Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 08 Desember 2011

Misteri Hantu Merah (Chapter 16)



Chapter 16
Kejadian Berbahaya


Heechul dan Nichkhun duduk berdampingan, bersandar ke dinding gua yang merupakan jalan masuk ke tambang... tempat Donghae menyembunyikan mutiara. Mereka diapit dua orang bawahan Junho, yang ditempatkan disana sebagai penjaga.

Kaki kedua pemuda itu terikat erat. Jadi tanpa penjaga pun, kecil sekali kemungkinan mereka untuk melarikan diri.

Tempat itu gelap gulita. Hari sudah larut malam. Donghae sudah masuk ke dalam lorong tambang bersama Junho, untuk mengambil mutiara yang disembunyikan disana.

"Kau percaya pada Shindong?" tanya Heechul pada Nichkhun. "Benarkah kata-katanya tadi, bahwa kita tidak akan diapa-apakan jika mutiara itu sudah ada di tangannya?"

"Aku percaya," jawab Nichkhun. "Shindong itu sangat cerdik. la tinggal di daerah pemukiman Cina menurut cara lama, secara diam-diam. Padahal seluruh daerah itu sudah banyak berubah, sudah menjadi daerah pemukiman biasa seperti tempat-tempat lain di Korea. Kurasa tempat tinggalnya itu sebagian besar terletak di bawah tanah. Dan mungkin juga benar, umurnya sudah seratus tahun. Aku melihat bahwa Junho takut sekali padanya. Jadi kurasa kita akan aman, apabila Donghae sudah menyerahkan mutiara itu pada Junho."

"Tapi bagaimana jika Donghae tidak berhasil menemukannya kembali?" tanya Heechul sangsi.

"Ia Pasti menemukannya! Harus... Ia harus menemukannya." kata Nichkhun.

"Mudah-mudahan saja," kata Heechul. Mereka berbisik-bisik, supaya tidak terdengar oleh kedua penjaga yang sedang terkantuk-kantuk. "Tapi mereka mengembalikan semua barang kita yang ada dalam kantong. Kapur tulisku, buku catatan, pisau. Semuanya!"

"Itu berarti kita nanti akan dibebaskan," kata Nichkhun.

"Ya, jika Donghae berhasil menemukan mutiara itu kembali," gumam Heechul. la teringat bahwa batu-batu yang ada dalam lorong tambang, kelihatannya seperti sama semua. la tidak akan heran jika Donghae ternyata tidak berhasil menemukan tempat ia menyembunyikan mutiara itu. la tidak tahu bahwa Donghae menyembunyikannya di dalam tengkorak seekor keledai. Itu dirahasiakan oleh Donghae.

Heechul sendiri menyimpan rahasia penting. la ingin sekali menceritakannya pada Nichkhun. Tapi tidak berani, karena nanti didengar kedua penjaga.

Mereka duduk di situ sambil menunggu. Sementara itu di Namchoseon Valley yang letaknya hanya sekitar satu mil dari situ, Eunhyuk serta yang lain-lainnya sedang sibuk memeras otak, mencari ide unuk mencari mereka. Tapi sia-sia!

Tak terpikir oleh mereka untuk mencari di Deoksugung Canyon, karena tempat itu katanya sudah diperiksa tanpa hasil. Padahal yang mengaku mencari di situ anak buah Junho semuanya. Dan kini Junho sudah masuk ke dalam tambang yang ada di situ, bersama Donghae.

"Jika kau mencoba menipuku, pasti habis riwayatmu!" geram Junho, sementara cahaya senter menerangi lorong yang sempit. "Kuda-kuda kalian sudah kami kurung di ujung lembah, di dekat sumber air. Kalau kau nanti tidak menyerahkan mutiara itu padaku, kalian bertiga akan diceburkan ke dalam sumber air itu. Akan kuatur kejadian itu sehingga kelihatannya seperti kecelakaan. Dan nanti, akulah yang akan kelihatan paling sedih atas kematian kalian."

Donghae bergidik. la yakin, laki-laki itu tidak main-main. Kini hanya satu yang diinginkannya. Cepat-cepat menyerahkan mutiara itu pada Junho, supaya ia beserta teman-temannya bisa bebas kembali.

"Kalian ini, menganggap bisa menipuku!" Junho mendengus dengan sikap meremehkan. "Tapi aku langsung menyadari niat kalian, begitu kulihat kalian menuju ke dalam lembah. Aku tahu kalian mau menyelinap lewat lorong tambang. Aku tahu semua lorong tambang yang ada di sini. Kalau aku datang ke suatu tempat, aku selalu menyelidikinya ke setiap sudut, karena siapa tahu perlu jika aku harus cepat-cepat melarikan diri. Aku mengenal setiap bukit dan lembah di daerah sini!"

Mereka sampai di bagian lorong yang langit­langitnya sebagian sudah runtuh. Junho sekali lagi memperingatkan Donghae agar jangan berani menipunya. Setelah itu Donghae mulai merangkak maju.

la sudah dua kali melakukannya. Jadi kini ia bisa maju dengan cukup cepat. Tak lama kemudian ia sudah sampai di tempat di mana ia bisa berdiri tegak. Setengah berlari-lari ia menyusuri lorong, mengikuti tanda tanya yang dibubuhkan Heechul di dinding.

Ia sampai di persimpangan yang menghadap ketiga lorong yang bercabang. Donghae mengambil lorong paling kanan, menuju tempat tengkorak keledai.

Tapi sesampainya disana, keringat dingin langsung mengucur. Donghae tegak dengan mata nanar. Tengkorak itu sudah tidak ada lagi!

Di tempat itu nampak sebongkah batu, sebesar tong. Di atas nampak kayu penopang langit-langit patah, serta sebuah lubang besar menganga. Rupanya batu besar itu jatuh, lalu menimpa tengkorak keledai.

Padahal mutiara disimpannya dalam tengkorak itu. Sedang mutiara merupakan benda yang sangat peka, mudah hancur. Dan kini pasti sudah menjadi debu halus, bercampur dengan serbuk tulang tengkorak keledai, karena ditimpa batu besar itu.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...