Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 13 Oktober 2010

Sepotong Kalimat Cinta (Part 2)


Part 2
“Jung Yong Hwa Oh Jung Yong Hwa”

Hup. Kuletakkan tumpukan buku tentang serangga yang kucari susah-payah di rak-rak. Heran, Guru Biologi kok mau-maunya baca satu per satu paper anak-anak tentang makhluk menakutkan itu. Atau barangkali di rumah beliau bahkan memelihara ya? Ups, aku menegur diriku sendiri. Kalau sampai kedengaran... bisa-bisa aku tinggal kelas!

"Hai, Park Shin Hye, kau sedang mencari apa?"

Aku menoleh. Itu Song Hye Gyo, anak kelas sebelah. Gawat, semoga dia ingat ini perpustakaan. Sama seperti Yoon Eun Hye, Song Hye Gyo menyenangkan tapi agak cerewet.

"Tugas Bio," sahutku singkat.

"Kurasa minggu depan giliran kelasku," keluhnya. "Pasti paper lagi, ya?"

"Yap." Aku mengangguk. Kulirik Song Hye Gyo duduk di sampingku yang memang ada kursi kosong.

"Eh, Jung Yong Hwa sudah membuatnya belum ya? Kau sekelas dengannya, kan?"

"Yap. Tapi aku tidak tahu dia sudah membuatnya apa belum." Aku menjawab dengan sedikit perhatian. Tuh kan, anak kelas sebelah juga menaruh perhatian pada Jung Yong Hwa. Song Hye Gyo juga. Pria tampan kenapa selalu gampang ketahuan? Lebih hebat lagi, kenapa pria tampan bisa membuat para wanita menjadi aktif?

Barangkali zaman memang sudah berubah ya, dan aku saja yang masih ketinggalan. Lebih suka pura-pura cuek, padahal....

"Darimana kau tahu di kelasku ada pria tampan?" gumamku pelan.

"Apa?" Song Hye Gyo mendekat. "Kau tadi bilang apa?"

"Tidak!" Aku menyahut cepat ketika menyadari aku kelepasan bicara. Ups, hampir saja!

"Eh, Jung Yong Hwa itu tampan, ya?" Song Hye Gyo berkata nyaris menyerupai bisikan.

"Yap. Semua bilang begitu," kataku sambil tetap menekuni buku-buku di hadapanku.

"Juga pintar."

"Yap."

"Tinggi dan tegap."

"Yap."

"Berwibawa. Ketua kelas, kan?"

"Yap."

"Jago basket... sudah punya pacar belum?"

"Yap. Eh, mana aku tahu?" Aku mengangkat bahu. Lagi-lagi, pura-pura cuek saja.

"Eh, itu dia!" Suara Song Hye Gyo berubah penuh semangat. Di sudut ruang, dari balik komputernya kulihat Bu Im Ye Jin - petugas perpustakaan di sini mengacungkan telunjuknya sambil membelalakkan mata ke arah kami. (Kurasa aku berhak protes. Yang membuat keributan kan Song Hye Gyo!)

"Dia kemari!"

"Sstt...." Kali ini aku yang memperingatkan Song Hye Gyo. (Biar Jung Yong Hwa tidak curiga kalau aku sebenarnya juga ikutan histeris.)

"Park Shin Hye, paper biologimu sudah selesai belum?"

Ups. Kurasa jantungku berdetak dua kali lebih keras. Aku menggeleng. "Belum."

"Itu bahan-bahan referensi, ya?" Jung Yong Hwa menunjuk beberapa buku di atas meja di depanku.

“Ya." Song Hye Gyo yang menjawabkan untukku.

"Kalau sudah selesai boleh pinjam?"

"Eh?" Aku menaikkan kedua alisku. Kulihat Jung Yong Hwa menatapku dengan sepasang matanya yang berbinar dan bagus.

"Papernya."

"Oh." Aku mengangguk, kikuk. "Tentu."

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...