Di kantin, Han Hyo Joo memesan Orange Jus 2 gelas.
“Waktu malam Minggu Kim Soo Hyung ke rumahku, “ Kata Han Hyo Joo setelah pesanan mereka datang.
“Aku tidak heran. Bukankah Dari dulu dia menyukaimu?” Jeon Boram mengaduk-aduk Orange jusnya.
“Tapi kau pasti heran kalau malam itu juga dia….,” Han Hyo Joo menggantung kalimatnya. Dia menunggu reaksi Jeon Boram.
“Dia kenapa?” Desak Jeon Boram, semakin penasaran.
Han Hyo Joo tersenyum. “Dia bilang, Apa kau mau jadi kekasihku?”
“Ahh, berani sekali dia!” Setengah melongo Jeon Boram berseru.”Lalu, apa jawabanmu?”
“Beri aku waktu.” Sahut Han Hyo Joo pendek.
Jeon Boram meneguk Jusnya sampai habis. Ditatapnya Han Hyo Joo lama-lama.
“Hei, kenapa kau menatapku seperti itu?” Han Hyo Joo mengibaskan tangannya di depan wajah Jeon Boram.
“Han Hyo Joo, bagaimana perasaanmu pada Kim Soo Hyun?” Pelan suara Jeon Boram seolah takut ada yang mendengar.
“Perasaanku? Mm….bagaimana ya?” Han Hyo Joo mengerutkan kening “Ehmm, biasa saja.”
“Kalau biasa saja, kenapa kau bilang ‘beri aku waktu’? Tolak saja. beres!”
Han Hyo Joo diam. Benar juga apa yang dikatakan Jeon Boram. Toh, sebenarnya dia tidak menyukai Kim Soo Hyun. Tapi, Kim Soo Hyun tida jelek. Dia tampan, baik, walau dia Bad Boy.
“Aku rasa, aku menyukainya.” Ujar Han Hyo Joo kemudian. “Sedikit, tapi lambat laun pasti akan jadi bukit.”
“Gila! Kau pikir, cinta itu mainan? Kalau kau tidak mencintainya ya…jangan dipaksakan.”
Sekali lagi Han Hyo Joo terdiam. Dia jadi bingung. Kalau dia menolak Kim Soo Hyun, berarti malam minggunya akan tetap sepi. Atau…. menerimanya….akh…..apa betul dia bisa pelan-pelan belajar mencintai Kim Soo Hyun?
“Pikir baik-baik, Han Hyo Joo. Jangan memainkan perasaan orang lain. “ Jeon Boram menasihati. Han Hyo Joo manggut-manggut. Ia semakin bingung.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar