Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 13 Oktober 2010

Masih Ada Hari Esok (Part 3)


Part 3
Malaikat Penghuni Hati


Son Ye Jin menggenggam sebuah boneka beruang kecil di tangannya. Hadiah dari Kim Ji Suk di hari jadi mereka pacaran.

"Aku akan selalu memberimu boneka beruang ini di setiap tahun hari jadi kita. Sampai kamarmu penuh! Sebab aku ingin kita selalu bersama," kata Kim Ji Suk suatu saat.

Son Ye Jin mengenang hal itu dengan pahit. Hari ini seharusnya hari jadi mereka yang kedua, jika Kim Ji Suk masih hidup tentunya. Betapa Son Ye Jin merindukan senyuman, tawa, perhatian, bahkan omelan pria itu saat dirinya lupa sarapan pagi. Sudah setahun pula Son Ye Jin terus menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang menimpa Kim Ji Suk. Andai saat itu dirinya tidak mengganggu konsentrasi Kim Ji Suk menyetir dengan mengajaknya mengobrol. Andai dinneritu tak pernah ada. Ah, andai....

Sebuah ketukan di pintu membangunkan lamunannya.

"Son Ye Jin, ada temanmu yang datang. Kalau tidak salah namanya Lee Min Ho."

"Eh... iya, Ma." Son Ye Jin buru-buru menyusut airmatanya.

Untuk apa lagi Son Ye Jin kemari? Bukannya aku sudah bilang tidak usah mampir?

Di ruang tamu, Son Ye Jin melihat pria itu sedang duduk terpekur menatap lantai. Wajahnya langsung sumringah begitu melihat dirinya.

"Hai!" sapa Lee Min Ho spontan. Son Ye Jin hanya bisa diam mematung di ujung meja. Lee Min Ho kelihatan begitu lembut malam ini, dan dia begitu tampan dengan kemeja putihnya itu.

"Malam minggu tidak keluar?" tanya Pria itu lagi.

Son Ye Jin menggeleng. "Mana ada yang mau mengajak gadis kuper dan berantakan sepertiku kencan di malam Minggu."

"Kau serius? Aku mau!"

Son Ye Jin tersenyum simpul. Pria di hadapannya ini, tak putus-putusnya menghibur dirinya sejak kepergian Kim Ji Suk. Son Ye Jin tidak buta. Dia sadar akan perhatian Lee Min Ho selama ini.

"Tapi kau belum mengabulkan permintaanku. Kau belum mempertemukanku dengan Kim Ji Suk," Son Ye Jin mengingatkan.

"Son Ye Jin... kau tahu sendiri hal itu tidak mungkin," sahut Lee Min Ho.

"Terserah."

"Sampai kapan kau mau terus mengurung diri, Son Ye Jin? Aku yakin Kim Ji Suk juga tidak suka melihatmu seperti ini," suara Lee Min Ho terdengar lembut tapi tegas.

"Kalau tidak suka, kau boleh tidak peduli," jawab Son Ye Jin dingin.

"Aku peduli, karena aku menyayangimu!" jawab Lee Min Ho gemas.

"Maafkan aku, Lee Min Ho. Tapi Kim Ji Suk tetap hidup di hatiku," jawab Son Ye Jin setengah terbata. Kim Ji Suk, kau di mana? Berilah aku suatu pertanda jika kau juga tak pernah melupakan ku, bisiknya.

"Jangan berburuk sangka dulu. Aku tak pernah memintamu melupakan Kim Ji Suk, Son Ye Jin. Aku hanya ingin kau membuka diri bagi orang-orang di sekitarmu. Kau sendiri yang bilang, kita harus menghargai waktu yang ada bersama orang-orang yang kita sayangi. Dan aku menghargai waktu yang aku punya bersamamu!"

Son Ye Jin terpana mendengar ucapan Lee Min Ho. Ada rasa haru menyeruak di hatinya.

"Aku menyukaimu sejak dulu, Son Ye Jin. Sejak kita pertama kali berkenalan. Aku ingin kau kembali ceria seperti dulu lagi," pinta Lee Min Ho sambil tersenyum manis.

“Terima kasih, Lee Min Ho. Tapi aku...."

Lee Min Ho mengeluarkan sesuatu yang disembunyikannya sejak tadi. Astaga! Sebuah boneka beruang kecil. Antara percaya dan tidak percaya, Son Ye Jin menatap takjub saat tangan Lee Min Ho terulur padanya.

"Tadi sebelum ke sini, aku melihat boneka ini. Lalu aku berpikir untuk membelikannya untukmu karena setahuku kau suka pernak-pernik beruang. Sebuah awal yang bagus bukan? Jadi di kamarmu tidak harus selalu koleksi barang dari Kim Ji Suk." Lagi-lagi senyum tulus mengembang di wajah pria itu.

Son Ye Jin menerimanya dengan hati berdebar.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...