Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 12 Januari 2011

Disasters Beautiful Mistress (Chapter 2)


Hanya beberapa saat saja setelah Shin Min Ah meninggalkan pondok di teluk, dalam kegelapan malam, di bawah udara dingin mengandung garam di bawah deru ombak yang berdebur di atas pasir, tiga sosok tampak berkelebat cepat laksana bayang-bayang.

Tiga sosok tubuh itu bergerak menuju pondok. Salah seorang mengintip lewat celah dinding, dua lainnya berjaga-jaga. Yang mengintip kemudian kembali menemui dua kawannya.

“Di kamar yang ada lampu menyala kulihat Master Jang Hyuk itu. Seroang diri. Kita berhasil mencapai tujuan. Tapi orang yang kita cari mungkin tak ada di sini!”

“Sebelum pondok itu digeledah mana mungkin kita tahu dia ada di dalam atau tidak!” menyahuti kawannya. Agaknya dia yang menjadi pimpinan dari tiga manusia dalam gelap itu.

“Kita akan menyelidik sekarang atau menunggu sampai pagi?” tanya orang ketiga.

“Jangan tolol!” desis sang pemimpin. “Apa yang bisa dilakukan malam ini haus dilakukan sekarang juga!” Lalu dia memberi isyarat. Lelaki pertama berkelebat ke arah pintu belakang pondok. Orang kedua laksana seekor burung tanpa menimbulkan suara sedikitpun melesat ke atas atap pondok yang terbuat dari tumpukan ijuk tebal. Yang berlaku sebagai pemimpin melangkah mendekati pintu depan. Siapapun manusianya yang ada di dalam pondok itu jelas tak akan mungkin lolos atau keluar tanpa diketahui.

“Master Jang Hyuk!” si pemimpin berseru. Suaranya keras meskipun hampir larut oleh suara deburan ombak di teluk. “Kami orang-orang Kerajaan berada di sini. Lekas keluar bersama muridmu!”

Lampu di dalam pondok serta merta padam. Kegelapan semakin mencekam tempat itu.

“Orang-orang Kerajaan!” terdengar suara Master Jang Hyuk dari dalam bangunan kayu “Lima tahun berlalu. Akhirnya kalian datang juga. Aku memang sudah bosan menunggu. Tiga orang tamu yang datang bersama angin dan kegelapan malam, silahkan masuk….”

Tiga orang yang mengaku orang-orang Kerajaan itu diam-diam menjadi kaget. Masih berada di dalam pondok yang gelap, bagaimana Master Jang Hyuk mengetahui kalau mereka berjumlah tiga orang!

Lelaki di atas atap tampak mengangkat tangan, siap untuk menghantam. Kawannya yang tegak di pintu depan memberi isyarat agar tidak bertindak buru-buru. Lalu dia berseru “Hai orang tua! Jangan kau berani berlaku tidak sopan terhadap kami! Mempersilahkan masuk tapi semua pintu tak ada yang dibuka! Menyuruh masuk tapi rumah dalam gelap gulita!”

“Ha….ha….ha….!” Terdengar Master Jang Hyuk tertawa. “Menuduh aku si tua bangka berlaku tidak sopan. Lalu apakah kalian bertiga punya sopan santun? Mendatangi tumah orang di tengah malam buta sambil berteriak-teriak! Satu menghadang di pintu belakang, satu lagi memanjat di atas atap. Lainnya menunggu di pintu depan! Tuan rumah mana yang suka berbasa-basi dengan kalian?!”

Marahlah ketiga tamu dalam gelap itu. Yang di pintu depan membentak.

“Masih untung kami datang dan berteriak memberitahumu! Seharusnya pondok butut ini kami bakar dulu baru bicara! Atau kau bersikap sombong karena belum tahu siapa kamu bertiga….?”

Tak ada jawaban dari dalam. Master Jang Hyuk tahu kalau yang datang ada tiga orang tapi mungkin tidak tahu siapa mereka bertiga.

“Aku Song Joong Ki dan dua saudaraku Choi Siwon serta Cho Kyuhyun!

Kami datang untuk menangkapmu dan muridmu!”

Dengan memberi tahu siapa mereka si pemimpin yakni Song Joong Ki mengira akan membuat Master Jang Hyuk menjadi takut lantas keluar tunjukkan diri. Tapi dari dalam justru terdengar suara ejekan menghina.

“Ah, tiga ekor tikus yang tak berguna rupanya! Kasihan, malam-malam buta begini kalian tersesat sampai ke teluk! Kalau begitu tunggulah sampai pagi. Kalau hari sudah terang tentulah kalian tahu jalan pulang!”

“Tua bangka kurang ajar!” Song Joong Ki marah sekali. “Diberi kesempatan jelas-jelas minta mati!” Dia lalu memberi isyarat pada Cho Kyuhyun yang ada di atas atap. Sesaat kemudian nampak api berkobar di atap yang terbuat dari ijuk itu. Dalam waktu singkat kobaran api melahap seluruh atap terus merambat ke dinding kayu.

Ketika seluruh bangunan telah dimakan api, lalu rubuh tinggal puing-puing hitam saja, tiga orang itu melangkah mengitari reruntuhan pondok. Mereka tidak menemukan Master Jang Hyuk ataupun tulang belulangnya di antara reruntuhan. Selagi mereka mencari-cari dari sebelah kiri terdengar suara menegur.

“Aku di sini! Mengapa mencari di situ….?!”

Kagetlah Song Joong Ki dan dua saudaranya. Bagaimana mungkin Master Jang Hyuk menyelinap keluar dari dalam pondok yang dilalap api tanpa mereka lihat atau ketahui?!

“Master Jang Hyuk!” bentak Song Joong Ki. “Umurmu tidak lama! Lekas katakan di mana anak itu kau sembunyikan!”

“Siapa menyembunyikan siapa?!”

“Keparat! Siapa lagi kalau bukan muridmu bernama Shin Min Ah itu yang kami cari!” hardik Cho Kyuhyun. Dialah tadi yang membakar pondok kediaman Master Jang Hyuk.

“Oh, muridku itu….” ujar Master Jang Hyuk. “Aku akan memberitahu di mana dia berada kalau saat ini juga kalian bisa menggantikan pondokku yang kalian bakar! Sanggup…..?!”

“Jangan bicara sembarangan!” bentak Choi Siwon. “Kau akan mendapat pondok baru di akhirat!”

Master Jang Hyuk tertawa. “Kalian tidak akan menemukan Shin Min Ah di sini. Dia sudah lama pergi…..”

“Pendusta!” bentak Song Joong Ki.

“Lekas beritahu di mana gadis itu berada!” hardik Cho Kyuhyun.

“Sudah kukatakan dia tak ada di sini.”

“Kalau begitu terpaksa kami membunuhmu saat ini juga!” ancam Song Joong Ki.

Si orang tua itu tidak takut akan ancaman itu menjawab sambil tersenyum.

“Seharusnya kalian para perampas tahta Kerajaan sudah membunuhku empat tahun silam! Malam ini kalian akan menyesal tidak melakukan hal itu!”

“Adik-adikku!” seru Song Joong Ki. “Tua bangka ini memang tak layak dibiarkan hidup lebih lama!” begitu selesai bicara Song Joong Ki meelsat ke depan diikuti oleh dua saudaranya. Dalam gelap malam dan udara dingin pecahlah perkelahian di tempat itu.

Song Joong Ki dan dua adiknya adalah tokoh-tokoh ksatria hitam istana tingkat ketiga. Seperti diketahui tidak mudah menjadi tokoh ksatria di kalangan Kerajaan. Karenanya walaupun cuma berada di tingkat tiga deretan kepala prajurit kerajaan terpercaya namun tingkat kepandaian tersebut tidak sembarangan orang bisa mendapatkannya. Dengan kata lain ilmu bela diri yang dimiliki tiga bersaudara itu berada pada tingkat tinggi. Apalagi mereka berjumlah tiga orang. Maka arus serangan mereka dalam gebrakan pertama sudah berarti kematian bagi Master Jang Hyuk. Tak dapat tidak orang tua yang malang ini akan menemui ajal dengan kepala pecah atau dada remuk atau perut jebol!

Akan tetapi betapa terkejutnya ketiga tokoh ksatria Istana tersebut ketika dengan gerakan tenang tapi gesit. Laksana hembusan asap tubuh Master Jang Hyuk meliuk dan berhasil mengelakkan tiga serangan maut mereka!

“Bagus! Keluarkan seluruh kepandaianmu agar tidak mampus penasaran!” teriak Cho Kyuhyun coba menutupi rasa kagetnya. Lalu seperti seekor burung tubuhnya melesat ke atas. Tangan dan kaki menyebar serangan susul menyusul.

Kembali dengan satu gerakan tenang dan gesit Master Jang Hyuk berkelebat ke samping. Tubuhnya miring ke kiri dan kaki kanannya tiba-tiba sekali menendang ke arah pinggang Cho Kyuhyun. Kalau saja dari kiri kanan tidak datang Song Joong Ki dan Choi Siwon menyerbu dan memaksa Master Jang Hyuk tarik kakinya yang menendang sambil mundur, maka sudah dapat dipastikan pinggang Cho Kyuhyun akan termakan tendangan.

“Tua bangka ini ternyata boleh juga!” bisik Choi Siwon pada Song Joong Ki.

“Kita harus mengurung dan menggempurnya habis-habisan. Lama-lama tenaganya pun akan menurun. Kita harus memaksanya bergerak cepat terus menerus hingga kehabisan tenaga!”

Ucapan Song Joong Ki itu diterima dua saudaranya. Ketiganya kembali menyerang. Kali ini dengan lebih gencar. Angin pukulan dan tendangan menderu-deru menggempur Master Jang Hyuk. Dengan mengandalkan jurus-jurus bertahan yang ampuh sampai delapan jurus di depan orang tua itu berhasil membendung serangan tiga pengeroyok.

Namun hal ini membuat dia tidak berkesempatan melakukan serangan balasan. Agaknya tiga tokoh ksatria istana itu mulai mengetahui di mana letak kelemahan jurus-jurus bela diri si orang tua. Dalam keadaan kepepet Master Jang Hyuk tiba-tiba mengeluarkan suara pekik seperti seruling melengking, membuat tiga lawan sesaat tercekat.

Sebelum ketiganya pulih dari pengaruh pekikan aneh itu Master Jang Hyuk berhasil menghantam dada Choi Siwon dengan jotosan tangan kiri yang amat keras, Choi Siwon terpelanting empat langkah, jatuh terduduk di tanah. Mulutnya terasa panas dan asin. Ketika meludah, yang jatuh ke tanah adalah cairan darah!

Menahan sakit dengan kalap Choi Siwon bangkit berdiri dan di tangan kanannya kini tergenggam sebilah pedang bermata dua. Tampaknya senjata ini bukan senjata biasa karena dalam gelap memancarkan sinat keputihan.

Wutt!

Pedang di tangan Choi Siwon menyambar.

Wutt!

Wutt!

Ternyata ada dua pedang lagi yang datang menyambar susul menyusul. Master Jang Hyuk melompat selamatkan diri dari sambaran tiga senjata itu. Di hadapannya, tiga bersaudara ksatria hitam istana itu tegak memegang pedang berbentuk sama dengan tampang bengis.

“Kalian orang-orang Kerajaan ternyata tikus-tikus pengecut!” ujar Master Jang Hyuk. Diam-diam dia menekan rasa kawatirnya. Sambaran angin tiga pedang tadi membuat dia maklum bahwa tiga senjata musuh itu akan menimbulkan kesulitan baginya. “Pengecut! Mengeroyok dan andalkan senjata!”

“Kalau kau punya senjata keluarkanlah!” hardik Choi Siwon.

“Senjataku ini!” seru Master Jang Hyuk. Dia melompat ke kiri. Sesaat kemudian di tangannya sudah terpegang sepotong balok puing bangunan rumahnya yag terbakar. Ujung balok itu masih merah membara. “Manusia-manusia pengecut! Ayo maju! Kalian tunggu apa lagi!”

Song Joon Ki meludah ke tanah. Choi Siwon berteriak garang. Cho Kyuhyun sudah mendahului menyerbu. Justru dia disambut dengan sodokan ujung balok membara.

Ketika pedangnya dipakai untuk menghantam balok itu, puing-puing berapi muncrat bertebaran, menghantam muka dan pakaiannya. Cho Kyuhyun berteriak kesakitan lalu mengamuk marah. Dua saudaranya ikut berteriak berang. Tiga pedang kembali berserabutan dalam gelapnya malam. Serangan tiga pengeroyok itu mengarah bagian-bagian yang sulit hingga Master Jang Hyuk menjadi sibuk. Setelah empat jurus lagi berlalu orang tua ini menyadari bahwa tenaganya mulai terkuras. Gerakannya yang semula tenang tetapi gesit kini tampak lamban. Dua sambaran pedang berhasilmerobek pakaian putihnya.

“Ha….ha! Sebentar lagi kulit dan dagingmu yang akan kami robek-robek!”teriak Choi Siwon. Dari mulutnya semakin banyak darah mengucur. Sebenarnya saat itu rasa sakit di dadanya hampir tak tertahankan lagi. Tapi kobaran api dendam dan kemarahan membuat dia berubah seperti setan dan mengamuk habis-habisan.

“Master Jang Hyuk!” seru Song Joong Ki. “Jika kau mau memberitahu di mana Shin Min Ah berada, kami bertiga akan mengampuni nyawamu!”

Master Jang Hyuk menyeringai. Dia tahu betul sifat culas orang-orang Kerajaan itu. tak bisa dipercaya. Dia tak akan memberitahu apapun yang terjadi. Diberitahu atau tidak dia yakin ajalnya akan sampai juga malam itu.

“Siapa sudi minta ampun pada kaki tangan penumpas biadab!” Master Jang Hyuk balas berteriak.

“Kalau begitu benar-benar kau memilih mati!”

“Aku tidak takut mati. Tapi paling tidak satu di antara kalian harus menyertaiku ke liang kubur!” teriak Master Jang Hyuk lagi. Balok di tangannya berputar aneh. Menghantam ke arah punggung Choi Siwon. Orang yang diamuk kamarahan itu seperti tidak menyadari bahaya yang mengancamnya. Ketika Cho Kyuhyun memperingatkan, dia membuat gerakan yang salah yaitu merunduk. Akibatnya balok berapi menghantam batang lehernya.

Terdengar dua kali suara kraak dalam waktu hampir bersamaan. Kraak yang pertama adalah suara patahnya ujung balok sedang kraak yang kedua suara patahnya batang leher Choi Siwon!

Berhasilnya dia membunuh seorang lawan ternyata harus dibayar mahal oleh Master Jang Hyuk, yakni dengan nyawanya sendiri. Baru saja dia membalikkan badan untuk mengahadapi dua lawan yang datang menyerang, dua ujung pedang tahu-tahu sudah diarahkan kepadanya. Satu menempel tepat di batang tenggorokan, satu lagi dipertengahan dada.

“Kami masih bersedia mengampunimu!” kata Song Joong Ki menyeringai.

“Ya!” ujar Cho Kyuhyun. “Lekas katakan di mana Shin Min Ah berada!”

“Tanyakan nanti pada mayatku!” jawab Master Jang Hyuk tenang dan dingin.

“Kalau begitu nyawamu memang tidak tertolong lagi!” gertak Song Joong Ki. Ujung pedang yang dipegangnya ditusukkan kuat-kuat menembus tenggorokan. Disaat yang sama Cho Kyuhyun hujamkan ujung senjatanya ke dada si orang tua. Tubuh yang seperti disate itu tergelimpang rubuh begitu keduanya menarik pedang masing-masing.

“Kita harus bergerak cepat!” kata Song Joong Ki sambil membersihkan senjatanya dari noda darah. “Besar dugaanku Shin Min Ah belum lama meninggalkan tempat ini.”

“Sementara kau pergilah dulu. Bagaimanapun juga kita tak bisa meninggalkan mayat Choi Siwon seperti ini…..” ujat Cho Kyuhyun.

“Aku tahu. Tapi kita tak banyak waktu. Gadis itu harus diringkus secepatnya. Besok pagi kita suruh orang mengambil jenazah Choi Siwon.”

Cho Kyuhyun terpaksa menyetujui ucapan saudaranya itu. Keduanya kemudian berkelebat menerobos hutan gelap.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...