Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 25 Oktober 2011

Berlabuhlah Di Dadaku (Chapter 5-Tamat)



“Aku prihatin dengan puisimu. Jadi aku ingin kau berlabuh di dadaku. Aku ingin mengganti hari-hari sedihmu dengan cerita yang baru, yang seru, yang lucu. Pokoknya supaya kau tidak sedih lagi. Apa boleh, Kim So Eun?”

Lama Kim So Eun tepekur menghadapi lembaran kotor di meja. Ia malah kemudian garuk-garuk kepala seperti orang bingung.

“Maaf, Kim So Eun. Kuharap kau tidak marah. Mungkin aku terlalu cepat mengatakan ini....” Kim Bum buru-buru meneguk Ice Lemon Tea-nya untuk menghilangkan gumpalan di tenggorokannya. Biar bagaimana pun, ia juga takut cintanya ditolak terang-terangan karena itu di luar skenario angan-angannya.

“Kau benar-benar mau menjadi teman dekatku, Kim Bum? Kau tahu kalau aku paling segan dengan….”

“Iya, aku sudah tahu dari Park Ji Yeon kalau kau tidak suka dengan Pemuda yang bodoh, iya kan....”

“Eh, Aku kan tidak bilang kau bodoh. Aku tadi mau bilang... Kalau aku itu paling tidak suka dengan yang namanya puisi, apalagi puisi cengeng.”

Kim Bum bengong memandang Kim So Eun. Puisi cengeng ini kan buatannya….

“Kim Bum, ini puisi Choi Siwon. Bukan puisiku.”

“Benarkah? Kata Park Ji Yeon….”

“Mungkin saja, Park Ji Yeon sengaja menggodamu. Atau mungkin juga dia ingin menjodohkan kita. Choi Siwon membuat puisi itu tapi aku buang. Aku bosan dengan kebohongannya dan juga bosan memaafkannya berkali-kali. Dia sengaja membuat puisi patah hati supaya aku mau menerimanya lagi.”

Kim Bum merasa telinganya memera. Malu. Ternyata yang patah hati bukan Kim So Eun, tapi Choi Siwon, mantan kekasihnya. Padahal dia sudah terlanjur menyatakan cinta terang-terangan.

“Kalau begitu Maafkan aku, Kim So Eun. Kalau tahu ini tulisan Choi Siwon, sudah kubuang dari dulu. Ternyata cintaku kali ini salah sasaran. He he he…,” ujar Kim Bum sambil mengakhiri kalimatnya dengan tawa yang terdengar pahit. Kartunya terbuka lebar di depan Kim So Eun, sekarang ia sedang bingung menentukan sikap.

“Kurasa kau tidak salah sasaran.”

Kim Bum mendongak. Dua puisi cengeng itu sudah diremas-remasnya sampai kusut untuk menutupi rasa malunya pada Kim So Eun.

“Tidak salah?”

Kim So Eun mengangguk dan memberikan senyum yang manis. “Mudah-mudahan tawaran berlabuhlah di dadamu masih terbuka, meskipun tanpa puisi konyol itu.”

Wah, enaknya mengobrol dengan orang pintar seperti ini. To the point, tidak perlu basa-basi. Kim Bum merasa hatinya penuh bunga yang yang sedang bermekaran. Ia tahu, ini bukan rasa kasihan karena Kim So Eun yang telah dianggapnya patah hati, tetapi betul-betul rasa cinta.

“Eh, tapi Kim Bum. Kau harus benar-benar sayang padaku. Soalnya kalau tidak, aku takut berikutnya kau yang akan membuat puisi frustrasi seperti Choi Siwon.”

Ha ha ha.... Sore itu terlewati dengan tembang manis di hati mereka masing-masing.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...