Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 13 Oktober 2010

Kekasihku Tidak Romantis (Part 3-Tamat)


Part 3
Ternyata Yunho Romantis


Senin sore. Jam menunjukkan pukul lima.

Go Ah Ra sedang duduk-duduk di beranda rumahnya. Cuaca mendung dengan awan gelap yang berarak mengumpul kian dekat. Sepertinya hujan akan segera turun.

Apa yang sedang dilakukan Yunho sekarang? Sudah seminggu sejak pertengkaran di halte tempo hari, Go Ah Ra tidak menghiraukannya. Sengaja membuat jarak. Jika pemuda itu datang, Go Ah Ra buru-buru pergi dan pura-pura tidak melihatnya.

Toh, sejak tiga hari belakangan, Yunho malah sama sekali tak menghubunginya.
Sebenarnya Go Ah Ra kangen juga dengan Yunho. Sepi rasanya sendirian. Ingin sekali Go Ah Ra mencubit lengannya dan mengganggu dia lagi dengan menggambari buku pelajarannya dengan gambar-gambar hati. Atau menulisi nama mereka berdua di sana sampai Yunho marah-marah dengan kesal. Tapi dia hanya bisa memendam semua itu dalam hati. Yunho pasti sedang asyik belajar di rumah, seperti biasa.

Pucuk dicinta ulam tiba.

Sebuah ketukan di pintu pagar membuyarkan semuanya. Berbarengan dengan hal itu, hujan tiba-tiba turun deras sekali. Pemuda dalam lamunannya kini sudah ada di depan. Rambut dan kaos yang dikenakannya sebagian basah kuyup, keburu tersiram air hujan karena menunggu Go Ah Ra yang lama sekali membuka pintunya karena mencari payung dulu.

"Hai, Go Ah Ra."

"Hai juga."

"Apa kabar?"

"Baik...."

"Lama ya kita tidak mengobrol...."

"Iya..."

"Aku tidak suka dengan keadaan seperti ini. Rasanya tersiksa sekali," kata Yunho pelan.

Go Ah Ra jadi tertegun mendengarnya. Pemuda itu tampak kuyu.

"Apa kau sudah bosan berpacaran denganku?"

Go Ah Ra menggeleng perlahan.

"Aku... aku tidak sanggup rasanya bermusuhan denganmu." Tangan Yunho terulur kaku hendak mengusap rambut Go Ah Ra

Deg! Seperti bermimpi rasanya. Betapa Go Ah Ra sangat merindukan belaian hangat seperti ini. Ada denting lembut yang seakan menggema. Entah mengapa, kekecewaannya yang menggunung tiba-tiba jadi menguap.

"Mungkin aku tidak romantis seperti dalam angan-anganmu, Go Ah Ra. Aku hanya berpendapat, pacaran itu tidak hanya dimaknai dengan hal-hal seperti membeli bunga, candlelight dinner, atau clubbing bareng. Kita bisa mengisi kebersamaan kita dalam pacaran dengan hal-hal yang berguna. Tolong jangan meragukanku. Aku menyayangimu, Go Ah Ra. Au sangat mencintaimu." katanya lagi.

Go Ah Ra menatap mata Yunho. Tampak kesungguhan yang sangat di sana. Ah, pemuda itu sebenarnya baik! Dia juga tidak genit, tidak tebar pesona dengan gadis lain. Bukankah seharusnya Go Ah Ra bersyukur?

"Kau mau kan memulainya lagi bersamaku? Aku janji mau membagi waktuku lebih banyak denganmu."

Go Ah Ra tak menjawab. Juga tak menolak ketika Yunho meraih jemarinya dan dibawa ke dalam genggamannya. Ah, apalah artinya bunga yang bisa layu termakan waktu. Kedatangan pemuda itu, dan ketulusan hatinya jauh lebih berarti. Ada suatu keyakinan menyapa Go Ah Ra bahwa garis cintanya mulai terluruskan kini.

"Aku juga mencintaimu, Yunho." Air mata Go Ah Ra merebak. Dipeluknya pemuda terkasih itu erat. Di luar sana, hujan telah reda. Ada pelangi yang besaaar sekali menemani mereka berdua, seakan menjadi saksi bisu pertautan hati Go Ah Ra dan Yunho.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...