Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 27 Januari 2011

Senandung Cinta Masa Lalu (Chapter 6)


Moon Geun Young menggigil, ia merasa sangat jijik pada lelaki yang selama ini begitu dihormatinya. Tapi, apakah ia punya pilihan lain? Haruskah ia mengorbankan kehormatannya demi kesembuhan ibunya? Bagaimana jika ibunya tahu? Bisakah ibunya memaafkan dia?

“Paman, tidak adakah syarat yang lain? Aku bisa membayar pinjaman ini, Paman! Aku tidak meminta, hanya meminjam!”

“Jika tidak setuju dengan syarat itu, ya, tidak apa-apa. Tapi, maaf, Paman juga tidak dapat membantumu lebih banyak lagi.”

Lelaki itu memandang Moon Geun Youngdengan tatapan tajam. Moon Geun Youngterdiam. Ia kelihatan sangat gelisah dan kebingungan. Ia harus membuat keputusan. Sebuah keputusan yang sangat berat.

“Baik, Aku setuju. Tapi, aku juga mengajukan satu syarat. Paman Jo Do Hyuk harus merahasiakan semua ini dari Ibu. Lelaki itu mengangguk dan tersenyum penuh kemenangan.

“Baik, Sabtu ini Paman tunggu di pulau Jeju! Lelaki itu mengambil buku cek dan menulis sejumlah angka. Moon Geun Youngmenerima cek itu dengan gemetar. Ia sangat ketakutan. Benarkah tindakannya ini? Jo Dong Hyuk tersenyum penuh kemenangan. Ia tahu, saat ini tindakannya sudah sangat keterlaluan. Tapi, ia sangat puas. Ia berhasil menjatuhkan Kim Min Joon dan keluarganya. Selama ini ia selalu berada di bawah bayang-bayang Kim Min Joon. Bahkan, untuk memperebutkan cinta Lee Yo Won, ia harus menelan pil pahit kekalahan dari Kim Min Joon.

“Kim Min Joon, aku memang tidak berhasil mendapatkan Lee Yo Won. Tapi, aku berhasil mendapatkan putri kesayanganmu. Moon Geun Young yang cantik, muda, dan menawan. Jo Dong Hyuk tertawa lepas.

Ibunya menatap Moon Geun Youngyang tampak pucat dan lesu. “Moon Geun Young, Ibu ingin beristirahat di rumah saja. Suara lemah Ibunya membuat Moon Geun Young beranjak dari lamunannya.

“Ibu sudah bangun? Ibu tidak perlu khawatir lagi. Besok pagi Ibu siap untuk dioperasi. Moon Geun Youngmenghampiri ibunya dan mencium dahinya. Ibunya tampak terkejut. Dari mana putrinya ini memperoleh uang yang jumlahnya sangat banyak untuk biaya operas?

“Moon Geun Young, dari mana kau mendapatkan uang?

“Jangan khawatir. Aku dibantu Mrs. Han Chae Young. Aku boleh mencicil pembayarannya dari gajiku.”

Bercerita terus terang tentang uang itu sama saja dengan membunuh ibunya. Berulang kali ibunya mencegahnya menemui Jo Dong Hyuk.

“Maafkan Ibu, Sayang, karena membuatmu menanggung beban seberat ini. Moon Geun Young, jika operasi Ibu berhasil, kita adakan Misa Syukur, ya. Sudah lama sekali Ibu tidak mengikuti misa.”

Moon Geun Youngmenganggukkan kepala. Apa pun yang diminta ibunya pasti akan ia kabulkan.

“Ibu jangan khawatir. Ibu pasti sembuh. Ibu akan menyaksikan putri Ibu menjadi orang yang dihormati dan terpandang di masyarakat.

“Ibu percaya, kau akan berhasil karena kebaikan yang selalu ada dalam dirimu. Lee Yo Won memegang erat jemari putrinya yang sudah basah oleh air mata Moon Geun Young.

“Ibu, Sabtu besok aku tidak bisa menjaga ibu. Aku ada acara kantor yang mengharuskanku menginap. Ibu tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri?”

Lee Yo Won menganggukkan kepala.

Persiapan operasi ternyata lebih lama dari dugaan Moon Geun Young. ibunya harus menjalani cek kesehatan sehingga operasinya ditunda hingga minggu depan. Moon Geun Young merasakan ketakutan yang amat sangat. Hari Sabtu Moon Geun Young menerima telepon dari Jo Dong Hyuk. Moon Geun Young tahu, ia tidak dapat menghindar lagi.

***
Jo Dong Hyuk mengamati Moon Geun Young dari ujung rambut hingga ujung kaki. Lelaki itu mengagumi kecantikan Moon Geun Young yang sangat mirip dengan Lee Yo Won, wanita yang sangat dicintainya.

Moon Geun Young tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya duduk. Sudah dua jam mereka menghabiskan waktu di kafe hotel. Tidak ada percakapan di antara mereka. Moon Geun Young sudah terlalu muak pada lelaki yang saat ini duduk di hadapannya. Ia ingin semuanya cepat selesai agar ia dapat kembali menjalani kehidupannya.

“Kita ke kamar saja, Moon Geun Young!” ucapan singkat dari Jo Dong Hyuk seakan meruntuhkan dunia Moon Geun Young.

Moon Geun Youngmengangguk. Ia harus tabah. Ia harus dapat menahan agar air mata tidak mengalir di pipinya. Ia harus dapat menunjukkan bahwa ia kuat dan tabah. Jo Dong Hyuk sebenarnya sangat terkejut atas perubahan sikap Moon Geun Young. Moon Geun Young tampak santai. Seakan tidak memiliki beban. Bahkan, sesampainya di kamar, tanpa menunggu perintah darinya, Moon Geun Young dengan tenang melepas penutup tubuhnya satu per satu.

“Paman, saya sudah siap.” Gadis itu berkata dengan tenang.

Jo Dong Hyuk menatap Moon Geun Youngdengan tatapan liar. Tanpa ragu, ia segera melepaskan pakaiannya dan menghampiri Moon Geun Young.

Moon Geun Young menahan rasa jijik, sakit, dan malu saat lelaki itu merenggut kehormatannya. Ia sama sekali tidak bereaksi. Ia biarkan lelaki itu menikmati tubuhnya. Moon Geun Younghanya memikirkan kesembuhan Ibunya.

“Tugas saya sudah selesai, paman Jo Dong Hyuk!

Moon Geun Young bangun dari ranjang dan secepat mungkin mengenakan kembali pakaiannya. Lelaki itu berdiri, mengikutinya. Ia memeluk Moon Geun Young dari belakang. Moon Geun Young segera menghindar.

“Kita bisa melakukannya lagi kapan-kapan, ‘kan?”

Ingin sekali Moon Geun Young menampar wajah lelaki itu.

“Maaf, Paman. aku sadar, Paman adalah orang yang tidak dapat dipercaya. Aku sudah mempersiapkan dokumen ini. Silakan Paman tanda tangani, jika Paman tidak ingin skandal ini tersebar luas.

Moon Geun Young dengan tenang mengambil dokumen-dokumen yang sudah ia persiapkan jauh-jauh hari. Jo Dong Hyuk terkejut. Ia tidak menyangka Moon Geun Young akan mengambil tindakan sejauh ini.

“Anak pintar!” Sambil menyeringai, lelaki itu membubuhkan tanda tangan, tanpa membaca isinya.

Moon Geun Youngtersenyum sinis. “Ini pertemuan kita yang terakhir, Paman Jo Dong Hyuk! Di antara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.”

Moon Geun Young segera berlalu. Ia ingin sesegera mungkin meninggalkan hotel dan melupakan kenyataan bahwa ia bukan lagi gadis yang suci.

Sampai di rumah, Moon Geun Young menumpahkan tangisnya. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri. Moon Geun Young tidak akan mungkin melupakan lelaki yang merenggut harga dirinya. Moon Geun Young menangis sejadinya. Ia berlari ke kamar mandi dan membiarkan air hangat membasahi tubuhnya. Lelaki itu harus menerima balasannya. Moon Geun Young bersumpah, lelaki itu akan sangat menderita. Moon Geun Young bersumpah, Jo Dong Hyuk akan menyesali hari tuanya.

***
Moon Geun Young menangis tersedu-sedu. Jang Geun Suk memeluknya seerat mungkin. Ok Taecyeon hanya menahan napas. Moon Geun Young memang tampak sangat menderita karena perbuatan lelaki itu.

“Salahkah aku jika aku mendendam padanya? Salahkah aku jika ingin membuatnya menderita seumur hidupnya?”

Jang Geun Suk mengelus rambut Moon Geun Young dan mengecup keningnya lembut. “Moon Geun Young, kau bisa menggunakan hal itu di pengadilan. Kesaksianmu tentang kejahatan yang dilakukan lelaki itu bisa meringankan hukumanmu.”

“Tidak, Jang Geun Suk! Aku tidak mau menceritakan hal paling hitam dalam kehidupanku. Aku tidak mau orang lain mengetahuinya. Jangan paksa aku membukanya kembali!”

***
Malam itu Moon Geun Young memang pergi ke rumah sakit. Ia hanya ingin memeluk Ibunya. Moon Geun Young yakin, jika ibunya tahu tentang perbuatannya, Moon Geun Young tidak akan pernah dimaafkan. Tapi, setidaknya, ia dapat memeluk ibunya dan terus memeluknya hingga pagi datang.

Namun, sesampainya di rumah sakit, Moon Geun Young justru menemukan kejutan yang akan mengubah hidupnya untuk selamanya. Jo Dong Hyuk berada di kamar ibunya!

“Selamat malam, Moon Geun Young! Paman datang untuk melihat keadaan ibumu. Ini tanda perhatian Paman pada ibumu, meski ia tidak mau menemui Paman.”

“Pergi dari sini, Paman Jo Dong Hyuk! Paman tidak pantas untuk bertemu Ibu! Ingat Paman, saya bisa melakukan apa saja jika seandainya kehadiran Paman membuat Ibu menderita!” Moon Geun Young berteriak histeris. Jo Dong Hyuk tertawa terbahak-bahak.

Moon Geun Young tidak dapat menahan diri lagi. “Suster, tolong, panggil keamanan. Usir lelaki ini. Jangan sampai ia masuk ke ruangan Ibu saya!” Air matanya mengalir deras. Seorang perawat memeluknya, berusaha menenangkannya, sementara petugas keamanan menarik paksa Jo Dong Hyuk keluar ruangan. Lelaki itu masih tertawa lebar. Suaranya bagaikan cambuk yang mendera tubuh Moon Geun Young.

Lee Yo Won sangat terkejut melihat kejadian itu. Ia memang tidak ingin menemui lelaki itu setelah apa yang dilakukannya pada mendiang suaminya. Tapi, mengapa Moon Geun Young sampai histeris menghadapinya? Apa yang terjadi pada putrinya? Naluri dan perasaannya sebagai seorang ibu mengetahui ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada putrinya. Moon Geun Young memeluknya erat dan menangis di dadanya. Rambut hitamnya menghalangi Lee Yo Won untuk dapat mengamati wajah putrinya. Moon Geun Young masih menangis dan Lee Yo Won membiarkannya. Ia yakin putrinya pasti akan menceritakan semuanya.

“Katanya, ada acara kantor, Sayang? Kenapa kau masih di sini? Acaranya dibatalkan?” tanya Lee Yo Won.

“Acaranya sudah selesai, Bu. Apa yang dilakukan lelaki itu, Bu? Dia tidak mengatakan sesuatu yang menjelek-jelekkanku kan?”

“Jo Dong Hyuk tidak mengatakan apa-apa. Ibu tidak sudi menemuinya. Lelaki itu bencana bagi keluarga kita.” Lee Yo Won mengucapkannya dengan bergetar. Ia memang sangat membenci Jo Dong Hyuk.

“Mengapa kau sangat membencinya, Moon Geun Young. Apa yang dilakukannya padamu, Sayang?”

Moon Geun Young menatap Ibunya. Ia menggelengkan kepala. Jika ibunya mengetahui perbuatan yang dilakukan lelaki itu padanya, ibunya justru akan bertambah sakit.

“Moon Geun Young, kata dokter, operasi Ibu akan dilakukan Rabu besok. Benar kau sudah memiliki uang untuk biaya operasi?”

“Ibu tenang saja! Aku kan sudah pernah bilang uang itu bantuan dari Mrs. Han Chae Young.

Operasi Lee Yo Won berjalan baik. Kabar itu membuat Moon Geun Youngbernapas lega. Lee Yo Won tersenyum menyambut kehadiran Moon Geun Young. Tubuhnya masih tampak lemah, tapi senyum di wajahnya melegakan hati Moon Geun Young. Moon Geun Young memeluknya erat-erat. Tuhan telah menyelamatkan Ibunya.

“Lihat, Ibu sudah kembali sehat. Sebentar lagi Ibu pulang. Kita akan berkumpul bersama lagi.” Lee Yo Won tersenyum. Wajah riang putrinya adalah obat paling manjur.

Satu hal yang membuat Lee Yo Won heran. Mrs. Han Chae Young belum mengunjunginya. Bukankah biaya operasi adalah bantuannya? Mengapa Moon Geun Youngtidak mendapat cuti? Apakah Moon Geun Young berbohong padanya? Tidak… putrinya tidak mungkin berbohong padanya.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...