Sore tadi Kim Bum membawakan sesuatu untukku. Sekotak mungil yang dia genggam di tangan kirinya dan dia angsurkan ke telapak tanganku.
"Bukalah saat menjelang tidur nanti," katanya.
Aku tak sabar menanti malam.
Aku ingin segera membuka kotak mungil berbungkus pink itu. Sebuah surat penyataan kalau Kim Bum mencintaikukah? Atau sepotong coklat? Atau jangan-jangan sebuah cincin.. kalau-kalau Kim Bum langsung melamarku? Ah! Aku menepis pikiran-pikiran kacau yang tiba-tiba berseliweran di otakku.
Kini malam telah menjelang.
Aku rebahan di ranjang kesayanganku.
Kantukku mulai menyerang. Tapi ketika kotak mungil dari Kim Bum menyusup di sela kantuk, mataku kembali membelalak. Secepat kilat tanganku meraih kotak itu dari sampingku. Aku perhatikan lekat-lekat. Sebuah kotak bersampul pink.
Sejenak aku nikmati warna lembut itu. Pikiranku menyusup ke dalam isi kotak. Oh jangan! Aku ingin melihatnya dengan mata kepalaku saja. Aku bersiap membuka kotak itu, ketika tiba-tiba ringtone yang aku pasang khusus untuk Kim Bum berbunyi. Malam-malam begini Kim Bum menelpon? Aneh. Aku menyambar ponselku.
"Ya?” sapaku dengan heran.
"Kim So Eun, maaf... aku salah memberikanmu kotak. Jangan dibuka ya. Aku mohon."
Suara Kim Bum langsung menyerbu.
“Kenapa?”
“Pokoknya aku mohon, kotak itu jangan dibuka. Aku percaya padamu, Kim So Eun.”
Dalam segudang tanya, aku mengakhiri pembicaraan singkat itu. Ponselku mati. Low Bat.
Aku terbelalak. Gerahamku luruh. Aku sungguh tidak percaya dengan isi kotak pink pemberian Kim Bum tadi sore. Sebuah jam tangan, teruntuk seseorang bernama Baek Suzy. Baek Suzy? Kim Bum dan Baek Suzy? Ya Tuhan, ada secarik kertas…
Baek Suzy sayang,
Happy Birthday.
Semoga jam tangan ini selalu mengingatkanmu setiap detik, setiap menit, bahkan selamanya padaku.
Semoga jam tangan ini selalu mengingatkanmu setiap detik, setiap menit, bahkan selamanya padaku.
I Love You so much.
Kim Bum Oppa
Pandanganku nanar. Kim Bum? Apakah ini…
Antara kecewa dan lega aku terkapar tak berdaya.
Aku kecewa mengapa Kim Bum tidak mencintaiku? Tapi aku lega. Semuanya terungkap sebelum Kim Bum mengetahui kalau aku pernah mencintainya. Ah! Bukan. Ini bukan cinta, sebab dari awal aku tidak percaya kalau ini adalah sejenis jatuh cinta. Mungkin ini hanya kekaguman seorang penggemar pada idolanya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar