Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 22 Oktober 2011

Biarkan Aku Menangis (Chapter 1)



Tak bolehkah aku menangis? Mengeluarkan ratusan bahkan ribuan air dari kelopak mataku yang sayu?

Tak bolehkah aku menangis hingga meraung-raung? Meratapi setiap keadaan yang hadir karena cinta.

Ya, karena cinta… karena ada kau. Nichkhun Horvejkul. Laki-laki tampan yang membuatku rapuh. Membuatku kehilangan arah. Kehilangan akal sehat. Dan kau yang mampu membuatku mengukir satu kata di hatiku rekat-rekat. Kesetiaan. Aku akan setia untukmu seorang. Tapi sampai kapan?

"Percuma, Kim So Eun, kau menjaga hati untuk setia padanya. Di mata Nichkhun, kau hanya seorang teman. Dia hanya kasihan padamu, dia tidak mau menyakitimu, aku juga kasihan padamu. Yang mau saja menunggu orang seperti dia. Forget him, Kim So Eun... forget him!"

Kata-kata itulah yang aku dengar dari Kim Bum. Dia adalah sahabatku dan juga teman dekat Nichkhun. Ketika itu aku sedang menikmati Capuccino di sebuah cafe bersama Kim Bum. Tampak pengunjung lain tidak peduli pada raut wajahku yang pucat pasi mendengar vonis Kim Bum.

Forget him?!

"Kenapa kau bisa cinta mati pada Nichkhun?" tanya Kim Bum.

"Apakah jatuh cinta dengan seseorang harus selalu punya alasan?" jawabku pelan. "Aku hanya jatuh cinta tanpa alasan."

"Kim So Eun, kau harus ingat. Nichkhun sudah menunggu Victoria selama tiga tahun. Sekarang coba kau pikir, kalau Nichkhun sudah mendapatkan Victoria kenapa dia harus meninggalkan kekasihnya itu demi kau seorang. Nichkhun setia pada Victoria, kau jangan coba-coba untuk merusak hubungan mereka," cecer Kim Bum sambil menyeruput Capuccino-nya.

"Kim Bum, aku tidak punya maksud untuk mengganggu hubungan mereka. Aku hanya mencintai Nichkhun, apa tidak boleh? Apa itu dilarang? Cinta itu anugrah, Kim Bum," aku mencoba membela diri.

"Tapi kau mencintai seseorang yang salah dan di waktu yang salah!" tegas Kim Bum. Lelaki itu menatap mataku tajam seolah memberi ketegasan atas setiap perkataannya. Aku menahan tangis. Mengigit bibir bawah.

Tatapan mata Kim Bum semakin tajam seperti menghakimiku untuk segera melupakan sosok Nichkhun. Tapi bagaimana aku bisa melupakan dia?! Katakan padaku bagaimana caranya? Aku hanya ingin dia tahu kalau aku mencintainya. Tapi kenapa begitu sulit?

"Kim Bum... aku ingin menangis," setelah kalimat itu meluncur, air mataku deras mengalir di pipi. Kim Bum berdecak kesal. Ia memalingkan wajah.

"Untuk apa kau tangisi? Menangis tidak akan merubah keadaan!"

Dan sejak saat itu aku takut menangis di depan Kim Bum bahkan mungkin di depan teman-teman lelakiku yang lain. Kim Bum membentakku dan meninggalkanku begitu saja.

"Jangan buang air matamu untuk orang yang tidak mencintaimu! Memangnya dia pernah menangisimu?"

Dan aku semakin kuat menangis.

Aku benar-benar ingin menangis. Menumpahkan semua beban ini.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...