Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 08 Desember 2011

Misteri Hantu Merah (Chapter 18-Tamat)



Chapter 18
Eunhyuk Memanggil Hantu


Ternyata keesokan paginya Junho tidak tertangkap. Ada dua kemungkinan, yaitu mungkin ia berhasil melarikan diri, atau ia mengalami kecelakaan di salah satu Jurang terpencil. Pokoknya, sejak itu ia tidak pernah kelihatan lagi. Sedang Leeteuk diusir oleh Victoria dan dilarang kembali. Gadis itu tidak sampai hati mengajukan kerabatnya sendiri pada polisi.

Wooyoung bergegas kembali ke Incheon. Kakaknya sudah selamat, dan kini ia ingin cepat-cepat menulis berita untuk surat kabarnya. Dalam berita itu dipaparkannya bahwa Hantu Merah itu sebenarnya penipuan belaka. Ia mengemukakan berbagai perincian tentang peristiwa yang terjadi, termasuk pencurian mutiara dan kemusnahannya kemudian tertimpa batu di dalam tambang.

Tapi peranan Trio Detektif dalam kasus itu sengaja tidak ditonjolkannya, karena ia tidak ingin mereka terlalu banyak mendapat publisitas. Dan Shindong sama sekali tidak disinggung-singgung olehnya, karena ia sama sekali tidak berhasil menemukan keterangan apa pun mengenai laki-laki itu. Rupanya Shindong tidak berbohong, ketika mengatakan bahwa dirinya merupakan misteri!

Junsu menelepon Eunhyuk untuk mengabarkan bahwa perusahaannya bisa ditutup untuk satu dua hari, untuk memberi kesempatan baginya beserta Heechul dan Donghae berjalan-jalan bersama Nichkhun.

Karena teka-teki hantu sudah tersingkap, para pekerja kembali ke perkebunan anggur, sehingga panen tahun ini berhasil diselamatkan. Trio Detektif bisa berkeliling di Namchoseon Valley bersama Nichkhun. Tapi Heechul terpaksa beristirahat sebentar, karena kakinya yang bekas cedera terasa pegal. la memanfaatkan waktu itu untuk menulis novel.

Eunhyuk ingin sekali melihat lorong-lorong tambang. Ketika melihat Kerongkongan serta bagian yang langit-langitnya runtuh sebagian, ia mengucap syukur bahwa ia waktu itu tidak ikut. Karena ada kemungkinan tubuhnya akan tersangkut di situ untuk selama-lamanya!

Akhirnya Trio Detektif kembali lagi ke Sungkyunkwan. Begitu mereka tiba, Chief Siwon menyempatkan diri untuk mendatangi mereka serta memberikan penghargaan karena telah berhasil membongkar penipuan Hantu Merah.

"Tidak bisa saya katakan betapa leganya hati saya ketika tahu bahwa hantu itu memang tidak ada," katanya mengaku. "Kapan saja kalian memerlukan bantuan dari saya, katakan saja! Untuk menunjukkan bahwa saya mengatakan ini dengan sepenuh hati, ini ada sesuatu yang mungkin akan ada gunanya." la menyerahkan kartu kecil berwarna Hijau pada ketiga pemuda itu. Di situ tertulis,

Surat Keterangan

Pemegang kartu ini Pembantu Sukarela Polisi Sungkyunkwan. Harap berikan bantuan padanya apabila diperlukan.

(Tertanda)
Choi Siwon, Kepala Polisi

"Wah!" kata Heechul dan Donghae kagum. Wajah Eunhyuk menjadi merah karena senang.

"Siapa tahu, kapan-kapan ada gunanya," kata Chief Siwon. "Pokoknya, dengan itu bawahan saya akan tahu bahwa kalian bukan orang-orang yang hanya ingin tahu saja, apabila kalian mereka jumpai sedang melakukan sesuatu yang kelihatannya mencurigakan."

Kemudian ia pergi, setelah ketiga pemuda itu mengucapkan terima kasih. Keesokan harinya, setelah Heechul selesai menulis Novel tentang kisah petualangan mereka, mereka mendatangi Yesung. Sutradara kenamaan itu sangat tertarik pada kisah Petualangan mereka, sejak ia menyetujui untuk menjadi editor Novel yang ditulis Heechul itu!

Dalam ruang kantornya yang luas, mereka menunggu dengan hati berdebar-debar, sementara sutradara film dan televisi itu membaca Novel tentang kasus Hantu Merah. Kelihatan ia beberapa kali mengangguk, dan sekali-sekali tertawa geli.

Akhirnya ia selesai membaca.

"Bagus," katanya memuji. "Petualangan kalian kali ini, hebat!"

"Tentu saja," kata Donghae menyetujui.

"Garis besar kejadian itu rasanya cukup jelas," sambung Yesung. "Leeteuk ingin memiliki kebun dan perusahaan anggur. Karena itu ia meminjam uang dari teman-temannya, dengan maksud mengusahakan agar uang itu kemudian tidak bisa dikembalikan oleh Victoria. Junho membantunya dalam maksud jahat itu. Kemudian Shindong membeli surat-surat hipotek dari teman-teman Leeteuk, setelah ia mendengar kabar bahwa Mutiara Hantu ada di dalam rumah tua di Sungkyunkwan. Lalu ia menekan Leeteuk agar mengambilkan mutiara itu untuknya."

Yesung mencondongkan tubuhnya ke depan, sementara jarinya mengetuk-ngetuk kertas Print-Out Novel ‘Misteri Hantu Merah’.

"Tapi bagaimana kelanjutannya dengan Shindong?" katanya. "Tokoh itu menarik perhatianku. Berumur seratus tahun, minum larutan mutiara untuk memperpanjang umur, dan membuatnya awet muda serta hidup dengan gaya kuno! Sejak itu kalian tidak mendengar apa-apa lagi tentang dia?"

Ketiga pemuda itu mengiakannya. Heechul memaparkan pada Yesung, bahwa beberapa hari setelah tulisan Wooyoung, adiknya dimuat dalam surat kabar, dua orang Cina datang ke Namchoseon Valley. Mereka mengatakan diutus oleh Shindong, untuk meminta ijin mencari sisa-sisa mutiara yang sudah remuk dibawah batu yang jatuh. Tubuh kedua orang itu kecil-kecil, jadi mereka berharap akan bisa menyusup masuk lewat lorong yang langit-langitnya runtuh sebagian. Sebagai imbalan untuk ijin itu, Shindong akan memberi kesempatan yang cukup lama bagi Victoria untuk menebus hipotek atas kebun dan perusahaan anggurnya.

Victoria menerima usul itu. Kedua orang suruhan Shindong itu lantas masuk ke dalam tambang dengan berbekal linggis. Kemudian mereka muncul lagi, dengan kantong kecil dari kulit berisi semacam debu. Tidak ada yang tahu, apakah debu itu berasal dari mutiara atau bebatuan yang runtuh. Pokoknya, mereka pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Yesung mengerucutkan bibir.

"Aku rasa debu itu khasiatnya sama dengan hancuran mutiara," katanya. "Hah, Ide yang menarik… minum larutan Mutiara Hantu untuk memperpanjang umur. Mungkin itu cuma takhyul belaka. Tapi siapa tahu…"

Kini ditatapnya Eunhyuk.

"Eunhyuk," katanya, "walau dalam sebagian besar dari petualangan ini kau tidak ikut hadir, tapi kelihatannya kaulah yang berhasil membongkar teka-teki itu. Tapi ada dua pertanyaan yang masih ingin kuajukan."

"Ya, silakan Hyung?" kata Eunhyuk dengan sikap menunggu.

"Dalam Novel ini…" Yesung mengetuk-ngetuk Novel yang ditulis oleh Heechul, "aku membaca tulisan tentang seekor anjing kecil. Anjing itu digendong tuannya masuk ke dalam Shinhwa Mansion, pada malam Hantu Merah itu muncul. Kelihatannya anjing kecil itu membantu pemecahan misteri ini. Sekarang aku ingin tahu, dengan cara apa? Apa yang dilakukan anjing itu, yang memberi petunjuk padamu?"

"Begini, Hyung," kata Eunhyuk memulai penjelasannya. "Ketika aku berpikir tentang anjing itu, aku lantas teringat pada anjing dalam satu kisah tentang detektif Spy Locked. Mungkin kau ingat, di situ Spy Locked meminta pada Dr. Conan agar mengingat kembali kejadian aneh dengan anjing itu, yang terjadi malam hari."

"Ya, tentu saja!" Yesung mengangguk, tanda mengerti. "Lalu Dr. Conan menjawab, anjing itu tidak berbuat apa-apa pada malam hari. Nah, itulah anehnya, kata Spy Locked."

"Betul," kata Eunhyuk.

Yesung membolak-balik halaman Novel yang terletak di depannya. Sesampai di suatu bagian tertentu, ia berhenti. Dibacanya kembali bagian itu.

"Ini dia keterangannya!" katanya. "Anjing yang digendong laki-laki itu tidak berbuat apa-apa. Hanya melolong sebentar, mungkin karena tidak mau digendong. Eunhyuk, kau hebat… karena berhasil mengenali petunjuk kecil itu."

Donghae dan Heechul hanya melongo saja. Apakah yang bisa diketahui dari seekor anjing yang tidak berbuat apa-apa?

"Aku tidak mengerti," kata Donghae. "Jadi anjing itu tidak berbuat apa-apa. Lalu?"

"Begini," kata Yesung menjelaskan. "Anjing dan kucing pada umumnya dikenal sebagai binatang yang sangat peka. Kalau ada sesuatu yang tidak wajar, mereka cepat sekali takut. Kucing biasanya lantas menyembur­nyembur, sedang anjing melolong lalu pergi. Tapi malam itu anjing kecil itu tidak berbuat apa-apa. Karena, tidak ada sesuatu yang menakutkannya. Kesimpulannya, yang kalian lihat waktu itu bukan benar-benar hantu, karena anjing itu sama sekali tidak takut."

"Astaga! Betul juga," kata Donghae. "Dan kami sama sekali tidak menyadarinya."

"Sudahlah, kalian semua telah bekerja dengan sangat baik," kata Yesung menghibur. Kau menunjukkan ketabahan dan tekat besar, Donghae. Dan kau, Heechul, kau menunjukkan akal sehatmu ketika meninggalkan petunjuk yang bisa ditemukan temanmu, Eunhyuk."

Kening Yesung berkerut sedikit.

"Sekarang aku ingat," katanya. "Waktu itu kalian bertiga dihipnotis oleh Shindong, sehingga tertidur pulas. Tapi kau, Heechul dalam perjalanan dengan mobil dari Seoul ke Deoksugung Canyon, kau sibuk menulis pesan minta tolong, yang kemudian kau jatuhkan ke jalan lewat celah pintu belakang. Kalau kedua temanmu tertidur karena dihipnotis, kenapa kau tidak?" tanyanya pada Heechul.

"Aku berhasil menipu Shindong," kata Heechul sambil nyengir. "Ketika aku melihat Nichkhun dan kemudian Donghae tidur terkulai, aku lantas menyadari bahwa hal itu sebentar lagi akan terjadi pada diriku juga. Karena itu begitu Shindong menatap mataku, aku langsung melemaskan tubuh. Seolah-olah sudah tertidur! Padahal tidak. Aku masih bangun. Dengan cara begitulah aku bisa menuliskan pesan-pesan itu. Tapi sebagian besar diterbangkan angin. Untung selembar tersangkut ke semak, sehingga bisa ditemukan oleh Eunhyuk. Nasibku sedang mujur saat itu."

"Nasib mujur hanya ada gunanya, apabila dibarengi kemampuan," kata Yesung. "Aku rasa kalian bertiga dalam kasus ini sudah menunjukkan kemampuan besar."

"Terima kasih, Hyung," kata Eunhyuk. Kemudian ia bangkit bersama kedua temannya, hendak minta diri. Mereka sudah melangkah ke luar, ketika Yesung memanggil lagi.

"Tunggu sebentar!" katanya. "Aku sampai melupakan pertanyaan yang paling penting!"

Ketiga Pemuda itu menoleh dengan heran.

"Kalau tidak ada hantu, lalu apa yang kalian lihat waktu itu?" tanya Yesung. "Apa yang nampak mengambang menaiki tangga, lalu kemudian menghilang seperti masuk ke dalam dinding? Jangan katakan bahwa itu seseorang yang berselubung taplak meja yang dicat berwarna merah, yang bisa menyala dalam gelap. Itu tidak mungkin!"

"Memang bukan itu, Hyung," kata Eunhyuk. "Siasat itu lebih hebat iagi. Aku sama sekali tidak bisa menebaknya, sampai aku menyadari bahwa anjing kecil itu tidak mengendus bau apa pun juga. Jadi memang di situ tidak ada apa-apa. Bolehkah aku menggelapkan ruangan ini sebentar?"

Yesung mengangguk. Eunhyuk menutup semua jendela dan menarik gorden tebal yang ada di depannya. Ruangan itu kini remang-remang gelap.

"Perhatikan ke dinding sana," katanya.

Yesung memandang ke arah yang dimaksudkan. Tiba-tiba nampak cahaya merah di dinding putih. Kelihatannya seperti Eunhyuk, tapi samar-samar. Bayangan bercahaya itu memakai taplak putih, yang dijadikan jubah. la bergerak dengan lambat-lambat menghampiri pintu lemari. Kemudian menghilang, seperti meresap masuk lewat pintu.

"Menakjubkan," kata Yesung, sementara Donghae dan Heechul membuka gorden kembali. "Tadi itu bisa dikira hantu, jika suasananya cocok."

Eunhyuk menyodorkan suatu benda padanya. Kelihatannya seperti senter, tapi ukurannya lebih besar. Benda itu dilengkapi dengan pemantul cahaya lensa khusus.

"Itu sebetulnya proyektor kecil," kata Eunhyuk. "Dengan itu bisa diproyeksikan gambar slide. Jika ada slide berupa gambar sesosok tubuh mirip hantu yang kabur, dengan latar belakang hitam. Jadi, jika slide itu diproyeksikan ke dinding sebuah rumah yang katanya ada hantunya, maka akan diperoleh bayangan hantu yang meyakinkan."

"Dan jalur sinar bisa diatur geraknya, sehingga menimbulkan bayangan sesosok tubuh yang mengambang menaiki tangga," kata Yesung. "Wah, itu ide yang bagus! Aku rasa, ide itu berasal dari Shindong?"

"Betul, Hyung," kata Eunhyuk. "Ketika Leeteuk dengan jalan menyamar berhasil mengajak orang-orang datang ke Shinhwa Mansion untuk melihat hantu, proyektor itu dibawa olehnya. Kelihatannya seperti senter biasa. Sedang orang-orang lainnya membawa senter sungguhan. Jadi mereka tidak sadar bahwa senter yang dibawa oleh Leeteuk sama sekali tidak bercahaya seperti biasa. la memakai senter palsunya untuk memancarkan bayangan hantu ke dinding atau pintu. Dengan jalan menekan sebuah tombol kecil, bayangan itu bisa dibuatnya menghilang. Jadi kelihatannya seperti lenyap, menembus dinding.

"Lalu di Namchoseon Valley, ketika ia mengantarkan Victoria ke kamar tidurnya, Leeteuk berdiri di depan pintu sementara Victoria masuk seorang diri ke dalam kamar yang gelap. Di belakang punggung Victoria, Leeteuk lantas memancarkan bayangan Hantu Merah ke dalam ruangan. Ketika Victoria menjerit sambil menyalakan lampu, Leeteuk buru-buru mengantongi proyektor, lalu bergegas masuk untuk menyambut Victoria yang jatuh pingsan.

"Hantu itu sangat meyakinkan wujudnya. Aku sampai bingung! Tapi kemudian kusadari bahwa harus ada seseorang yang berteriak di Shinhwa Mansion, begitu pula bahwa anjing kecil itu sama sekali tidak takut. Dan ketika Victoria melihat Hantu Merah itu, ia sendiri di atas bersama Leeteuk. Jadi pasti Leeteuk yang menyebabkan hantu itu."

Eunhyuk mengantongi proyektornya kembali.

"Benda ini akan kami simpan sebagai kenang-kenangan," katanya sambil pergi. Sedang Yesung berdiri sambil memperhatikan. la tersenyum puas dengan Novel ‘Misteri Hantu Merah’ karya Heechul itu.


Tamat
Copyright Sweety Qliquers

1 komentar:

  1. Annyeong chingu. Apa kabar. Aku reader baru salam kenal ya. Pertama kali aku baca pengenalan tokohnya aku lgsg tertarik buat baca cerita lengkapnya. Dan akhirnya aku ngga nyesel bisa main ke blog ini karna ceritanya menarik, alur & konfliknya jg seru. Pokoknya aku suka bgt deh sama ff ini. Daebbak buat chingu. Aku tunggu ff buat chingu berikutnya yg nyuguhin genre yg sama dgn ff ini. Annyeong

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...