Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Sabtu, 01 Oktober 2011
Darkness (Chapter 3)
KIM SO EUN
Tubuhku gemetar, detak jantungku tak beraturan, nafasku serasa memburu. Kuremas tanganku gugup hingga kuku-kuku jemariku memutih, Aku resah! Sebuah tangan putih nan kokoh terulur dan meraih tangan kananku. Meremasnya, memberikanku kekuatan dengan tatapan dalam diam dan senyumnya yang membuat darahku berdesir hingga wajahku memanas.
“Tenanglah Kim So Eun, aku disampingmu.” bisikan barusan bagaikan guyuran embun pagi yang menyejukkan hati resahku. Aku menyunggingkan senyumku, senyum terindah yang aku punya untuk pria yang sangat kucintai itu. Dan ia mengangguk, sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah seorang pria paruh baya di depan kami.
Kupejamkan mataku. Mencoba memfokuskan seluruh indraku pada sebuah suara serak yang sedang mengalun bagaikan nada-nada indah yang membawaku melambung terbang ke atasnya nirwana. Menyambut uluran sayap dewi fortuna untuk mengelilingi indahnya pelangi dan merenggut cahaya bulan dan berjuta bintang yang akan hilang ditelan pagi. Kebahagiaanku merekah, menebar keindahan yang kini akan segara kugenggam dalam sebuah ikatan janji seumur hidup.
Rasa bahagia itu semakin menyesakkan dadaku, ketika nada-nada itu sudah pada bagian akhir. Tak terbendungkan lagi, ketika kebahagiaanku sudah sampai pada puncaknya dan kembali ke titik jenuh hingga menguap menjadi tumpukkan embun yang sudah menguasai setiap sudut mataku.
Dan akhirnya mengalir ketika aku membuka mata. Tangis kebahagiaan itu pecah sudah, memaparkan rasa syukur yang tak akan bisa aku gambarkan walau dengan berjuta-juta rangakaian kata indah. Senyum itu kembali mengunciku, senyum dari wajah menawan yang sudah menyihirku sejak 4 tahun yang lalu. Senyum yang selalu memberiku kesempatan untuk meneguk indahnya cinta, senyum yang selalu menemaniku menghitung setiap detik kebahagiaan dan kesedihan yang berlalu.
“Aku mencintaimu, Kim So Eun... istriku.” Kim Bum mengecup keningku penuh cinta. membawaku kembali melambung terbang dengan seluruh cinta yang ia punya sampai akhirnya aku terjatuh di dalam rengkuhannya. Aku menangis dan kubalas ungkapan cintanya dengan suara yang teramat parau.
Serbuk kebahagiaan berjatuhan di ruangan besar ini, menyapa setiap orang yang hadir untuk menyaksikan rapat puncak dari perjalanan cinta, dengan aku dan pria yang kini sudah menjadi suamiku sebagai petingginya.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar