Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 14 Januari 2011

Disasters Beautiful Mistress (Chapter 7)


Meskipun hari malam dan gelap namun tidak sulit bagi Shin Min Ah untuk mencari rumah kediaman Shinhwa alias Master Gong Yoo yang terletak di pinggiran Daehan Minguk. Apalagi di pintu pekarangan depan rumah besar yang berbentuk gapura itu jelas terlihat sebuah bendera kecil berbentuk segi tiga warna biru. Itulah tanda utama yang menjadi petunjuk.

Sesaat setelah memperhatikan keadaan sekelilingnya Shin Min Ah cepat memasuki pintu halaman, naik ke serambi rumah. Tanpa ragu-ragu dia mendorong pintu kayu hitam dan menyelinap masuk ke dalam. Begitu dia menutup pintu, seorang lelaki tua berpakaian putih, meletakkan lempengan perak yang dipegangnya ke atas meja lalu dengan cepat dia berdiri dari kursi, menyongsong Shin Min Ah.

“Saya memang sudah punya firasat. Kalau Ratu Shin Min Ah akan muncul malam ini.” Lalu orang tua yang rambutnya dikonde di atas kepala itu jatuhkan diri berlutut seraya berkata “Saya Master Gong Yoo menghaturkan hormat dan bakti pada junjungan Ratu Shin Min Ah……”

Shin Min Ah merasa tidak enak. Dia memandang ke kiri dan kanan lalu berkata “Master Gong Yoo, harap berhati-hati atas sikap dan ucapanmu. Jika ada yang mendengar kita bisa celaka……”

“Ah, maafkan saya. Saya terlalu gembira bertemu muka dengan Ratu Shin Min Ah hingga melupakan kerahasiaan. Saya hanya seorang diri di sini….”

“Saya tahu. Tapi harap jangan lupa kalau dinding dan atap itu terkadang mempunyai telinga!”

“Petunjuk Ratu Shin Min AH itu akan saya perhatikan,” ujar Master Gong Yoo seraya merunduk.

“Berdirilah Master Gong Yoo….” Kata Shin Min Ah yang merasa belum saatnya dihormati seperti itu.

Master Gong Yoo berdiri lalu membawa Shin Min Ah duduk ke sebuah kursi. “Duduklah….. Perjalanan jauh tentu membuat Ratu Shin Min Ah kecapekan. Minumlah dahulu…..” Lalu orang tua ini menuangkan air putih dari dalam kendi tanah ke sebuah cangkir. Shin Min Ah menghabiskan isi cangkir itu. Dia memandang berkeliling. Di mana-mana dia melihat berbagai ukiran terbuat dari perak.

“Saya lihat Ratu Shin Min Ah tidak melakukan penyamaran sebagaimana mestinya….” Terdengar Master Gong Yoo berkata.

Shin Min Ah mengusap mulutnya di sebelah bawah hidung. Sejak kumis palsunya dijambret dalam perkelahian di sawah malam kemarin memang penyamarannya hanya tinggal pakaian lelaki dan kain putih penutup kepala. Jika orang benar-benar memperhatikan maka kenyataan bahwa dia seorang perempuan akan lebih cepat dapat diduga.

“Apakah Ratu Shin Min Ah menemui kesulitan di jalan?” tanya Master Gong Yoo karena ucapan tadi tidak mendapatkan jawaban.

“Memang ada berita buruk Master Gong Yoo,” sahut Shin Min Ah. Lalu dia menceritakan kematian Master Jang Hyuk seperti yang dikatakan Song Joong Ki. Tentu saja Master Gong Yoo terkejut mendengar hal ini. dia berusaha keras menahan dan membendung air mata agar tidak keluar.

“Tidak disangka dia yang lebih muda ternyata mendahuluiku….” Kata Master Gong Yoo perlahan.

“Saya berhasil membunuh salah seorang dari mereka. Yang bernama Cho Kyuhyun. Tapi kemudian muncul seseorang dengan tongkat bambu. Dia mengaku tokoh atau kepala prajurit istana tingkat ketiga. Song Joong Ki menyebut namanya Lee Eunhyuk. Bergelar Ksatria Tongkat Dari Selatan….”

Paras Shinhwa alias Master Gong Yoo berubah ketika Shin Min Ah menyebutkan nama itu.

“Apa yang kemudian yang terjadi Ratu Shin Min Ah?” tanyanya degan nada cemas.

“Dia hampir saja berhasil merampas Pedang Choishinsei kalau saja tidak muncul seorang penolong…..”

“Pedang itu, apakah tetap berada padamu?”

Shin Min Ah mengangguk dan menunjuk belakng punggungnya di mana Pedang Choishinsei itu diletakkan.

“Syukurlah ….” Kata Master Gong Yoo lega. “Senjata itu bukan saja merupakan senjata mustika sakti. Tapi yang paling penting itu adalah pelambang tahta kerajaan. Pewaris dan pemegang hanya dialah yang berhak atas tahta, berarti hanya dia yang boleh menjadi Raja atau Ratu!” Master Gong Yoo diam sebentar. Lalu dia berkata “Tadi Ratu Shin Min Ah menyebut tentang seorang penolong….”

“Ya, dia menyelamatkan Pedang Choishinsei dari tangan Ksatria Tongkat. Sebelum saya disuruh pergi masih sempat saya melihat dia menghajar Song Joong Ki sampai setengah mati….”

“Siapakah orang itu Ratu Shin Min Ah? Apakah dia ada meninggalkan nama?”

“Seorang pemuda gila berambut gondrong…..”

“Pemuda gila…..?”

“Katanya namanya Lee Joon Ki dan dia pemuda luntang-lantung pengangguran dari gunung Seongjusan…..”

Mendengar disebutnya nama itu Master Gong Yoo tertegak dari kursinya dan menatap tajam pada Shin Min Ah.

“Ada apakah Master Gong Yoo?” tanya sang dara. Dia agak heran melihat sikap orang tua itu.

“Lee Joon Ki katamu Ratu Shin Min Ah. Benar?”

“Benar. Memangnya kenapa Master Gong Yoo?”

“Ah…ah….ah….” Master Gong Yoo geleng-gelengkan kepala lalu perlahan-lahan duduk kembali ke kursinya. “Ratu Shin Min Ah, ketahuilah sebenarnya kau sudah sangat beruntung ditolong oleh pemuda itu. Tidak sembarang orang bisa bertemu dengannya dan mendapat pertolongannya. Dia memang muncul dan malang melintang secara tiba-tiba dan seenaknya….”

“Siapa pemuda itu sebenarnya Master Gong Yoo?” tanya Shin Min Ah.

“Dia murid seorang kakek sakti di Gunung Seongjusan. Dia seorang ksatria dengan nama besar. Bergelar Ksatria Pedang Iljimae. Ilmu bela diri dan kesaktiannya luar biasa. Betapapun tingginya kepandaian Ksatria Tongkat, tetap saja dia tak bakal menang menghadapi Ksatria nomor satu itu.”

Karena memang belum pernah mendengar nama besar Lee Joon Ki maka Shin Min Ah berkata “Siapapun pemuda itu adanya saya tak suka padanya, Master Gong Yoo!”

“Eh, kenapa kau berkata begitu Ratu Shin Min Ah? Bukankah dia telah menanam budi pertolongan padamu?”

“Soal budi pertolongannya yang besar tentu saja saya tak akan melupakan dan kelak akan saya balas. Tetapi dia menganggap remeh saya!”

“Menganggap remeh bagaimana….?” Tanya Master Gong Yoo yang dalam penyamarannya telah berganti nama menjadi Shinhwa.

“Dia menyebut saya sebagai gadis ingusan! Keterlaluan!”

Si orang tua itu tertawa panjang.”Itu tentu saja karena dia tidak mengetahui siapa kau adanya Ratu Shin Min Ah. Seperti katamu tadi, Ksatria itu memang suka gila. Konyol. Tapi sebenarnya dia adalah seorang berhati polos. Suka menolong. Nama besarnya muncul dalam dunia ksatria setelah dia menghancurkan manusia-manusia dan memusnahkan perserikatan-perserikatan jahat. Menghantam tokoh-tokoh Ksatria golongan hitam!”

“Apakah dia berada di pihak kita atau bagaimana?” tanya Shin Min Ah pula.

“Setahuku dia tidak pernah berpihak pada satu golongan. Pegangan hidupnya adalah berpihak pada kebenaran dan keadilan….”

“Kalau begitu apakah ada kemungkinan kita meminta bantuannya?”

“Sulit bagi saya untuk mengatakan ya. Saya tahu betul. Ksatria semacam dia sering kali bersikap aneh. Jika dia ingin menolong, dia akan turun tangan tanpa diminta. Tapi kalau diminta justru malah belum tetu dilakukannya….”

“Jika demikian tak usah kita membicarakannya lebih panjang.”

“Ratu Shin Min Ah betul. Sebelum kemari apakah sahabatku Master Jang Hyuk ada memberi petunjuk apa yang akan kita lakukan untuk menghancurkan kerajaan dan pada akhirnya membunuh Baginda Raja?”

Shin Min Ah mengangguk. “Sebetulnya cara yang hendak ditempuh itu kurang berkenan di hati saya, Master Gong Yoo. Namun mengingat kita tidak mempunyai kekuatan, tidak memiliki bala tentara dan para pendukung terpecah-pecah serta saling berjauhan tanpa ada pimpinan, maka untuk sementara saya bersedia menempuh cara itu. pada saatnya nanti tetap kita harus menggalang kekuatan berupa bala tentara….”

“Saya mengerti maksud Ratu Shin Min Ah. Dan saya menurut serta setuju sekali. Saya telah menghubungi beberapa orang tertentu di Daehan Minguk. Tapi selagi masa hangat begini rupa, Ratu Shin Min Ah tahu sendiri bagaimana besarnya bahaya menghubungi orang-orang itu. Karenanya rencana yang sudah kita tetapkan harus terlebih dahulu dijalankan…..”

“Kapan kita mulai Master Gong Yoo?”

“Dua hari lagi Ratu Shin Min Ah. Seorang penting akan datang kemari. Dia adalah korban kita yang pertama.”

“Siapakah dia Master Gong Yoo?”

“Pangeran Lee Sungmin. Putra Baginda Raja dari istrinya yang kedua. Saat ini dia memegang jabatan Kepala prajurit Daehan Minguk. Ada kabar dia akan diangkat jadi panglima pasukan perang Kerajaan…..”

Shin Min Ah mengusap-usap dagunya yang halus. “Dia memang cukup pantas untuk jadi korban pertama….” Katanya perlahan. Jari-jari tangannya tampak terkepal. Tanda tekadnya sangat bulat dan kukuh.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...