Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 23 Oktober 2010

Menantimu (Part 3)


Part 3
Cahaya…


Aku segera beranjak dari tempat tidurku, menyadari bahwa Yoon Eun Hye koma, dan itu artinya aku harus bergegas menemuinya. Lalu melangkah keluar dari kamarku, anehnya aku masih mengenali koridor menuju ke kamar tempat Yoon Eun HYe dirawat. Aku segera berlari ke sana, berharap melihat Yoon Eun Hye telah tersadar dari tidur panjangnya.

Sesampainya di depan kamar aku berhenti lalu masuk, namun masih saja beribu kecewa kurasakan, karena Yoon Eun Hye masih saja aku temukan terbaring lemah di sana. Lalu aku melangkah mendekatinya. Kusentuh keningnya lalu bibirnya, masih saja tak bergerak. Kuhembuskan nafasku panjang seraya menggenggam erat tangannya yang kurang lebih selama dua bulan membeku. Lalu tiba-tiba saja sepenggal ingatanku kembali lagi.

(flashback)
“Selamat, Pak, anak Anda laki-laki,,” kata seorang dokter sesaat setelah keluar dari ruang persalinan.

“Lalu bagaimana dengan istri saya, Dok?” tanyaku panik. Dokter itu diam, lalu menarik nafasnya panjang,

“Istri anda banyak mengeluarkan darah, dan sampai sekarang dia masih belum siuman, teruslah berdoa, Pak, hanya Tuhan yang bisa membantunya, sedangkan kami team dokter hanya bisa berusaha.”

Bagai petir menyambar kepala dan hatiku, hancur berkeping-keping.

***
Tanpa sadar airmatakupun meleleh untuk yang kesekian kalinya. Aku kecewa jelas kecewa karena Tuhan tak mendengarkan doa yang kupanjatkan untuk Yoon Eun Hye. Yang aku inginkan tidaklah banyak dan sulit, aku hanya ingin Tuhan memberikan yang terbaik untuknya, entah itu sadar ataupun pergi untuk selamanya, asalkan jangan membuatnya menderita seperti ini, terjebak di antara dua dunia. Aku tak rela Yoon Eun Hye harus merasakan semua ini!

Secepatnya kuhapus airmataku saat kulihat pintu kamar terbuka perlahan. Jung So Min, adik Yoon Eun Hye, bersama seorang pria tengah menggendong tangan seorang anak berusia sekitar lima tahunan masuk ke dalam. Lalu anak itu turun dari pelukan pria itu dan berlari mendekatiku. Hm, bukan, dia mendekati Yoon Eun Hye.

“Mama, bangun, Ma, ini Hyun Bin,” kata anak itu sambil menyebut namaku. Namaku? Bukan?!? Nama anak itu sama dengan namaku?!? Yoon Eun Hye membuka matanya perlahan lalu tersenyum. Demikian juga dengan pria itu,

“Maafkann aku ya, aku terlambat, jadi tidak bisa menemanimu melahirkan, tapi aku sudah melihat anak kita, dia cantik seperti dirimu,” katanya mengejutkanku.

“Aku yang harusnya minta maaf, Kim Hyun Joong, tidak menunggumu datang. Kau tidak keberatan kan? Aku ngotot untuk melahirkannya tepat di tanggal, hari, dan jam yang sama dengan waktu kematian Hyun Bin? Dan aku juga ngotot untuk ditempatkan di ruangan ini agar…” kata Yoon Eun Hye lalu menangis.

Pria itu mengelus rambut Yoon Eun Hye lalu berkata,

“Sudahlah, aku bisa memakluminya.”

(flashback)
Aku melihat traffic light berwarna merah lalu sorot lampu menyilaukan sebuah kendaraan besar muncul dari arah kanan, tampak begitu jelas di mataku, dan dengan begitu cepat mendekat!!!

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...