“Selama 4 tahun aku begini, menjalani hidup dengan harapan yang mungkin tersisa, aku tidak menyalahkan siapa-siapa atas kepergianmu, tapi aku menyesal, hari itu tidak berusaha keras untuk menghubungimu dan mengatakan tentang kecelakaan itu. Selanjutnya aku dihinggapi rasa bersalah karena tidak bisa menjemputmu sore itu, aku selalu bermimpi tentang dirimu, selalu seperti nyata tapi ketika aku bangun kau tak pernah ada dihadapanku. Dan tentang Baek Suzy, kau benar, dia memang gadis yang baik, dia mau menerimaku apa adanya, hingga kami memutuskan menikah di 2 tahun yang lalu, Baek Suzy menerima hatiku yang sepenuhnya hanya untukmu, aku seperti pecundang saat berhadapan dengannya, tapi Baek Suzy lagi-lagi berbaik hati memakluminya.”
Kim So Eun mulai tersenyum, menanggapi kalimat terakhir Kim Bum, ia berlega hati karena pria itu ternyata telah menikah.
“Selamat untuk pernikahan kalian.” ucap Kim So Eun tulus.
“Terima kasih…” Kim Bum membalas senyuman Kim So Eun.
Keduanya lalu terhanyut dalam bilur-bilur masa lalu, sama-sama termenung menatap hamparan hijau yang terbentang dihadapan mereka, mensyukuri bahwa sebenarnya hidup begitu indah, bahagia sangat nyata dan cinta akan tercipta jika kita mampu menempuh segala rintangan yang menghambatnya, di hati Kim So Eun kini Kim Bum hanyalah masa lalu, masa depannya ada pada suami dan anaknya yang sangat ia cintai, cinta yang di anugrahi Tuhan untuknya.
Dan pada saat hari telah beranjak siang, Kim So Eun bersiap untuk kembali pulang, ia menoleh kearah Kim Bum untuk pamit dan pertemuan disudahi disini, tapi Kim So Eun mendapati keanehan dimata Kim Bum, mata yang terus terbuka tanpa berkedip, menatap kosong, tak bergerak, Kim So Eun menghampiri Kim Bum, memegang tangannya, menyentuh ujung hidung pria itu, tak bernafas, Kim So Eun terperanjat.
“Kim Bummmm!!!” jeritnya histeris dibarengi dengan tangannya yang mengguncang-guncang tubuh Kim Bum. Tetap tak bergeming. Kim So Eun terjatuh lemas, ia tidak berdaya untuk sekedar meminta tolong kepada orang orang yang berlalu-lalang dibawah kebun sana. Kim So Eun terpekur ditanah, tangannya masih memegangi tangan Kim Bum …
Sehari setelah di kebun itu, Kim So Eun bersama suami dan anaknya serta Baek Suzy dan keluarga besar Kim Bum tampak hadir di pemakaman, membawa pesan terakhir untuk Kim Bum, membuat pria itu tersenyum dari atas sana.
Dari Baek Suzy, Kim So Eun tahu, kalau Kim Bum divonis penyakit langka oleh dokter, yaitu penyakit yang berhubungan dengan hati, yang karena terlalu rindunya dengan seseorang bisa menggerogoti hati dan pembuluh darah di otaknya, sudah menjadi rahasia umum kepada siapa rindu itu dituju, hanya untuk Kim So Eun, dan Kim Bum membuktikkan rindu dan cintanya itu sampai di detik terakhir kehidupannya.
Kim Bum terlalu mencintai Kim So Eun, hingga terlalu merindukannya pada saat mereka berpisah. Bagi Kim Bum, Kim So Eun bukan sekedar cinta tapi kebutuhan yang harus selalu bersama-sama dirinya. Karena Kim So Eun, hidup Kim Bum yang dulu kelabu menjadi berwarna, sebenarnya Kim So Eun pun memliki perasaan cinta di saat terakhirnya bersama Kim Bum, hanya saja Kim So Eun telah menganggap mereka tidak berjodoh, hingga pergi lantas hilang dari kehidupan Kim Bum dan mereka bertemu lagi setelah Kim Bum terlanjur menumpuk rindunya yang menjadikannya penyakit kronis.
Tamat
Copyright Sweety Qliquers
Copyright Sweety Qliquers
Sedih bgt ni ff, kasihan bgt kim beom
BalasHapus