Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 27 Januari 2011

Senandung Cinta Masa Lalu (Chapter 7)


Moon Geun Young memang mengaku bersalah. Tapi, menjelang eksekusi hukuman, ia mengaku dirinya bukanlah sang pembunuh.

Setelah kepergian Moon Geun Young, Lee Yo Won mendapat kunjungan istimewa. Jo Dong Hyuk mengunjunginya. Tubuhnya yang lemah membuat Lee Yo Won tidak berdaya dan akhirnya membiarkan lelaki itu masuk.

“Aku senang operasimu berhasil, Lee Yo Won!” Jo Dong Hyuk menatapnya lekat.

Lee Yo Won tidak menanggapi. Dianggapnya lelaki itu tidak ada.

“Kau masih membenciku, Lee Yo Won? Aku tidak bersalah seratus persen! Aku hanya ingin membuktikan bahwa akulah yang pantas bersamamu, bukan Kim Min Joon. Lelaki itu membuatmu menderita pada masa tuamu, bukan? Jika dulu kau memilihku, semuanya pasti berbeda. Moon Geun Young yang cantik itu pasti jadi putriku! Kau tahu, Lee Yo Won, putrimu itu sudah menjadi wanita dewasa yang mengagumkan. Ia mengingatkanku pada dirimu!”

Lee Yo Won tersentak. Mengapa ia membicarakan kedewasaan Moon Geun Young?

“Jangan usik putriku!” Lee Yo Won mengancam Jo Dong Hyuk.

“Aku tidak mengusik putrimu! Aku bahkan sangat mengaguminya.”

“Moon Geun Young memang sangat baik. Kau tidak pantas memujinya!”

Lee Yo Won menatapnya tajam. Jo Dong Hyuk terluka. Sangat terluka. Mengapa Lee Yo Won begitu membencinya, padahal ia sangat mencintainya.

“Kau tahu, Lee Yo Won, untuk biaya operasimu, putrimu telah menjual dirinya padaku!” Jo Dong Hyuk tidak dapat lagi menahan diri.

Dunia Lee Yo Won seakan runtuh. “Kau pembohong! Putriku tidak mungkin berbuat serendah itu, apalagi menyerahkan kehormatannya pada lelaki yang telah menjatuhkan keluarganya sendiri!” Lee Yo Won berteriak histeris. Air matanya tumpah. Ia tidak dapat membayangkan putri kesayangannya dalam pelukan Jo Dong Hyuk.

“Tanyakan padanya! Aku harap, setelah kau tahu, kau akan membuang kesombonganmu. Keluarga yang kaubanggakan itu telah hancur di tanganku. Bahkan, putri kesayangan yang selalu kaubanggakan itu berhasil kuhancurkan pula!” Jo Dong Hyuk berbisik di telinga Lee Yo Won.

Jo Dong Hyuk sudah pergi. Tapi, semua perkataannya tentang Moon Geun Young sangat menyesakkan Lee Yo Won. Jika ucapannya benar, berarti dirinyalah penyebab kehancuran Moon Geun Young. Ibu macam apa yang tega menghancurkan putrinya sendiri? Lee Yo Won merasakan dunianya gelap, sangat gelap….

Moon Geun Young menerima kabar dari rumah sakit bahwa kesehatan Ibunya tiba-tiba memburuk. Apa yang terjadi? Bukankah terakhir kali dilihatnya ibunya baik-baik saja?

Ketika sampai di rumah sakit, Moon Geun Young langsung menemui dokter.

“Saya sendiri juga heran, Nona. Saya yakin, menurunnya kondisi ibu Anda bukan akibat dari operasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurunnya kondisi ibu Anda terjadi akibat meningkatnya kerja jantung. Entah apa yang membuat kerja jantungnya meningkat secepat ini. Mungkin, ibu Anda menerima kabar buruk atau hal yang sangat mengejutkan.”

Moon Geun Young panik. Jangan-jangan….

“Maaf, Nona, saya mendapatkan informasi, ada seorang pria yang mengunjungi ibu Anda sesaat setelah kepergian Anda,” kata seorang suster.

Moon Geun Young terperangah. Seorang pria? Mungkinkah Jo Dong Hyuk mengatakan hal sebenarnya pada Ibunya? Darahnya mendidih. Jika sampai terjadi sesuatu pada ibunya, Jo Dong Hyuk akan menanggung akibatnya.

Setelah menunggu selama dua hari, Ibunya sadar. Ia hanya memanggil-manggil nama putrinya. Moon Geun Young sangat terpukul. Ia menangis hingga tertidur di samping ranjang ibunya.

Perlahan Lee Yo Won menggerakkan tangan dan mengelus rambut Moon Geun Young. Ia sangat mencintai putrinya. Ia sangat bangga pada Moon Geun Young yang begitu tabah dan tegar menghadapi badai kehidupan yang bertubi menghantamnya. Tapi, mengapa ia sebagai ibu justru menghancurkan kehidupan putrinya? Lee Yo Won tergugu. Ia bukan ibu yang baik untuk Moon Geun Young.

Moon Geun Young merasakan sentuhan lembut di rambutnya. Moon Geun Young membuka mata dan menatap ibunya lekat-lekat. Mata Moon Geun Young berkaca-kaca. “Ibu, ini Moon Geun Young! Ibu, ini Moon Geun Young!”

Lee Yo Won menganggukkan kepalanya. “Maafkan Ibu, Moon Geun Young! Mengapa harus kaulakukan, Sayang? Ibu tidak akan memaafkan diri Ibu atas semua kejadian yang menimpamu!”

“Aku menyesal, ibu. Aku mengira, itulah yang terbaik!”

Sentuhan Lee Yo Won melemah. Jantung Moon Geun Youngseakan berhenti berdetak saat ia menatap mata ibunya tertutup.

“Ibu… Ibu…!” Moon Geun Youngmenggoyangkan tubuh ibunya yang tetap diam. Semua sudah terlambat. Ibunya telah pergi.

Moon Geun Young hanya mampu diam membisu. Kini ia seorang diri. Tidak ada lagi yang mendampingi. Moon Geun Young tidak bisa menangis. Dadanya terasa sakit dan sesak. Ia berbisik lemah, “Ibu tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diri. Akan Aku balas semua penderitaan yang sudah kita alami!”

Setelah kepergian Ibunya, Moon Geun Young makin berkonsentrasi pada pekerjaan kantornya. Ia berambisi untuk mencapai posisi setinggi mungkin, mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk menjalankan rencananya. Tidak ada seorang pun yang menyadari perubahan sikap Moon Geun Young.

Moon Geun Young sedang bekerja ketika Lee Bum Soo masuk dengan raut wajah keruh.

“Selamat pagi, Mr. Lee Bum Soo! Apa kau sakit?”

“Moon Geun Young, bisa aku minta tolong? Bicaralah baik-baik pada Han Chae Young. Bilang padanya, aku tidak menginginkan kehamilannya!”

Nada suaranya amat serius. Moon Geun Younghampir melompat dari duduknya.

“Ada apa Mr. Lee Bum Soo? Bukankah itu kabar membahagiakan?”

“Han Chae Young tidak boleh hamil lagi karena akan membahayakan jiwanya. Aku tidak ingin sesuatu menimpa Han Chae Young. Tapi, Han Chae Young berkeras. Ia ingin memberiku seorang putra.”

Moon Geun Young terdiam. Beginikah pernikahan yang bahagia itu? Saat keduanya saling ingin membahagiakan?

“Tolonglah, Moon Geun Young! Aku tidak mau kehilangan Han Chae Young. Hanya dia cinta dalam hidupku. Aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpa dirinya.”

Moon Geun Young mengangguk. Ia bicara pada Han Chae Young dengan hati-hati.

Han Chae Young menatap Moon Geun Young. “Lee Bum Soo yang memintamu bicara? Moon Geun Young, Lee Bum Soo memerlukan seorang penerus. Dan, aku akan melahirkan penerus baginya. Moon Geun Young, maukah kau berjanji untukku? Jika terjadi sesuatu padaku, maukah kamu menggantikan posisiku?”

Moon Geun Young terperangah.

“Aku ingin kau yang menjadi ibu bagi Park Ji Yeon dan bayiku ini. Aku ingin kau menjaga mereka dan Lee Bum Soo.”

Moon Geun Young terperangah. Untuk membahagiakan Han Chae Young, ia mengangguk.

Han Chae Young meninggal sesaat setelah melahirkan. Moon Geun Youngmemenuhi janjinya dengan menikahi Lee Bum Soo dan merawat kedua anaknya. Meski Lee Bum Soo tak mencintainya, Moon Geun Young merasa nyaman bersamanya. Mereka bisa hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak bisa menghilangkan rasa sakit hati Moon Geun Young pada Jo Dong Hyuk. Apalagi, sekarang ia adalah tangan kanan Lee Bum Soo, salah satu konglomerat tersukses di negeri ini. Moon Geun Young merasa langkahnya untuk menghancurkan Jo Dong Hyuk makin mulus.

Moon Geun Young mulai menyusun rencana. Ia mengumpulkan semua keterangan tentang usaha Jo Dong Hyuk. Dengan bantuan anak perusahaannya yang tersebar di mana-mana, Moon Geun Young mulai mengucurkan kredit berbunga rendah pada perusahaan Jo Dong Hyuk. Di sisi lain, perusahaannya yang lain mulai menggerogoti usaha lelaki itu. Sedikit demi sedikit aset perusahaan Jo Dong Hyuk menjadi miliknya. Lelaki itu kini memiliki utang yang sangat besar padanya.

Moon Geun Young mulai menikmati kesengsaraan lelaki itu. Ambruknya perusahaan Jo Dong Hyuk belum membuatnya puas. Ia ingin membuat lelaki itu merasakan hal serupa seperti yang dialaminya. Moon Geun Young meminta anak buahnya mengeksekusi rumah Jo Dong Hyuk dan memperkarakan utang lelaki itu ke pengadilan. Ia yakin, lelaki itu akan menyembah kakinya!

Benar dugaan Moon Geun Young. Jo Dong Hyuk menelepon dan memohon-mohon padanya. Aneh, Jo Dong Hyuk tidak mengenalnya! Pertemuan itu hampir membuat jantung Jo Dong Hyuk lepas.

“Anda terkejut?” Suara Moon Geun Young yang bernada mengejek membuatnya kehabisan napas. “Roda berputar, Jo Dong Hyuk! Dulu, Ayahku-Kim Min Joon dan aku yang memohon-mohon. Sekarang, kau yang akan memohon-mohon padaku!”

Jo Dong Hyuk mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap keringat dingin.

“Apa yang dapat saya bantu, Jo Dong Hyuk?” Moon Geun Young mengucapkannya dengan sinis dan terdengar sangat kejam di telinga Jo Dong Hyuk.

“Paman mohon, Moon Geun Young, jangan ambil perusahaan Paman. Bagaimana dengan keluarga Paman?”

Moon Geun Young tersenyum sinis. Matanya memancarkan sinar kebencian berkilat-kilat. Jo Dong Hyuk merasa Moon Geun Young sangat menikmati kehancurannya.

“Apakah Ayahku dulu berbuat hal yang sama seperti ini? Lalu, apa jawabanmu, Jo Dong Hyuk? Apakah kau memberinya kesempatan? Aku tahu jawabannya. Tidak! Hal serupa akan kulakukan padamu. Aku tidak peduli pada keluargamu! Keluar dari kantorku dan kutunggu kehadiranmu di pengadilan untuk penyitaan semua aset perusahaanmu! Selamat pagi dan nikmatilah hidupmu!” Moon Geun Young mengacungkan jari telunjuknya tepat di wajah Jo Dong Hyuk yang makin pucat pasi.

Moon Geun Young tertawa lebar. Ia merasa puas. Rencana yang lebih sempurna sudah ada di kepalanya, tinggal menanti waktu yang tepat. Moon Geun Young masih memiliki rencana sangat keji untuk menjatuhkan Jo Dong Hyuk hingga ke dasar kehidupannya. Ia ingin Jo Dong Hyuk merasakan hal yang sama seperti dirinya. Malu, menderita, dan kehilangan kehormatan.

Jeon Boram, putri tunggal Jo Dong Hyuk, berurai air mata sewaktu anak buah Moon Geun Young mengajukan syarat agar ayahnya bebas dari hukuman. Syarat yang sama saat Moon Geun Young meminjam uang dari Jo Dong Hyuk dulu. Namun, Jeon Boram tidak setegar dirinya. Gadis lembut itu ditemukan bunuh diri di kamarnya. Melihat kejadian ini, Ha Ji Won - istri Jo Dong Hyuk jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Moon Geun Young sebenarnya tidak menginginkan hal itu. Ia hanya ingin membuat Jo Dong Hyuk menderita.

***
“Seharusnya, aku bahagia karena sudah membalas sakit hatiku. Jo Dong Hyuk mengalami penderitaan lebih dahsyat. Aku sedih karena telah membunuh Jeon Boram, yang akhirnya membuat ibunya meninggal. Aku bertindak sangat kejam.” Ok Taecyeon dan Jang Geun Suk hanya diam.

Setelah semua itu terjadi, Moon Geun Young memilih menikmati perannya sebagai ibu bagi Park Ji Yeon dan Yoo Seung Hoo. Moon Geun Young ingin kedua anak itu merasakan kebahagiaan. Ia akan memastikan mereka selalu aman dan jauh dari keperihan dunia yang pernah dirasakannya. Apalagi ketika Lee Bum Soo meninggal.

“Lalu, mengapa kau harus membunuh Jo Dong Hyuk setelah dirimu menyesali semua perbuatan kejimu padanya, Moon Geun Young?” Jang Geun Suk tidak dapat menahan rasa penasarannya.

“Aku memang sudah melupakan Jo Dong Hyuk. Tapi, siapa sangka, dialah yang merusak Park Ji Yeon! Jo Dong Hyuk mendekati dan mengusik putriku. Aku tidak akan pernah membiarkannya!” Moon Geun Young berkata dengan sangat tegas.

“Perselisihan di antara kami tidak akan berakhir sampai salah satu di antara kami mati. Jo Dong Hyuk semakin dendam padaku. Ia ingin menjatuhkanku dan memakai Park Ji Yeon sebagai alatnya. Jo Dong Hyuk memperkenalkan Park Ji Yeon pada obat-obatan terlarang. Ia menjebak Park Ji Yeon. Jo Dong Hyuk sangat berbahaya bagi keluargaku. Aku tidak ingin ia juga merusak Yoo Seung Hoo. Itulah alasanku membunuhnya!”

“Tapi, apakah harus dengan cara sekeji itu? Mengapa setelah menghabisi empat orang itu, kau juga membuang dan membakar mobil yang berisi mayat mereka?” Jang Geun Suk terus mengejar Moon Geun Young dengan pertanyaan.

“Aku panik, Jang Geun Suk! Tapi, bukankah mereka sampah masyarakat? Kematian mereka akan mengurangi jumlah manusia jahat yang hidup di bumi.” Moon Geun Young berkeras dan tidak menunjukkan penyesalannya.

Jang Geun Suk diam, menarik napas panjang. Moon Geun Young memang bersalah. Tapi, di sisi lain ia juga benar.

“Kami harus pulang, Moon Geun Young. Jam berkunjung sudah habis. Aku akan menggunakan keteranganmu dan menggabungkannya dengan keterangan dari polisi. Semoga itu bisa sedikit meringankan hukumanmu.”

“Jang Geun Suk, jika aku harus menerima hukuman mati atas semua kejahatan yang kulakukan, aku tidak mau naik banding. Aku siap menerima hukuman itu. Jika kau tidak berkeberatan, izinkan aku bertemu dengan istrimu. Aku ingin bicara dengannya sebagai sesama wanita.”

Jang Geun Suk menganggukkan kepalanya. Ia harus membujuk Park Shin Hye. Bahkan, jika perlu, ia akan menyeret istrinya untuk menemui Moon Geun Young.

“Romo, apakah dosa yang kulakukan akan mendapat pengampunan Tuhan? Aku sudah lama tidak menjadi umat-Nya yang baik. Masih maukah Dia menerimaku jika aku mati nanti?”

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...