Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Selasa, 25 Oktober 2011

I Love You, But I Hate You More (Chapter 2)



"Kim So Eun cukup!" kali ini nada bicara Kim Bum mulai meninggi juga. Bagaimanapun, akhirnya salju di gunung Himalaya toh bisa meleleh.

"Kau boleh marah, tapi bukan berarti kau bebas bicara tentangku seperti itu!" Pemuda itu berhenti sejenak, menunggu reaksi Kim So Eun.

Tidak ada! Hanya wajah Kim So Eun yang memerah dan kali ini suara dengusan dari hidungnya semakin kencang. Ia melanjutkan, "Masalahnya memang simple! Aku terlambat karena aku harus latihan band. Itu mimpiku dan itu hidupku. Jadi,... yang kau harus lakukan adalah berhenti berpikir bahwa aku tidak punya kehidupan selain dirimu!"

That's it! Sudah cukup ia mendengar teriakan Kim So Eun setahun ini. Sudah cukup ia berkali-kali harus membuang muka di got karena harus bertengkar dengan gadis itu di depan anak-anak satu kampus. Sudah cukup dia minta maaf dan menyembah-nyembah untuk sebuah kesalahan kecil,... walaupun sering. Sudah cukup dia menelan kalimat kasar setiap kali mereka bertengkar. Ya! Sudah cukup semua tentang Kim So Eun... Seberapa pun cantiknya gadis itu. Seberapa pun ia masih menyayanginya. Enough is enough!

“Maksudmu apa?!” ia menantang Kim Bum.

"Aku bilang, sudah cukup semua tingkah kekanak-kanakanmu itu! Sudah cukup kau bertindak seolah-olah kau yang berkuasa atas hidupku! Sudah cukup aku menghadapi kelakuanmu! Cukup semuanya!" Kim Bum terdiam sesaat. Dia berpikir sejenak sebelum melanjutkan, "Kau.... Hubungan ini!"

Kim So Eun sekarang ternganga, mirip mulut ikan mas koki tidak kebagian jatah makanan. "Apa kau mau bilang?! Kau mau putus dariku?"

Ucapan Kim Bum membuatnya bertambah marah. Suaranya tak kalah tinggi dengan sebelumnya. "Aku... kekanak-kanakan?! Apa kau tidak salah, hah? Memangnya siapa yang selama ini selalu bertindak seenaknya?! Memangnya siapa yang selalu egois?! Kau! Itu kau, Kim Bum." sanggah Kim So Eun, kembali dengan suara meninggi.

Putus?! Lalu apa?! Aku tidak akan mengalah! Dia cinta mati padaku! Dan jangan pikir aku takut dengan gertakannya! Dia tidak akan memutuskanku... tidak akan sanggup! Itu saja yang terus-menerus diulang Kim So Eun dalam hatinya. Ia takkan kalah.

Kim Bum tersenyum satir, membuang pandangannya ke arah pohon kecil di sampingnya untuk sesaat. Sore di tepi danau itu masih sunyi, sangat sunyi. Kim Bum dapat mendengar suara tarian daun yang bergemerisik di ujung dahan. Ini tempat dan waktu yang tepat untuk menyudahi semuanya. Ia menghela napas, lalu kembali menatap Kim So Eun. Rasa ragu... berat hati... tapi, sama sekali bukan sedih.... Itulah yang ia rasakan saat ini.

"Hm..." Kim Bum mengguman seraya tersenyum kecut lalu berkata, "Kau pikir aku main-main, kan? Hanya menggertak?" Kim Bum maju beberapa langkah hingga hidungnya hampir menyentuh hidung Kim So Eun. "Kau benar-benar yakin kalau kau sepenting itu bagiku?" Pemuda itu berkata pelan, dingin, dan setenang air danau yang menghampar di samping mereka.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...