Malam ini adalah kencanku dengan Kim So Eun yang kesekian kalinya. Kami bertemu di kafe yang biasa. Belum lama kami berpacaran.
Tidak lama aku menunggu, Kim So Eun muncul. Dia terlihat lebih cantik dari biasanya. Bibirnya yang indah mengulum senyum, tulus.
“Aku bahagia malam ini,” katanya pelan.
Aku tersenyum senang.
“Aku mau mengucapkan terima kasih,” lanjutnya.
“Terima kasih? Untuk apa?”
“Untuk pemberian hadiah ulang tahunku.”
“Itu kan sudah beberapa lama?”
“Iya, tapi setelah aku pakai cincin ini, banyak teman-temanku yang memujinya,” katanya. Cincin yang melingkar di jari manisnya itu ditunjukkannya padaku. Cincin itu kelihatan pas sekali di jarinya.
“Terima kasih, Kim Bum. Kau mau memberiku cincin seindah ini.” Ucapan terima kasihnya entah untuk yang ke berapa kali keluar dari mulutnya.
“Ah, itu belum seberapa dibanding rasa cintaku padamu,” kataku sok romantis.
“Kau baik sekali. Kata adikmu juga.”
“Adikku?” tanyaku kaget.
“Iya adikmu, Baek Suzy. Dia kan temanku satu kampus. Bahkan kami sudah menjadi sahabat sekarang. Apa Baek Suzy tidak pernah cerita?”
Aku menggeleng. Terus terang aku baru tahu kalau Baek Suzy bersahabat dengan Kim So Eun. Kim So Eun tidak pernah cerita.
“Baek Suzy juga yang pertama kali memuji pemberianmu ini. Katanya cincin ini indah sekali," katanya sambil membolak-balikan jemarinya.
Dadaku mendadak berdegup kencang. Kepalaku jadi terasa berat, terlalu sibuk memikirkan dimana akan kutaruh wajahku nanti seandainya Kim So Eun tahu kalau cincin yang aku berikan itu adalah cincin Baek Suzy yang aku ambil di kamar mandi ketika Baek Suzy lupa menaruhnya.
Tamat
Copyright Sweety Qliquers
Copyright Sweety Qliquers
YaaaaaaaaaaaaHHHH kim Bum Gak MODAAAALLLL sangaD..
BalasHapusxixixixixiiixi