Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 11 Oktober 2011

Luka Masa Lalu (Chapter 5)



Dua tahun berlalu....

Hari itu, Kim So Eun tampak cantik dengan balutan Gaun putih.

Hari ini dia akan melangsungkan pernikahan dengan Jung Yong Hwa, seorang lelaki baik yang cinta padanya.

Setelah sekian lama, akhirnya Kim So Eun bisa melupakan Kim Bum dan menemukan pengganti yang jauh lebih baik. Kim So Eun yakin ia tidak akan menangis lagi. Jung Yong Hwa terlalu baik untuk membuatnya menangis.

Semua tamu, keluarga dan pendeta sudah siap. Memang bukan pernikahan yang megah, tapi Kim So Eun sudah cukup bahagia. Setelah melalui beberapa prosesi, akhirnya tibalah saat yang paling mendebarkan. Mengikrarkan janji pernikahan di altar gereja di depan pendeta.

“Jung Yong Hwa, maukah kau menerima Kim So Eun sebagai istrimu dalam susah maupun senang...''

“Tunggu!!!” sebuah suara lantang tiba-tiba menghentikan prosesi itu.

Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara. Dan alangkah terkejutnya Kim So Eun. Di sana ia melihat Kim Bum. Dialah tadi yang berteriak menghentikan acara itu.

“Saya kekasih Kim So Eun!” kata Kim Bum lantang.

Kim So Eun kaget setengah mati, sementara Jung Yong Hwa kebingungan.

“Saya akan menghentikan pernikahan yang tidak sah ini!”

Para undangan saling berbisik-bisik.

“Kim Bum! Kau itu bukan siapa-siapa dan kau tidak berhak mengacaukan acara pernikahanku!” kata Kim So Eun marah.

“Oya?! Tapi aku berhak melarang pembohong sepertimu untuk menikah!” kata Kim Bum.

“Pembohong? Siapa yang pembohong?” Kim So Eun balik menyindir.

“Pendeta, apa anda tidak tahu? Wanita yang sedang hamil dilarang melangsungkan pernikahan!” kata Kim Bum, yang membuat semua hadirin terkejut.

“Kim So Eun sedang mengandung anak saya!” lanjut Kim Bum.

“Bohong! Itu tidak benar! Saya tidak sedang hamil dan kau jangan coba-coba memfitnahku!” Kim So Eun kehilangan kesabaran.

“Tapi saya punya bukti,” kata Kim Bum sambil mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna coklat. Dari dalam amplop itu, ia mengeluarkan foto-fotonya dengan Kim So Eun, serta sebuah surat dokter yang menyatakan bahwa Kim So Eun positif hamil. Amplop dan semua isinya itu adalah amplop yang sama seperti yang diberikan Kim So Eun kepada istri Kim Bum.

“Kim So Eun!” teriak Jung Yong Hwa marah, “Kau mau mempermainkanku!”

“Tidak Jung Yong Hwa, semua ini bohong! Kau lihat… ini sudah lama sekali. Mana mungkin aku hamil selama itu? Dia itu pembohong! Kau jangan percaya dengan perkataannya!” kata Kim So Eun menghiba.

“Ooo… kalau begitu dimana anak itu sekarang? Dia pasti sudah lahir kan? Atau kau sudah berhasil menggugurkan kandunganmu tanpa diketahui siapapun?” Kim Bum semakin membuat Kim So Eun terpojok.

“Apa? Teganya kau menuduhku sekejam itu! Jung Yong Hwa, aku tidak pernah melakukan semua itu. Aku mohon, percayalah padaku, Jung Yong Hwa,” Kim So Eun memohon.

“Sekarang, semuanya sudah jelas kan? Bagaimanapun juga pernikahan ini tidak bisa diteruskan lagi,” kata Kim Bum penuh kemenangan.

Jung Yong Hwa menatap Kim So Eun dengan tatapan yang penuh kebencian.

“Aku sudah tidak percaya lagi padamu, Kim So Eun!” kata Jung Yong Hwa sambil berlalu pergi.

Kim So Eun mulai menangis. Ia mengejar Jung Yong Hwa.

“Tunggu, Jung Yong Hwa! Kau jangan percaya begitu saja dengan kebohongan ini!” Kim So Eun terus memohon. Tapi Jung Yong Hwa tak mau menoleh lagi.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...