Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 19 Januari 2011

Poisoned Rose (Chapter 1)


Brak!

Merah padam seluruh wajah Lee Dong Gun melihat bungkusan daun waru yang tergeletak di tanah, ternyata berisi kepala anaknya. Sebuah meja kayu jati di sebelahnya hancur berkeping‐keping seketika, terhantam pukulan tangannya yang besar dan berotot.

Sementara lima orang yang berada di depannya tidak ada yang berani mengangkat kepala. Sedangkan seorang laki‐laki duduk bersimpuh di lantai dengan tubuh menggeletar hebat, seperti terserang demam.

Dia juga tidak berani memandang wajah Lee Dong Gun yang memerah, dengan mata bagai sepasang bola api.

"Katakan! Siapa yang menyuruhmu mengantarkan ini, Rain Bi...?!" tanya Lee Dong Gun mendesis dingin, pada laki‐laki yang duduk bersimpuh di lantai.

"Aku..., aku tidak kenal. Aku hanya disuruh mengantarkan bungkusan itu...," sahut laki‐laki yang bernama Rain Bi itu dengan keringat dingin sudah membasahi tubuhnya yang tidak mengenakan baju.

"Bohong! Kau pasti tahu!" bentak Lee Dong Gun berang.

"Sungguh..., Tn. Lee Dong Gun. Aku tidak tahu...."

"Cambuk dia!" perintah Lee Dong Gun dengan bentakan menggelegar.

Seketika seorang laki‐laki bertubuh tegap dan berotot, melangkah maju mendekati Rain Bi. Seutas cambuk kulit tampak tergenggam di tangan kanannya yang sudah terangkat ke atas. Dan....

"Hyahhh!"

Ctar!

"Akh...!"

Rain Bi menjerit keras, ketika cambuk kulit itu menghantam tubuhnya. Seketika kulit punggungnya robek mengeluarkan darah. Tubuh yang tidak berbaju itu langsung tersungkur jatuh, mencium lantai yang keras dan berkilat ini. Mulutnya merintih, merasakan sakit yang amat sangat pada punggungnya.

Ctar!

"Akh...!"

Kembali Rain Bi memekik ketika cambuk itu kembali menyengat kulit punggungnya. Beberapa kali cambuk itu menyengat punggungnya, hingga orang itu tidak dapat lagi bergerak. Dia langsung menggeletak di lantai dengan punggung hancur berlumuran darah.

Dan ketika tukang pukul Lee Dong Gun itu ingin mengayunkan cambuknya lagi, Lee Dong Gun cepat menghentikannya.

"Cukup, Lee Eunhyuk!"

Laki‐laki bertubuh tegap dan berotot yang bernama Lee Eunhyuk itu menghentikan ayunan cambuknya yang sudah terangkat naik. Tubuhnya dibungkukkan memberi hormat pada Lee Dong Gun, kemudian melangkah mundur beberapa langkah.

"Bawa dia keluar. Lemparkan ke dalam hutan. Agar dia jadi santapan anjing‐anjing hutan," perintah Lee Dong Gun.

Dua orang yang berada di belakang Lee Eunhyuk langsung melangkah mendekati Rain Bi yang sudah tidak bergerak‐gerak lagi. Mereka menggotongnya, setelah memberi hormat pada Lee Dong Gun dengan membungkuk.

Lee Dong Gun sendiri langsung beranjak pergi meninggalkan ruangan depan rumahnya yang besar dan megah.

Beberapa orang yang ada di ruangan itu langsung membungkuk dengan sikap begitu hormat. Tapi sebelum melewati pintu yang langsung menuju ke bagian tengah rumah ini, langkah kakinya terhenti.

"Cari tubuh anakku sampai ketemu. Lalu, kuburkan dekat makam ibunya," perintah Lee Dong Gun tanpa berbalik sedikit pun.

Setelah memberi perintah, Lee Dong Gun langsung menghilang di balik pintu yang kembali tertutup.

Sementara semua orang yang ada di dalam ruangan itu segera beranjak pergi, menjalankan perintah majikannya.

Sebentar saja, ruangan yang besar dan megah itu sudah sunyi, tanpa seorang pun terlihat lagi. Sementara Lee Dong Gun masuk ke dalam kamar tidurnya yang berukuran cukup besar.

Tampak di atas ranjang yang besar dan beralas sehelai kain sutera halus berwarna merah muda, tergolek seorang wanita cantik. Tubuhnya hanya ditutupi selembar kain yang sangat tipis, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas.

"Lama kau menungguku, Manis...?" kata Lee Dong Gun dengan senyum yang merekah lebar.

Wanita itu hanya tersenyum saja. Sebuah senyum yang manis sekali. Tubuhnya digeliatkan sedikit. Dan gerakannya membuat kedua bola mata Lee Dong Gun jadi terbeliak lebar, karena kain tipis penutup pahanya tersingkap. Kemudian Lee Dong Gun menghampiri wanita itu, lalu beranjak naik ke atas pembaringan.

Tanpa bicara lagi, lalu langsung dipeluknya wanita itu.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...