Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 27 Januari 2011

Senandung Cinta Masa Lalu (Chapter 5)


Kebahagiaan yang dirasakan Moon Geun Young hanya datang sekejap. Untuk kesembuhan sang ibu, Moon Geun Young harus membayar sangat mahal.

Ok Taecyeon menemui pastor pembimbingnya. Pertemuannya dengan Moon Geun Young membuat perasaannya guncang. Ok Taecyeon sadar, sebagai pastor, perasaannya pada Moon Geun Young adalah salah. Namun, Moon Geun Young seakan menyeretnya kembali pada kenangan masa lalu. Pastor pembimbingnya itu tidak menyalahkan Ok Taecyeon. Namun, ia meminta Ok Taecyeon mengubah perasaan itu menjadi perhatian seorang pastor terhadap umat yang membutuhkan perhatian khusus.

Ok Taecyeon menghela napas panjang. Sebuah tanggung jawab besar harus ditanggungnya. Sebagai pastor, sekaligus sebagai sahabat. Antara satu-satunya cinta dari masa lalu dan cinta pelayanan seorang pastor kepada umatnya. Ok Taecyeon menganggukkan kepala. Tugas itu telah diberikan padanya dan sudah menjadi kewajibannya untuk melaksanakannya sepenuh hati.

Sebenarnya, Ok Taecyeon mendapat kesempatan untuk mengambil strata dua di bidang filsafat di Roma. Namun, melihat Moon Geun Young setelah 20 tahun berpisah, ditambah dengan kemalangan yang tengah dihadapinya, hatinya merasa sakit. Ok Taecyeon tidak menyangka bisa bertemu dengan sahabat baiknya dalam situasi seperti sekarang. Selama ini ia berdoa agar kehidupan Moon Geun Young selalu bahagia.

Moon Geun Young, sang ratu dan malaikat kecilnya, bagaimana mungkin sanggup membunuh? Ok Taecyeon sangat mengenal Moon Geun Young. Di lubuk hatinya yang terdalam ia menyangkal semua tuduhan itu. Moon Geun Young tidak mungkin membunuh. Moon Geun Young masih tetap malaikat kecil kesayangannya, yang akan menempati ruang khusus di sudut hatinya.

***

Kesibukan Jang Geun Suk bertambah padat sejak kasus Moon Geun Young berada di tangannya. Bahkan, untuk kasus Moon Geun Young ia langsung turun tangan untuk membelanya. Park Shin Hye melihat perubahan sikap Jang Geun Suk yang drastis.

Suaminya lebih sering menghabiskan waktu di kantor daripada di rumah. Jang Geun Suk seakan tidak punya waktu lagi untuk anaknya.

Jang Geun Suk sangat heran melihat perubahan sikap istrinya. Park Shin Hye berusaha keras mencegahnya untuk membela Moon Geun Young. Sekarang Park Shin Hye mulai mengajaknya berdebat tentang masalah Park Ji Bin, anak mereka.

Jang Geun Suk sadar ia memang sedikit mengalahkan Park Ji Bin semenjak menangani kasus Moon Geun Young. Tapi, ia sudah mengajak Park Ji Bin bicara. Putra tunggalnya itu mengerti.

“Mengapa kau mati-matian membela Moon Geun Young. Padahal, semua bukti menunjukkan bahwa Moon Geun Young-mu itu bersalah?” tanya Park Shin Hye.

“Park Shin Hye, kau tidak mengenal Moon Geun Young. Menurutku, dia tidak bersalah. Naluriku sebagai seorang pengacara menguatkannya!

“Tapi, bukti-bukti yang dikumpulkan oleh polisi sudah lengkap. Apa kau masih berkeras mengatakan Moon Geun Young tidak bersalah? Apalagi, dia sendiri sudah mengakui perbuatannya, bukan? Kau takut kehilangan Moon Geun Young karena ia akan dijatuhi hukuman mati, benar begitu Jang Geun Suk?”

“Aku baru menemukan Moon Geun Young, Park Shin Hye. Aku tidak akan membiarkannya lepas lagi. Aku akan berjuang untuknya!” kata Jang Geun Suk tegas. Park Shin Hye hanya bisa menahan air mata. Dalam hati ia mengutuki kembalinya Moon Geun Young dalam kehidupan keluarganya.

***

Ok Taecyeon mengunjungi Moon Geun Young kembali. Jang Geun Suk sudah berada di ruangan sempit yang menyesakkan itu. Selain Jang Geun Suk dan Moon Geun Young, Ok Taecyeon menemukan sosok Park Ji Yeon dan pemuda remaja tampan yang sedang memeluk Moon Geun Young dengan erat.

“Yoo Seung Hoo, itu Romo Ok Taecyeon yang sering Ibu ceritakan. Cepat beri salam pada Romo. Kau juga, Park Ji Yeon!

Ok Taecyeon menyambut uluran tangan Park Ji Yeon dan Yoo Seung hoo dengan hangat. Ia bertanya dalam hati, siapa gerangan pemuda tampan ini?

“Yoo Seung Hoo adiknya Park Ji Yeon, Romo,” kata Moon Geun Young.

Ok Taecyeon menganggukkan kepala. Namun, segudang pertanyaan masih berkecamuk di kepalanya.

“Yoo Seung Hoo, Sayang, jangan bersedih. Park Ji Yeon, bawa adikmu keluar. Ibu tidak tega melihat wajah Yoo Seung Ho.”

Moon Geun Young mengelus lembut rambut Yoo Seung Hoo dan mengecup ringan dahinya. Yoo Seung hoo masih berusaha keras memeluk erat Moon Geun Young saat Park Ji Yeon membawanya keluar. Dengan sopan Park Ji Yeon meminta izin pada kedua tamu ibunya.

“Mereka anak-anak yang manis, bukan? Moon Geun Young memandang kedua anak itu dengan bangga. Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon tersenyum.

“Maafkan aku, Romo Ok Taecyeon! Beginilah Moon Geun Young yang hanya bisa merepotkan sahabat-sahabatnya.”

“Sudahlah, Moon Geun Young! Jangan dipikirkan. Aku yang minta maaf karena baru bisa menjengukmu lagi. Bagaimana perkembangan kasusmu? Mengapa kau langsung mengaku bersalah, Moon Geun Young? Tidak adakah usaha pembelaan dari dalam dirimu? Ok Taecyeon mendekati Moon Geun Young yang tampak makin kurus.

“Aku memang bersalah, Romo. Buat apa menyangkal?” Moon Geun Young menjawab pasrah.

“Aku sendiri bingung, Ok Taecyeon! Lalu, untuk apa Moon Geun Young memintaku sebagai pengacaranya? Moon Geun Young sama sekali tidak kooperatif. Yang keluar dari mulutnya hanya satu pengakuan bahwa dia bersalah!”

Ok Taecyeon terdiam. Mungkinkah semua yang dikatakan Moon Geun Young benar? Motif apa yang sanggup membuatnya melakukan pembunuhan sadis itu?

“Aku yakin, kalian berdua menanyakan alasanku membunuh keluarga Jo Dong Hyuk, bukan? Aku membenci Jo Dong Hyuk. Sangat membencinya. Rasanya, mati dengan cara yang tak layak memang sudah sepantasnya ia dapatkan! “

Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon sangat terkejut melihat perubahan sikap dan nada bicara Moon Geun Young. Ia kelihatan seperti malaikat kematian. Moon Geun Young menatap mereka berdua dengan pandangan nanar.

“Kalian terkejut? Jika aku menceritakan alasan kebencianku pada lelaki itu, apakah kalian dapat menerimanya?”

Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon diam. Menerima alasan Moon Geun Young berarti membenarkan tindakannya.

“Aku tidak yakin kalian akan membenarkan tindakanku. Tapi, aku ingin kalian mendengarkan kisahku sampai selesai dan silakan menilai. Aku tidak peduli anggapan orang lain tentangku. Tapi, aku sangat peduli terhadap pendapat kalian tentang diriku!”

Nada bicara Moon Geun Young mulai turun. Sikap menakutkan yang baru saja ditunjukkannya hilang. Moon Geun Young kembali menguasai dirinya.

“Kebaikan Mrs. Han Chae Young, suami bosku, Lee Bum Soo, membuatku dapat melanjutkan studiku. Aku sangat menghormati beliau.”

Mata Moon Geun Young menerawang, seakan hendak menghadirkan kembali sosok Han Chae Young di hadapan mereka. Kisah hidup Moon Geun Young kembali mengalir. Kebaikan Han Chae Young tidak hanya sampai di situ. Ia sering mengajak Moon Geun Young bermain ke rumah mewahnya. Bahkan, Han Chae Young meminta Moon Geun Young menjaga Park Ji Yeon, putri tunggalnya, jika ia bepergian ke luar negeri.

“Park Ji Yeon terlalu kecil, Moon Geun Young! Aku merasa tenang jika kau yang menjaganya. Aku titip Lee Bum Soo juga, ya, kata Han Chae Young. Karena kedekatan itu, Han Chae Young kemudian meminta Lee Bum Soo untuk mengangkat Moon Geun Young sebagai sekretaris pribadinya. Moon Geun Young mulai menemukan kembali kebahagiaan hidupnya yang pernah hilang. Apalagi, ketika melihat ibunya yang saat ini selalu tersenyum.

Moon Geun Young lalu mengontrak rumah mungil yang jauh lebih sehat daripada kontrakan yang selama ini mereka tempati. Ia lalu mulai mengumpulkan surat-surat dari kedua sahabatnya. Ketika itu timbullah keinginan untuk menghubungi mereka lagi.

Moon Geun Young sangat merindukan mereka. Tiga tahun sudah ia menghilang dari kehidupan mereka. Moon Geun Young ingin bercerita tentang kehidupan barunya pada mereka.

Namun, kebahagiaan itu hanya berlangsung sesaat. Kesehatan ibunya tiba-tiba menurun drastis. Moon Geun Young panik. Sangat panik. Moon Geun Young tidak memiliki cukup keberanian untuk menceritakan musibah ini pada Mrs. Han Chae Young. Wanita itu sudah terlalu banyak membantunya.

Dokter menyatakan, ibunya harus segera dioperasi karena ternyata ia menderita kanker paru-paru stadium akhir. Moon Geun Young menggigit bibirnya. Biaya operasi sangat besar. Tapi, hanya itu satu-satunya jalan untuk menyelamatkan hidup ibunya. Moon Geun Young tidak mungkin membiarkan Ibunya menunggu kematiannya. Ia harus lebih keras berusaha mencari uang untuk biaya operasi. Moon Geun Young tidak mau kehilangan ibunya.

“Saat itu aku sangat panik, kebingungan, dan takut. Entah kenapa, di dalam otakku muncul nama Paman Jo Dong Hyuk. Satu-satunya kolega Ayah yang kukenal hanyalah Paman Jo Dong Hyuk.”

Moon Geun Young mendesah. Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon berpandangan.

“Aku yakin, kalian makin bertanya-tanya, mengapa aku tega membunuh orang yang selama ini kuanggap baik. Aku sama sekali tak menyangka, pertemuanku dengan Paman Jo Dong Hyuk justru menjadi akar permasalahan dari semua kesulitan hidupku. Moon Geun Young pun kembali menuturkan kisahnya.

Paman Jo Dong Hyuk menyambut baik kedatangan Moon Geun Young di kantornya. Lelaki itu memeluk Moon Geun Young dengan hangat, layaknya seorang ayah memeluk putrinya. Moon Geun Young jadi tidak percaya bahwa Paman Jo Dong Hyuk adalah penyebab kehancuran keluarganya.

“Paman ikut berduka cita atas kepergian ayahmu, Moon Geun Young. Saat itu Paman sedang berada di luar negeri sehingga tidak bisa menghadiri pemakaman Ayahmu. Bagaimana kabar Lee Yo Won?”

“Justru karena itu saya menemui Paman. Menurut dokter Ibu mengidap kanker.” Ucapan Moon Geun Young membuat lelaki itu terkejut. Ia tidak dapat menyembunyikan rasa sedihnya.

“Sejak kapan Lee Yo Won masuk rumah sakit, Moon Geun Young? Apa yang kau butuhkan dari Paman untuk membantu ibumu?

Moon Geun Young menghela napas lega. Semua dugaan buruknya terhadap lelaki itu lenyap seketika.

“Ibu memang agak terlambat mendapatkan perawatan, Paman. Aku datang untuk meminta Paman membantu biaya operasi Ibu. Aku ingin meminjam sejumlah uang pada Paman.”

“Tidak usah sungkan seperti ini, Moon Geun Young. paman bisa memberimu berapa saja. Tapi, ada syaratnya. Apalagi, uang yang hendak kaupinjam jumlahnya besar. Moon Geun Young terdiam, syarat apa yang hendak diajukan Paman Jo Dong Hyuk?”

“Aku akan melakukan apa saja demi kesembuhan Ibu!”

Lelaki itu tersenyum ringan. “Kim Min Joon tidak salah jika selalu membanggakanmu, Moon Geun Young! Kau memang putri yang sangat berbakti. Betul kau mau melakukan apa saja untuk Ibumu? Apa saja?”

Moon Geun Young menganggukkan kepalanya mantap.

“Bagaimana jika Paman memberikan uang itu dan bukan sebagai pinjaman? Tapi, syaratnya, kau harus menghabiskan satu malam bersama Paman di Pulau Jeju.

Tubuh Moon Geun Young lemas seketika. Mengapa Paman Jo Dong Hyuk tega mengajukan syarat yang sangat tidak bermoral itu? Bukankah selama ini lelaki itu memperlakukan dirinya seperti putrinya sendiri?

“Bagaimana, Moon Geun Young? Apakah syarat itu terlalu berat untuk menyelamatkan Ibumu?” Jo Dong Hyuk berbisik.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...