Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 13 Oktober 2010

Beginilah Cinta (Part 2-Tamat)


Part 2
Song Hye Gyo Oh Song Hye Gyo


Ya, begitulah Song Hye Gyo. Orangnya keras, adatnya pedas. Kalo dia lagi ngambek lantaran pendekatan gencar yang kulakukan tanpa embel-embel malu-maluin. Jadi deh mukanya kayak cabe yang siap diulek buat dijadiin sambel terasi. Lagaknya segalak macan ompong. Karena kekerasan hatinya itu pula maka sampe kini aku nggak kesampaian ngerebut hatinya. Entah terbuat dari batu apa hatinya itu.

Padahal, berani sumpah pocong, aku sudah berkorban banyak untuk dia. Seluruh waktu dan hidupku nyaris hanya tercurah ke dia. Ke mana-mana dan di mana-mana, di benak dan hatiku ya cuma ada dia. Hanya dia!

Tapi, ya itulah Song Hye Gyo. Meskipun aku bersujud di bawah telapak kakinya untuk mengemis-ngemis cintanya pun, aku tak akan diterima. Kurun waktu yang lama telah membuktikan jika dia itu, idealis banget. Alasannya setiap kali menolakku, dia bilang begini:

"Eh, Lee Hong Ki, kita tuh mending berteman aja. Misalnya nanti kita sejodoh, toh pada dasarnya kita pasti akan bersatu."

Lantas setiap kali dia mengucapkan kalimat itu, maka aku hanya dapat menelan ludah yang tiba-tiba terasa pahit seperti kopi. Ah, Song Hye Gyo, sebenarnya apa, kekuranganku? Padahal aku kan, tidak jelek-jelek amat bila dibandingkan dengan pesaing-pesaingku. Bahkan, konon aku adalah pria tertampan dibandingkan para penghuni di bonbin (Kebun Binatang)!

Atau, mungkin Song Hye Gyo meragukan cintaku? Itu yang sering kulontarka padanya bila sudah merasa kecewa sekali. Tapi apa tanggapannya?

Dia bilang begini, "Lee Hong Ki, Kau ini bagaimana, sih? Kau itu sahabatku. Jadi aku tidak perlu meragukan cintamu sebagai seorang teman lagi. Kau baik, sangat baik sebagai seorang sahabat. Oke?"

Ups! Kalimat. Just a friend! Itu yang tidak kuinginkan. Itu yang paling kubeeeenciii....
Tapi apa mau dikata lagi? Song Hye Gyo memang tidak mencintaiku. Aku sadar itu. Sebab dia menolakku, itu jelas. Sebab ada nama dan wajah lain yang mengisi ruang hatinya. Yang pasti, someone special itu bukan aku. Karena Song Hye Gyo....

Ah, forget it! Malam ini aku harus tidur, karena besok aku harus kuliah pagi-pagi sekali. Aku hanya berharap seperti malam-malam yang kemarin, semoga Song Hye Gyo dapat mengubah pendiriannya yang setegar karang batu. Atau, biarkan jodoh yang bicara seperti yang selalu dia katakan. Jika kita berjodoh, toh pada dasarnya kita pasti akan bersatu.

Yap, mungkin.

Huaaap... aku mengantuk berat.

Kulihat di luar jendela saat kurebahkan kepala di bantal. Langit kelam berjelaga awan hitam. Hatiku sunyi dan hampa seperti langit yang tidak berbintang itu. Selanjutnya ada lara yang bersenandung di sana. Tak kutahu persis lagu dan irama apa. Hanya titik-titik airmataku yang bisa menjawabnya.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...