok. Gerak-geriknya sedikit canggung untuk bekerja di film, yang semuanya serba instan dan cekatan.

"Kenapa kelihatan lemas, tadi malam pulang jam berapa?" Officer Park Shi Hoo berbasa-basi.

"Selesai syuting jam sebelas. Tetapi jemputannya mengantar yang lain dulu."

"Kau yang memasang karet pelindung?"

Kim Soo Hyun mengangguk.

"Sudah sering menangani pekerjaan ini?"

"Baru kali ini."

Untuk menghormati dan tanda berkabung, para awak film bersepakat break selama dua hari. Padahal ini film keempat Ok Taecyeon sebagai astrada. Menurut peraturan, Ok Taecyeon tinggal mengajukan rekomendasi ke lembaga terkait untuk naik pangkat menjadi sutradara penuh. Sayang, nasib menentukan lain.

Satu jam kemudian Officer Park Shi Hoo menemui dr. Song Seung Hun yang menangani jenazah Ok Taecyeon dirumah sakit.

"Apa penyebab kematiannya, Dokter?"

"Menurut saya, hentakan keras dari letusan mesiu, membuat pembuluh koronernya mengkerut seketika sehingga tidak dapat menyalurkan darah dan oksigen ke otot jantung. Atau malah otot jantungnya yang kena, sehingga berakibat fatal. Mungkin ceritanya akan lain, jika pertolongan pertamanya bisa semaksimal mungkin," jelas dr. Song Seung Hun.

"Jadi?"

"Boleh dibilang kecelakaan karena suatu keteledoran," tegas dokter berwajah ramah Itu.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...