Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 19 Oktober 2010

Demi Valentine (Part 3-Tamat)


Part 3
Kado Valentine


Sebuah keributan terdengar dari luar.

“Aku bilang juga apa? Anak kecil itu menyusahkan! Sekarang apa coba? Baru juga tiga hari sudah merengek-rengek minta pulang! Dasar!”

“Sudahlah Jung So Min, apa kau tidak bisa sedikit bersabar dengan adikmu? Adikmu pasti seperti itu jika mama tidak ada di sampingnya.!” suara Tante Lee Mi Sook.

Suara yang satunya lagi siapa?

“Kalau tahu akan seperti ini jadinya, lebih baik dia tidak usah ikut.”

Jung So Min?

“Ya sudah, kau boleh kembali lagi ke Pulau Jeju. Biar Hwang Seok Hyeon di rumah saja bersama Mama.”

“Huh, liburan tinggal tiga hari untuk apa kembali lagi ke Pulau Jeju! Tanggung!”

Ya, siapa lagi pemilik suara cempreng itu kalau bukan Jung So Min.

Jung So Min! Oh my God, itu memang Jung So Min!

“Mau ke mana, Sayang?”

“Mau melihat calon kamar baruku!”

“Eh, tunggu!!! Sini, kita makan dulu. Kau belum makan, kan? Ini Mama bikin udang saus tiram kesukaanmu. Tunggu!!!”

“Makan saja dengan Hwang Seok Hyeon! Dasar anak mami!”

Terdengar suara kaleng cat kosong terjatuh. Mungkin Jung So Min sengaja menendangnya.

“Ya Ampun!! Kim Hyun Joong???!!! Sedang apa kau di kamarku?”

Kim Hyun Joong tak berkutik, turun dari tangga segitiga dengan wajah pucat.

“Aku kerja di rumahmu.”

“Ya ampun kau ini! Tapi kenapa kau tidak memeberitahuku? Kalau tahu kau akan kerja di sini, untuk apa aku capek-capek ke Pulau Jeju!” Jong So Min menatap Kim Hyun Joong dengan takjub plus sesal.

“Aku kan bisa membantumu, Kim Hyun Joong.”

“Aku... aku malu, Jung So Min. Aku malu jika kau tahu, aku menjadi kuli tukang cat di rumahmu sendiri.”

“Kenapa harus malu? Halal, kan? Daripada mencuri! Aku malah salut, karena kau mau kerja keras.”

“Persis seperti ucapan ibunya tempo hari,” batin Kim Hyun Joong. “Ibu dan anak sama-sama berhati mulia”

“Tapi tunggu dulu! aku jadi curiga sekarang. Kau ini kan bukan dari keluarga yang pas-pasan. Orang tuamu dua-duanya bekerja. Ayahmu seorang guru, Ibumu pegawai negeri juga. Lalu untuk apa kau memeras keringat seperti ini?” Jung So Min menatap Kim Hyun Joong tanpa berkedip. Matanya penuh selidik. “Kau hanya ingin mencari sensasi, atau ...?”

“Aku benar-benar sangat membutuhkan uang saat ini, Jung So Min.”

“Kau punya hutang?”

“Bukan! Aku harus mengumpulakan uang untuk membeli kado Valentine.”

Jung So Min makin melotot. “Hah? Jadi kau megumpulkan uang untuk membeli kado Valentine?!”

“Iya,” jawab Kim Hyun Joong datar. “Tidak mungkin aku minta uang kepada kedua orangtuaku hanya untuk membeli hadiah Valentine yang akan kuberikan pada...”

“Kekasihmu? Kau sudah punya seorang kekasih, Kim Hyun Joong?”

“Aku baru mau menyatakan perasaanku padanya. Aku rasa waktunya sangat pas bila kunyatakan perasaanku pada moment Hari Kasih Sayang nanti.”

“Siapa gadis malang itu?” Jung So Min berpaling menyembunyikan wajah pucatnya.

“Im Yoon Ah.”

“Hah?! Im Yoon AH?”

“Iya. Memang kenapa?”

“Anak kelas 11 IPA 2 itu, kan?”

Kim Hyun Joong mengangguk pasrah.

“Memangnya kau mau memberinya apa?”

“Arloji hati, harganya tiga ratus ribu,” kata Kim Hyun Joong apa adanya. Kepalang basah, ia harus mengatakan semuanya pada Jung So Min. Kim Hyun Joong berharap, Jung So Min bisa memberinya masukan yang berguna.

“Aduh, romantisnya!” jerit Jung So Min dalam bisikan. Jung So Min berharap, Kim Hyun Joong tidak mendengarnya.

“Menurutmu bagaimana? Cocok tidak? Kalau warnanya pink apa tidak terlihat norak? Atau malah cocok dengan nuansa Valentine?”

“Terserah kau saja!” Jung So Min keluar dari kamar yang pengap oleh bau cat itu dengan wajah tak sedap dipandang.

Kim Hyun Joong terlongong.

Tapi tiga detik kemudian Jung So Min kembali masuk ke kamar itu.

“Kau ini tolol atau bagimana sih, Kim Hyun Joong? Kau tahu tidak, Im Yoon Ah itu siapa? Dia itu bintang sinetron! Artis! Selebritis!”

Kim Hyun Joong tersentak melihat betapa marahnya Jung So Min.

“Lalu kau ini siapa? Hanya anak guru, murid biasa, bukan siapa-siapa!!!!”

Memucat wajah Kim Hyun Joong. Tapi sebelum ia bisa berkata-kata, mendadak Jung So Min sudah berlari meninggalkannya.

Kim Hyun Joong tak tahu, di kamar yang lain Jung So Min tengah menangis tersedu-sedu menyesali nasibnya. Hatinya hancur lebur. Jung So Min tengah membayangkan betapa indahnya hidup ini jika ia yang akan menerima perhatian dan usaha yang begitu gigih dari Kim Hyun Joong.

Kim Hyun Joong memang tak pernah tahu bahwa selama ini Jung So Min begitu mengagumi dan mengharapkan cintanya.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...