"Ini benar-benar aneh, Kim So Eun," kata Park Ji Yeon kemudian, saat mereka makan siang bersama.
Kim So Eun kelihatan agak senang.
"Aku rasa sebaiknya kita menulis surat kepada orang-orang di bagian riset psikis tentang hal ini. Mungkin mereka nanti mengirim seseorang untuk menyelidiki, seorang paranormal atau siapapun saja yang bisa melihat kalau-kalau ada sesuatu yang aneh dengan kamar itu." kata Kim So Eun.
"Kelihatannya kau sama sekali tidak peduli," kata Park Ji Yeon.
"Ya, boleh dikatakan aku menyukai keadaan ini," kata Kim So Eun. "Maksudku, menyenangkan juga bila ada sesuatu yang terjadi! Tapi... tidak," katanya lagi sambil merenung. "Kurasa aku tidak suka. Maksudku, boneka itu telah menjadi besar kepala, bukan?"
Malam itu Park Ji Yeon dan Kim So Eun sekali lagi mengunci pintu itu dari luar.
"Aku tetap berpendapat ada seseorang yang membuat lelucon konyol ini. Aku tidak mengerti, kenapa orang itu melakukannya...," kata Park Ji Yeon.
"Apa kau pikir dia akan duduk di meja tulis lagi besok pagi?" tanya Kim So Eun.
"Ya, aku rasa begitu," sahut Park Ji Yeon.
Tapi mereka keliru. Boneka itu tidak duduk di meja tulis, melainkan di ambang jendela, melihat ke jalan di luar. Dan lagi-lagi sikap duduknya tampak wajar.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar