Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Kamis, 21 Oktober 2010
Antara Chuncheon-Gwangju (Part 3)
Part 3
“Dasar Copet!!!”
Aku sudah mulai melupakan pertemuanku dengan Pencopet itu, ketika sore ini saat aku baru saja duduk di bangku bus, seseorang mencolek bahuku. Aku menoleh. Arrggghh! Dia lagiiiii!!
“Hai!” sapanya ramah. Aku diam saja.
“Namamu siapa? Tidak enak kalau sering jumpa tapi tidak tahu nama." Ujarnya sambil lagi-lagi memamerkan senyum mautnya. Aku tetap diam. Dasar muka tembok, sudah mencopet masih berani tanya nama! Dia pikir aku tertarik dengan penampilannya yang keren dan facenya yang lumayan! Huh, jangan mimpi…!
“Aku Kim Hyun Joong. Kau?" tanyanya seolah tak peduli dengan sikapku yang cuek,
"Yoon ehm, Yoon Eun Hye,” Jawabku jujur. Padahal inginnya berbohong tapi percuma, toh dia sudah tahu dari KTP-ku.
"Rumahmu pasti di sekitar Chuncheon?" tanyanya lagi. Aku mengangguk sambil memutar kepala, memandang ke luar jendela.
"Aku pindah saja, biar lebih leluasa mengobrolnya." Tahu-tahu dia sudah duduk di sampingku. Aku menghela nafas kesal. Ini sih namanya muka baja. Bukan tembok lagi!
"Boleh tahu alamatmu?" Gila! Aku menatapnya tajam. Kesabaranku sudah habis.
“Bukannya kau sudah tahu, kenapa tanya lagi? Supaya aku tidak mencurigaimu sebagai orang yang telah mencopetku tempo hari?" kataku galak.
“Apa maksudmu? Aku mencopetmu…..,”
“Sudahlah,” Aku tersenyum sinis, “Tidak usah bersandiwara! Aku tahu kau yang mencopet dompetku beberapa waktu yang lalu.”
“Mencopet dompetmu?“ Dia memandangku bingung. “Wah, ini namanya tuduhan tanpa bukti.”
“Tanpa bukti katamu? Sikapmu waktu minta ijin duduk di sampingku itu sudah patut dicurigai. Namanya juga kendaraan umum, siapapun berhak duduk di bangku yang kosong. Tidak perlu minta ijin dulu. Tapi kau…..hm, berlagak sopan!” Aku mencibir.
“Itu bukan bukti, nona! Tahu tidak kenapa aku bersikap begitu? Karena aku tertarik padamu dan ingin mengenalmu.”
“Alaa….tidak usah merayu,“ tukasku kesal.
“Aku berkata sejujurnya.“ Tegas suaranya.
“Oh ya ? Sorry, aku tidak percaya!” Kataku datar.
“Oke, oke….aku akan buktikan bahwa aku bukan pencopet!" Dia bangkit dari duduknya dan meninggalkanku setelah berkata begitu.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar