Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 27 Januari 2011

Senandung Cinta Masa Lalu (Chapter 4)


“Ayah yang paling terpukul, Sayang. Ayah merasa gagal dalam hidup. Ayah merasa tidak bisa lagi melindungi dan membahagiakan kita. Saat ini tugas kita adalah mendorong dan menyemangati Ayah. Kita harus bisa menyadarkan Ayah bahwa kita tidak pernah menyalahkan Ayah atas semua kemalangan ini. Putri ibu yang cantik bisa melakukannya ‘kan?”

Moon Geun Young tersenyum dan mengangguk. Ibunya memang luar biasa!

Sayangnya, Ayahnya tidak segera sadar. Ayahnya justru semakin terpuruk dalam alkohol dan judi. Moon Geun Young dapat melihat sinar mata ibunya yang mulai suram. Mungkinkah Ibunya berada di ambang batas menyerah? Tapi, tidak. Ibunya tidak berubah sedikit pun.

Utang ayahnya yang semakin bertumpuk membuat orang-orang berpenampilan kasar sering datang ke rumah, mengancam, dan meminta uang pada ibunya. Kesabaran Moon Geun Young sudah habis. Ia tidak bisa lagi menghormati ayahnya. Ia mulai membenci ayahnya.

Moon Geun Young mulai berubah. Ia bukan lagi gadis manis yang lembut. Ia berubah menjadi gadis kuat, tegar, dan keras hati. Kebencian yang ia rasakan terhadap papanya ia sembunyikan.

Ternyata, Moon Geun Young tidak perlu menaruh kebencian yang berlarut-larut pada ayahnya. Kim Min Joon akhirnya jatuh sakit akibat pola hidup yang sangat buruk. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Tapi, saat itu ia kembali berubah menjadi sosok yang selama ini dirindukan Moon Geun Young. Berulang kali Kim Min Joon meminta maaf, mengungkapkan penyesalannya.

“Lee Yo Won, maafkan aku. Aku tidak lagi menjadi suami yang baik bagimu. Aku tidak lagi dapat membuatmu bahagia dan mewujudkan semua impian rumah tangga bahagia kita.”

Lee Yo Won hanya bisa memegang tangan suaminya yang lemah. Wanita cantik itu tidak berkata-kata. Moon Geun Young tahu, ibunya sudah memaafkan suaminya sejak dulu.

“Moon Geun Young, Sayang, maukah kau memaafkan Ayah?”

Kim Min Joon memanggil Moon Geun Young untuk mendekat. Moon Geun Young perlahan mendekati ayahnya. Rasa benci yang selama ini menggunung hilang begitu saja saat melihat ayahnya yang begitu lemah, begitu tidak berdaya.

“Ayah, Aku sudah memaafkan Ayah. Ayah segera sembuh, ya. Kita membangun lagi keluarga bahagia seperti dulu.”

Kim Min Joon menitikkan air mata. Sepertinya, ia sungguh-sungguh menyesali perbuatannya. Mungkin, ia menyesal karena telah membuat orang-orang yang dicintainya menderita.

“Moon Geun Young, Sayang, maukah kau berjanji pada Ayah untuk selalu menjaga Ibu, jika sesuatu terjadi pada Ayah?”

Moon Geun Young merasa jantungnya berhenti berdetak. Mengapa Ayahnya berkata demikian? Ia menganggukkan kepala. Tanpa diminta pun, Moon Geun Young akan selalu menjaga dan melindungi ibundanya tercinta.

“Ayah tidak perlu khawatir. Aku akan selalu menjaga Ibu dan membuatnya bahagia. Ayah juga akan melakukan hal yang sama, bukan?”

Kim Min Joon hanya mengangguk lemah dan tersenyum. Itulah hal terakhir yang dilakukannya.

Ketika ayahnya meninggal dunia, ibunya tidak menangis. Ibunya berusaha tabah menghadapi saat-saat itu. Demikian juga Moon Geun Young. Mereka memandang kepergian Ayahnya adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan bagi kehidupan mereka selanjutnya.

Namun, duka Moon Geun Young masih berlanjut. Setelah kepergian ayahnya, kesehatan ibunya ambruk. Penyakit asmanya mulai sering kambuh. Pesanan jahitan membuat kesehatannya memburuk. Moon Geun Young mulai khawatir. Apalagi, penyakit ibunya membutuhkan biaya besar. Moon Geun Young harus bersusah-payah membiayai keluarga. Hingga akhirnya Moon Geun Young memutuskan untuk berhenti kuliah dan berkonsentrasi mengurus kesehatan ibunya.

“Moon Geun Young, jangan mengorbankan hidupmu hanya demi Ibu,” kata ibunya, berusaha mencegah keputusan Moon Geun Young.

“Ibu adalah orang terpenting dalam kehidupanku. Aku tidak akan bisa hidup tanpa Ibu,” kata Moon Geun Young, sambil menyandarkan kepalanya di pangkuan Ibunya.

Bagaimana jika Ibunya pergi? Dengan siapa ia melanjutkan hidup? Bersama ibunya, Moon Geun Young dapat mengarungi kehidupan buruknya dengan lebih ringan. Ibunya adalah satu-satunya tempat berpijak saat ini. Air mata Moon Geun Young mengalir. Kepergian ayahnya yang menyedihkan belum hilang dari ingatan. Ia tidak ingin hal serupa menimpa ibunya.

“Kesehatan Ibu sudah membaik, Moon Geun Young. ibu tidak perlu berulang kali kontrol ke rumah sakit. Itu hanya membuang-buang biaya. Ibu….”

“Ibu, jangan pikirkan biaya. Selama aku masih ada, Ibu harus sehat. Ibu harus mendampingiku.”

Air mata Moon Geun Young tumpah. Ia masih sanggup mencarikan biaya untuk kesehatan ibunya.

“Maafkan Ibu, Sayang. Maafkan Ibu.”

Wanita itu memeluk dan menciumi rambut putrinya. Ia harus berjuang untuk hidup demi Moon Geun Young, putri tunggalnya.

Moon Geun Young menghentikan kisahnya saat sipir memberitahu jam berkunjung sudah habis. Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon menatap Moon Geun Young.

“Waktunya habis, Moon Geun Young. Jangan khawatir, besok kami berdua pasti menjengukmu kembali,” kata Jang Geun Suk, sambil memeluk Moon Geun Young.

“Terima kasih, Jang Geun Suk. Salamku untuk keluargamu. Istrimu benar seorang arsitek ‘kan?”

Moon Geun Young mengedipkan sebelah matanya. Jang Geun Suk tersenyum, Moon Geun Young-nya tidak berubah. Jang Geun Suk semakin yakin, Moon Geun Young tidak mungkin membunuh.

“Terima kasih, Romo Ok Taecyeon!”

Moon Geun Young menjabat erat tangan Ok Taecyeon. Dalam hati Ok Taecyeon memiliki keyakinan yang sama seperti Jang Geun Suk. Ia yakin, Moon Geun Young tidak bersalah. Moon Geun Young tidak mungkin membunuh. Karena, Moon Geun Young tidak berubah sedikit pun.

Saat keduanya akan beranjak dari sel, Moon Geun Young kedatangan seorang gadis muda mengejutkan mereka.

“Ibu! Maafkan aku….” Gadis itu segera menghentikan kalimatnya ketika menyadari jika Moon Geun Young tidak seorang diri.

“Jang Geun Suk, Ok Taecyeon, perkenalkan, ini putriku, Park Ji Yeon.” Moon Geun Young membimbing gadis muda itu kepada dua orang sahabatnya.

“Park Ji Yeon, ini Paman Jang Geun Suk dan Romo Ok Taecyeon. Mereka berdua teman baik Ibu yang pernah Ibu ceritakan padamu.”

Gadis muda bernama Park Ji Yeon itu mengulurkan tangannya dengan sopan. Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon bertanya-tanya. Putri Moon Geun Young? Melihat usia Park Ji Yeon yang sekitar tujuh belasan, rasanya tidak mungkin jika ia putri Moon Geun Young.

“Besok aku lanjutkan ceritaku.”

Moon Geun Young menengahi perasaan heran kedua sahabatnya. Park Ji Yeon lalu menghambur, memeluk erat tubuh Moon Geun Young dengan berurai air mata.

***
Setibanya di rumah, Jang Geun Suk sibuk mencari berita tentang pembunuhan itu. Ada sebuah berita yang cukup mengejutkan, yaitu pembunuhan sadis yang menimpa keluarga Jo Dong Hyuk. Yang akhirnya menjadi tersangka adalah seorang wanita pengusaha konglomerat berinisial M.G.Y Jang Geun Suk tidak menyangka, tersangka itu adalah Moon Geun Young. Park Shin Hye melihat tingkah suaminya dengan penuh curiga.

Sambil membantu melipat tumpukan koran yang berantakan di atas meja kerja suaminya.

“Park Shin Hye, kau masih ingat pada Moon Geun Young, sahabat baikku?”

“Moon Geun Young, cinta pertamamu? Bagaimana mungkin aku bisa lupa? Kau terus menceritakan semua tentang Moon Geun Young pada saat awal hubungan kita!”

“Dialah yang menjadi tersangka kasus pembunuhan sadis menggemparkan ini!” Jang Geun Suk menunjukkan berita itu kepada istrinya. Park Shin Hye terdiam. Bagaimana mungkin? Bukankah Moon Geun Young yang selama ini ia dengar dari cerita suaminya adalah perempuan lemah lembut dan baik hati?

“Kau tidak main-main Bukankah Moon Geun Young-mu….”

“Iya! Karena itu, aku tidak percaya semua omong kosong ini. Tadi pagi Moon Geun Young menelepon dan memintaku menjadi pengacaranya.”

“Moon Geun Young pasti tahu hukuman maksimal untuk kejahatan pembunuhan yang ia lakukan, bukan?”

“Aku tidak akan membiarkannya, Park Shin Hye! Moon Geun Young tidak bersalah. Aku yakin itu!”

“Jang Geun Suk, waktu dua puluh tahun bukan waktu yang singkat. Bagaimana jika Moon Geun Young yang selalu kau banggakan selama ini ternyata memang pembunuh sadis yang meresahkan masyarakat. Buktinya, ia tega menghabisi satu keluarga tanpa menunjukkan belas kasihan sedikit pun.”

“Park Shin Hye, kau tidak tahu siapa Moon Geun Young. Kau tidak mengenalnya. Moon Geun Young-ku tidak akan berbuat demikian. Jika benar ia melakukan perbuatan keji itu, aku yakin, Moon Geun Young memiliki alasan kuat yang pasti akan kudukung!”

“Kau bertindak subjektif, Jang Geun Suk!”

Park Shin Hye mengingatkan suaminya. Namun, Jang Geun Suk seakan tidak peduli. Park Shin Hye terdiam. Mungkinkah wanita dari masa lalu itu kembali dan akan merebut perhatian suami tercintanya dari sisinya?

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...