Part 2
Jangan Pergi, Jang Geun Suk!
”Kemarin Jung Yong Hwa memintaku untuk menjadi kekasihnya, Jang Geun Suk.” Kataku pada Jang Geun Suk yang sedang duduk di atas meja perpustakaan.
”Itu bagus. Terima saja! Aku bisa segera pergi, kan?”
”Tapi aku tidak mau kau pergi, Jang Geun Suk! Kau tidak boleh pergi!”
”Jangan coba-coba untuk menahanku, Park Shin Hye! Apa kau tidak sadar persahabatan kita seharusnya sudah berakhir sejak aku mati?”
”Mengapa kau berbicara seperti itu? Kau jahat, Jang Geun Suk!” Seruku tertahan. Tanpa sadar kedua butir air mata meluncur jatuh di pipiku.
”Hushhh! Go Ah Ra jalan kemari. Cepet hapus airmatamu! Lebih baik aku pergi.” Kata Jang Geun Suk panik lalu berjalan menembus dinding.
”Sedang apa kau, park Shin Hye? Sendirian saja, kemana Yoon Eun Hye?”
” Yoon Eun Hye tidak masuk. Sudah dua hari ini dia sakit.”
”Aduh, kasihan sekali ya? Padahal minggu ini jadwal ulangan padat sekali.”
”Ya, tapi kan masih bisa ulangan susulan.”
”Iya sih! Eh, si Jung Yong Hwa titip salam untukmu, park Shin Hye.”
”O... ya?”
”Mau titip salam balik tidak?”
”Tidak perlu. Terima kasih.”
”Kau masih sering mengingat Jang Geun Suk, park Shin Hye?”
”Tidak. Siapa bilang?” Elakku was-was.
”Kata Yoon Eun Hye kau kadang suka berbicara sendiri sambil menyebut-nyebut nama Jang Geun Suk. Apakah itu benar?”
”Tidak pernah! Apakah Yoon Eun Hye berkata seperti itu?”
”Ya, Mungkin Yoon Eun Hye salah dengar. Lalu bagaimana dengan Jung Yong Hwa?”
”Ada apa dengan Jung Yong Hwa?”
”Kenapa kau tidak menanggapi perhatiannya?”
”Go Ah Ra, tolong tinggalkan aku sendiri disini!” Seruku dengan marah, nyaris membentak.
”Maafkan aku, kalau begitu aku pergi saja.” Kata Go Ah Ra kaget. Ia berbalik dan melangkah pergi.
Jang Geun Suk segera menghampiriku begitu Go Ah Ra menjauh. Ia kelihatan marah.
”Berhentilah mempersulit diriku, Park Shin Hye! Kau tahu cepat atau lambat aku harus pergi. Jangan coba-coba untuk mencegahku! Sebaiknya kau terima saja Jung Yong Hwa!”
”Kenapa kau ngotot sekali ingin pergi, Jang Geun Suk?”
”Aku sudah menemukan teman seperjalanan. Namanya Gook Ji Yun. Dia meninggal minggu lalu, kecelakaan mobil.”
”Jadi setelah bertemu Gook Ji Yun, Kau mau meninggalkanku, Jang Geun Suk?” Tuduhku dengan berang dan marah.
”Ya, dulu aku memang takut untuk pergi. Aku belum siap untuk mati. Tapi sekarang aku sudah tidak takut lagi. Aku mau pergi secepat mungkin dari dunia ini.”
”Jang Geun Suk, apa kau akan melupakanku?”
”Tidak, Park Shin Hye! Tapi aku mau kau bergaul dengan normal bersama teman-temanmu itu. Aku ini hantu, Park Shin Hye. Apa kau lupa? Sejak awal dari kematianku, persahabatan kita sudah tidak wajar. Jadi ijinkan aku pergi!”
”Aku merasa sedih jika kau pergi, Jang Geun Suk!”
”Kau harus berhenti bersedih untukku, Park Shin Hye!”
”Aku tidak bisa.”
”Pasti bisa dan kau harus bisa. Jung Yong Hwa akan membantumu!”
”Kapan kau akan pergi? Hari ini? Besok? Lusa?”
”Segera setelah kau menerima Jung Yong Hwa.”
”Aku tidak mencintai Jung Yong Hwa.”
”Aku tahu. Kau bisa bersahabat saja dengannya seperti kita dulu.”
”Ok! Tapi, bisakah kau pergi setelah aku benar-benar bisa melupakanmu?” Pintaku mengiba.
”Sampai berapa lama lagi? Sebulan?”
”Bagaimana jika 5 tahun lagi?”
”Itu terlalu lama, Park Shin Hye. Dan aku yakin setelah 5 tahun itu lewat, kau akan mencegahku untuk pergi lagi?” Tuduh Jang Geun Suk dengan marah. Mata elangnya menghujam mataku dengan tajam. Sorot matanya dingin.
”Ini semua karena Gook Ji Yun, iya kan? Dia yang mendesakmu untuk pergi?” Tuduhku tak kalah marah.
”Jangan menyalahkan Gook Ji Yun! Jangan pernah kau menyalahkannya Park Shin Hye, kau dengar itu”
”Kenapa?”
”Dia itu kekasihku.”
”Yang benar saja? Kau ini sudah menjadi hantu masih bisa juga pacaran?”
”Kau tidak perlu heran seperti itu! Yang jelas aku harus benar-benar pergi.”
”Bagaimana jika 4 tahun lagi?”
”Tidak! Itu terlalu lama!”
”3 tahun?”
”Tidak! tidak bisa!”
”2 tahun?”
”Ini yang terakhir, 1 tahun lagi?”
”Tetap tidak bisa. Seperti yang aku katakan tadi, hanya 1 bulan!”
”Ok! 1 bulan. Tapi jangan coba-coba pergi sebelum waktu 1 bulan itu berakhir! Aku tidak akan pernah memaafkanmu, jika kau pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuanku!”
”Aku bukan penipu, Park Shin Hye! Jangan khawatir!”
Bersambung...
”Itu bagus. Terima saja! Aku bisa segera pergi, kan?”
”Tapi aku tidak mau kau pergi, Jang Geun Suk! Kau tidak boleh pergi!”
”Jangan coba-coba untuk menahanku, Park Shin Hye! Apa kau tidak sadar persahabatan kita seharusnya sudah berakhir sejak aku mati?”
”Mengapa kau berbicara seperti itu? Kau jahat, Jang Geun Suk!” Seruku tertahan. Tanpa sadar kedua butir air mata meluncur jatuh di pipiku.
”Hushhh! Go Ah Ra jalan kemari. Cepet hapus airmatamu! Lebih baik aku pergi.” Kata Jang Geun Suk panik lalu berjalan menembus dinding.
”Sedang apa kau, park Shin Hye? Sendirian saja, kemana Yoon Eun Hye?”
” Yoon Eun Hye tidak masuk. Sudah dua hari ini dia sakit.”
”Aduh, kasihan sekali ya? Padahal minggu ini jadwal ulangan padat sekali.”
”Ya, tapi kan masih bisa ulangan susulan.”
”Iya sih! Eh, si Jung Yong Hwa titip salam untukmu, park Shin Hye.”
”O... ya?”
”Mau titip salam balik tidak?”
”Tidak perlu. Terima kasih.”
”Kau masih sering mengingat Jang Geun Suk, park Shin Hye?”
”Tidak. Siapa bilang?” Elakku was-was.
”Kata Yoon Eun Hye kau kadang suka berbicara sendiri sambil menyebut-nyebut nama Jang Geun Suk. Apakah itu benar?”
”Tidak pernah! Apakah Yoon Eun Hye berkata seperti itu?”
”Ya, Mungkin Yoon Eun Hye salah dengar. Lalu bagaimana dengan Jung Yong Hwa?”
”Ada apa dengan Jung Yong Hwa?”
”Kenapa kau tidak menanggapi perhatiannya?”
”Go Ah Ra, tolong tinggalkan aku sendiri disini!” Seruku dengan marah, nyaris membentak.
”Maafkan aku, kalau begitu aku pergi saja.” Kata Go Ah Ra kaget. Ia berbalik dan melangkah pergi.
Jang Geun Suk segera menghampiriku begitu Go Ah Ra menjauh. Ia kelihatan marah.
”Berhentilah mempersulit diriku, Park Shin Hye! Kau tahu cepat atau lambat aku harus pergi. Jangan coba-coba untuk mencegahku! Sebaiknya kau terima saja Jung Yong Hwa!”
”Kenapa kau ngotot sekali ingin pergi, Jang Geun Suk?”
”Aku sudah menemukan teman seperjalanan. Namanya Gook Ji Yun. Dia meninggal minggu lalu, kecelakaan mobil.”
”Jadi setelah bertemu Gook Ji Yun, Kau mau meninggalkanku, Jang Geun Suk?” Tuduhku dengan berang dan marah.
”Ya, dulu aku memang takut untuk pergi. Aku belum siap untuk mati. Tapi sekarang aku sudah tidak takut lagi. Aku mau pergi secepat mungkin dari dunia ini.”
”Jang Geun Suk, apa kau akan melupakanku?”
”Tidak, Park Shin Hye! Tapi aku mau kau bergaul dengan normal bersama teman-temanmu itu. Aku ini hantu, Park Shin Hye. Apa kau lupa? Sejak awal dari kematianku, persahabatan kita sudah tidak wajar. Jadi ijinkan aku pergi!”
”Aku merasa sedih jika kau pergi, Jang Geun Suk!”
”Kau harus berhenti bersedih untukku, Park Shin Hye!”
”Aku tidak bisa.”
”Pasti bisa dan kau harus bisa. Jung Yong Hwa akan membantumu!”
”Kapan kau akan pergi? Hari ini? Besok? Lusa?”
”Segera setelah kau menerima Jung Yong Hwa.”
”Aku tidak mencintai Jung Yong Hwa.”
”Aku tahu. Kau bisa bersahabat saja dengannya seperti kita dulu.”
”Ok! Tapi, bisakah kau pergi setelah aku benar-benar bisa melupakanmu?” Pintaku mengiba.
”Sampai berapa lama lagi? Sebulan?”
”Bagaimana jika 5 tahun lagi?”
”Itu terlalu lama, Park Shin Hye. Dan aku yakin setelah 5 tahun itu lewat, kau akan mencegahku untuk pergi lagi?” Tuduh Jang Geun Suk dengan marah. Mata elangnya menghujam mataku dengan tajam. Sorot matanya dingin.
”Ini semua karena Gook Ji Yun, iya kan? Dia yang mendesakmu untuk pergi?” Tuduhku tak kalah marah.
”Jangan menyalahkan Gook Ji Yun! Jangan pernah kau menyalahkannya Park Shin Hye, kau dengar itu”
”Kenapa?”
”Dia itu kekasihku.”
”Yang benar saja? Kau ini sudah menjadi hantu masih bisa juga pacaran?”
”Kau tidak perlu heran seperti itu! Yang jelas aku harus benar-benar pergi.”
”Bagaimana jika 4 tahun lagi?”
”Tidak! Itu terlalu lama!”
”3 tahun?”
”Tidak! tidak bisa!”
”2 tahun?”
”Ini yang terakhir, 1 tahun lagi?”
”Tetap tidak bisa. Seperti yang aku katakan tadi, hanya 1 bulan!”
”Ok! 1 bulan. Tapi jangan coba-coba pergi sebelum waktu 1 bulan itu berakhir! Aku tidak akan pernah memaafkanmu, jika kau pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuanku!”
”Aku bukan penipu, Park Shin Hye! Jangan khawatir!”
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar