Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 28 April 2011

Love In Vain (Chapter 7)



Dia dan Kim Bum. Mengukir nama mereka di semua tempat yang mereka kunjungi. Di pasir pantai, di pepohonan, di dek-dek kayu kano yang berjajaran, di meja restoran, di semua tempat yang mungkin dicemari oleh cinta mereka di pantai Jongmyo.

Kedua adiknya menggerutu gemas karena dia justru mengajaknya ke pantai ini dan bukan ke Changwon. Di sini tak ada jalanan yang penuh sesak oleh turis, tak ada restoran-restoran seafood kegemaran Park Shin Hye, tak ada jajaran toko pakaian dan aksesori di sekitarnya. Tapi selalu ada ketenangan – selalu ada ketentraman bagi Kim So Eun untuk mengenang sosok seorang Kim Bum.

Selalu ada Kim Bum di bale itu. Di saat mereka bermain catur dan Kim So Eun selalu kalah. Kemudian yang menang akan melemparkan sekeping uang logam ke dalam lautan lalu memohon sesuatu untuk dikabulkan.

Kim So Eun tidak pernah menang dan Kim So Eun tidak pernah bisa memohon. Kim So Eun tak pernah bisa memohon kepada dewa lautan agar menjaga Kim Bum suatu saat ketika mereka terpisah – suatu saat ketika abu jenazah Kim Bum dibenamkan di tengah laut.

Dan betapa permohonan Kim Bum selalu dikabulkan. Permohonan yang selalu untuknya, selalu untuk Kim So Eun dan cinta mereka berdua.

“Eonni, kenapa kau menangis?”

“Kau ingat Kim Bum Oppa?”

Dia mengangguk. Selalu mengingatnya.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...