Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Kamis, 23 September 2010
Kerikil-Kerikil Cinta (Part 2)
Part 2
“Rasa Cemburu Jung Yong Hwa”
Jung Yong Hwa terlihat memainkan stick drum-nya tanpa ekspresi sedikit pun. Seolah-olah apa yang baru saja dikatakannya, sama sekali tidak membuat telinga merah. Kim So Eun merasa kecewa sekali dengan ucapan Jung Yong Hwa tadi. Tidak seharusnya Jung Yong Hwa mempermalukan Kim Bum di hadapan anak-anak. Seharusnya pria itu bisa memahami bagaimana perasaannya Kim Bum, tidak asal bicara. Jung Yong Hwa masih tidak bergeming. Menatapnya sekilas pun tidak ia lakukan. Dan itu sungguh membuat Kim So Eun merasa tertekan. Jung Yong Hwa tersenyum getir. Ia menghentikan aktivitasnya memainkan drum.
“Kau mengakhawatirkan perasaan Kim Bum kan? Lalu bagaimana dengan perasaanku, Kim So Eun? Pernah tidak kau pikirkan walaupun hanya sedikit?” tuntut Jung Yong Hwa membuat Kim So Eun tak mampu mengatakan sepatah kata pun. Kim So Eun menarik nafas perlahan. Seharusnya Jung Yong Hwa bisa memahami posisinya bukan malah menyudutkannya. Namun apa yang dilakukannya?
“Kau tidak bisa begitu saja menjadikanku sebagai sampah. Saat merasa bimbang kau bisa membuangku, tapi begitu kau meginginkanku, kau coba untuk meraihnya lagi!”
Kim So Eun tak mampu menahan beban di hatinya selama tiga bulan ini. Hingga tercurahlah kata-kata itu. Kata-kata yang selama ini tak pernah ingin ia sampaikan pada Jung Yong Hwa. Kim So Eun beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar ruangan.
“Aku tidak pernah menjadikanmu sampah di hatiku,” ucap Jung Yong Hwa membuat langkah Kim So Eun terhenti. Ucapan itu begitu lirih, namun Kim So Eun mampu mendengarnya. Jung Yong Hwa merasa semakin terluka, saat tanpa bicara Kim So Eun kembali meneruskan langkahnya, meninggalkannya dalam kebimbangan.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar