Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Jumat, 21 Januari 2011

Senandung Cinta Masa Lalu (Chapter 1)



Persahabatan yang telah terjalin sejak kecil itu terputus. Regina menghilang entah ke mana. Tak seorang pun yang tahu keberadaannya.

Jang Geun Suk menatap wanita cantik yang amat dicintainya dengan pandangan nanar dan perasaan campur aduk. Moon Geun Young, perempuan yang sempat menjadi pelabuhan cintanya, sekarang ini terkurung di sel penjara yang sempit. Wajah cantik itu masih sangat menawan. Penampilannya seakan memaku usia Moon Geun Young, sehingga ia tampak seperti 20 tahun lalu. Bagaimana mungkin sang bidadari yang begitu dipujanya dapat meringkuk di penjara, apalagi dengan tuduhan yang sangat keji. Pembunuhan.

“Jang Geun Suk, akhirnya aku dapat melihatmu lagi!” Suara merdu Moon Geun Young menerbangkan ingatan Jang Geun Suk kembali ke masa silam. Jang Geun Suk perlahan mendekati sosok Moon Geun Young. Ia ingin berlari, memeluk Moon Geun Young seerat mungkin, lalu mengatakan padanya tentang semua perasaan rindu yang dipendamnya selama ini.

“Moon Geun Young, apa yang terjadi padamu? Apa yang kaulakukan? Apa semua tuduhan itu benar?” Suara Jang Geun Suk tersendat.

Jang Geun Suk tidak dapat lagi menahan dirinya untuk merengkuh tubuh Moon Geun Young ke dalam pelukannya, membiarkan Moon Geun Young menumpahkan air mata.

“Aku sangat membutuhkanmu, Jang Geun Suk! Aku sangat membutuhkan kalian! Aku ingin kembali menjadi Moon Geun Young yang kalian kenal dulu!”

Moon Geun Young menghapus air matanya, lalu melepaskan pelukan Jang Geun Suk, sahabat terbaik yang pernah dimilikinya. “Aku sangat rindu padamu, Jang Geun Suk! Berapa lama kita tidak bertemu? Dua puluh tahun? Lihat dirimu sekarang. Jang Geun Suk-ku sudah menjadi pria dewasa yang matang.”

Moon Geun Young memandang sahabatnya dengan kagum dan bangga. Jang Geun Suk mengulaskan senyum, menanggapi pujian Moon Geun Young. Andai saja Moon Geun Young tahu, siapa yang membuatnya seperti sekarang ini, tentunya kekaguman yang terpancar dari mata indah Moon Geun Young adalah miliknya.

“Kau menghilang ke mana? Kami berdua susah-payah mencarimu, tapi kau seolah hilang ditelan bumi!” Jang Geun Suk mengucapkannya dengan nada tinggi.

Ya, Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon sangat kehilangan Moon Geun Young, kehilangan indahnya kisah persahabatan, dan kehilangan benih cinta yang pernah tumbuh di antara mereka.

“Ok Taecyeon? Apakah ia akan datang, Jang Geun Suk? Ok Taecyeon mau datang untukku?” Air mata Moon Geun Young kembali tumpah. Dua sahabat terbaik yang pernah ia miliki akhirnya kembali mengisi hidupnya, yang sebentar lagi hampir berakhir.

Bunyi derit pintu sel mengalihkan perhatian mereka. Moon Geun Young menghambur ke sosok Ok Taecyeon, yang memeluknya dengan tangan bergetar. Sembari menatap Jang Geun Suk, Ok Taecyeon berucap lirih, “Moon Geun Young! Benarkah ini Moon Geun Young… Moon Geun Young kita, Jang Geun Suk!”

Jang Geun Suk, Ok Taecyeon, dan Moon Geun Young adalah tiga sahabat tak terpisahkan. Mereka bersahabat sejak usia kanak-kanak. Latar belakang keluarga dan status sosial mereka sangat berbeda. Namun, itu semua tak menghalangi persahabatan mereka.

Jang Geun Suk berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Ayahnya pengacara sukses dan terkenal. Dari keluarga ibunya, ia mendapatkan darah kebangsawanan.

Ok Taecyeon lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang penjaga gereja. Untuk menambah penghasilan sang ayah, ibu Ok Taecyeon membuka warung makan sederhana. Meski begitu, Ok Taecyeon dikenal sebagai pemuda cerdas dan tenang.

Moon Geun Young adalah putri tunggal pengusaha garmen. Ia bagaikan ratu kecil, Moon Geun Young menjadi ratu dan pusat perhatian kedua orang tuanya dan juga menjadi ratu bagi kedua sahabatnya.

Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon selalu berusaha menjadi pengawal yang baik untuk Moon Geun Young. Moon Geun Young mereka yang cantik dan lembut hati. Jangan sampai si cantik disakiti hingga hatinya yang sangat lembut itu terluka. Kebaikan Moon Geun Young yang terkadang berlebih makin menumbuhkan rasa sayang mereka terhadapnya. Moon Geun Young memang sangat menyayangi kedua sahabatnya. Jang Geun Suk dan Ok Taecyeon seperti sosok kakak yang sangat diinginkannya.

Awalnya, Jang Geun Suk menganggap Moon Geun Young sebagai sahabat, sekaligus adik perempuan yang manis. Namun, entah sejak kapan, Moon Geun Young berhasil mencuri hatinya. Mungkin, karena Moon Geun Young selalu memberinya perhatian dan kasih sayang yang sangat ia butuhkan. Moon Geun Young selalu bisa membuatnya merasa nyaman. Padahal, di sekelilingnya banyak gadis berlomba-lomba memikat hatinya. Namun, Jang Geun Suk telah menetapkan pilihan. Ia jatuh cinta pada Moon Geun Young. Hatinya hanya untuk Moon Geun Young.

Jang Geun Suk berusaha keras mengunci rapat bibirnya. Merahasiakan perasaan yang dimilikinya. Ia tidak mau Moon Geun Young tahu yang sebenarnya. Ia takut, gadis itu akan menghindar darinya. Jang Geun Suk tidak ingin kehilangan Moon Geun Young. Untuk menyamarkan perasaannya, Jang Geun Suk sering mengajak gadis-gadis yang menyukainya pergi ke klub atau makan-makan dan nonton film.
Hingga akhirnya Moon Geun Young turun tangan. Dengan tutur kata halus, ia bicara pada Jang Geun Suk. “Jang Geun Suk yang kukenal tidak akan berbuat seburuk itu. Jang Geun Suk-ku orang baik yang sangat perhatian. Jang Geun Suk, aku ikut sakit hati mendengar hal-hal buruk tentangmu. Berjanjilah kau tidak akan melakukannya lagi. Kau mau berjanji untukku, Jang Geun Suk?”

Melihat wajah Moon Geun Young mendung gara-gara tingkahnya, Jang Geun Suk langsung menurutinya. Meski langkah yang diambilnya melukai hati gadis-gadis pemujanya, Jang Geun Suk tidak peduli. Permintaan Moon Geun Young adalah sabda yang harus dilaksanakan.

Jang Geun Suk bukanlah pemuda tanpa masalah. Ia harus menghadapi masalah pelik tentang hubungannya dengan sang ayah. Baginya, ayahnya merupakan orang paling keras kepala dan keras hati yang pernah ia jumpai. Ayahnya selalu memaksakan kehendak pada anak-anaknya. Terekam jelas dalam ingatannya saat Jang Geun Suk menyaksikan pertengkaran antara ayah dan kedua kakak lelakinya, yang memilih pergi dari rumah dan hidup terlunta-lunta sebagai pengangguran daripada menuruti keinginan sang ayah dan menjadi pengacara. Giliran Jang Geun Suk yang kemudian dipaksanya.

Jang Geun Suk berusaha menentang keinginan ayahnya dengan cara halus. Ia memiliki impian untuk menjadi arsitek. Namun, ayahnya tetap seperti bongkahan batu cadas, tidak mau memahami keinginan anaknya. Meminta pertolongan ibunya sangat tidak mungkin. Ibunya bahkan tidak bisa mencegah kepergian kedua kakaknya. Bagi ibunya, keputusan yang diambil oleh ayahnya adalah hal terbaik dan perintah yang harus dilaksanakan.

Moon Geun Young dan Ok Taecyeon adalah tempat Jang Geun Suk mencurahkan perasaan. Ok Taecyeon dengan sikapnya yang tenang dan dewasa memintanya untuk memenuhi keinginan ayah Jang Geun Suk.

“Aku tahu, Jang Geun Suk. Ini berat untukmu, tapi cobalah mengerti ayahmu. Jika kau juga keras kepala, bagaimana masa depanmu? Apa kau ingin seperti kedua kakakmu? Siapa tahu, kuliah di fakultas hukum kelak akan menjadi pilihan hidup terbaik yang pernah kau buat. Kurasa, pengacara bukan profesi yang buruk.”

Jang Geun Suk terdiam. Ia mencoba mencerna semua ucapan Ok Taecyeon dengan akal sehatnya. Tentu saja, ia tidak ingin bernasib sama seperti kedua kakaknya. Tapi, bagaimana dengan impian dan cita-citanya?

“Ya, Jang Geun Suk. Ok Taecyeon betul. Jika gagal menjadi arsitek, siapa tahu istrimu nanti seorang arsitek,” Moon Geun Young mencoba mencairkan ketegangan.

“Apa kau mau jadi arsitek, Moon Geun Young?” Pertanyaan spontan dari mulut Jang Geu Suk membuat wajah Moon Geun Young memerah. Ok Taecyeon menatap Jang Geun Suk, penuh tanda tanya.

Jang Geun Suk segera menyadari kesalahannya. “Rasanya tak mungkin. Kau pasti tetap akan jadi psikolog, bukankah begitu Moon Geun Young?” tanya Jang Geun Suk.

Meski begitu, pandangan mata Ok Taecyeon tidak berubah. Ia menatap Jang Geun Suk lekat-lekat. Tatapan itu membuat Jang Geun Suk sadar, Ok Taecyeon mengetahui perasaan istimewanya untuk Moon Geun Young. Ok Taecyeon telah memegang rahasia besarnya.

Ok Taecyeon tidak berbeda. Ia juga telah jatuh cinta pada Moon Geun Young. Ok Taecyeon sendiri tidak mengerti kapan ia mulai merasakan cinta pada Moon Geun Young. Mungkin, karena ia mengagumi pribadi Moon Geun Young yang polos, namun juga tegar. Moon Geun Young selalu ada di sampingnya, mengisi hari-harinya dengan penuh rasa sayang dan perhatian. Bagi Ok Taecyeon, Moon Geun Young menjadi satu-satunya gadis yang pernah mengisi kehidupan cintanya. Dan, untuk gadis tercinta itu, Ok Taecyeon rela memberikan segalanya, asalkan ia bahagia.

Moon Geun Young sering berkunjung ke rumah Ok Taecyeon. Tanpa rikuh ia membantu ibu Ok Taecyeon menyiapkan masakan atau berbincang akrab dengan ayahnya. Menurut ibu Ok Taecyeon, Moon Geun Young adalah gadis yang memiliki kecantikan luar dalam. Ok Taecyeon setuju itu.

Ok Taecyeon menahan getar cinta itu dalam hati. Ia tidak punya keberanian untuk mengutarakan perasaannya. Moon Geun Young terlalu tinggi untuknya. Selain cantik, baik, dan cerdas, Moon Geun Young juga memiliki status sosial yang lebih tinggi. Semuanya itu sudah cukup membuatnya ‘mendarat’ kembali ke bumi dan berpikir menggunakan rasio untuk mengukur siapa dirinya saat ini. Ia seperti pungguk merindukan bulan.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...