Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Senin, 06 Desember 2010

Trio Detektif (Chapter 1)


Chapter 1
Tamu Kejutan

"Apa kira-kira yang akan terjadi seandainya dulu aku memutuskan untuk menjadi seorang kriminal super?" Eunhyuk berspekulasi.

Pada hari yang panas itu ia dan Donghae sedang duduk di keteduhan bengkel Eunhyuk yang terletak di luar rumah. Mereka sedang sibuk bekerja dengan tumpukan barang bekas terbaru hasil belian Paman Kim Min Joon, paman Eunhyuk.

Donghae, penyelidik yang tinggi dan berotot, menjatuhkan obeng yang sedang digunakannya membuka bagian belakang sebuah jam dinding tua. Ia menatap Eunhyuk dengan mulut terbuka.

"Apa katamu?"

"Aku bilang, apa kira-kira yang akan terjadi seandainya dulu aku memutuskan untuk menjadi seorang kriminal super," ulang Eunhyuk. "Kau ingat rencana para perampok bank yang menyewa orang-orang kerdil untuk menyamar sebagai kurcaci? Pemimpin perampok itu menawarkan untuk menjadikan aku anak didiknya dan melatihku menjadi penjahat nomor satu. Aku hanya iseng-iseng berpikir apa yang akan terjadi seandainya waktu itu kuterima tawarannya."

"Kemungkinan besar kau sekarang terkurung di Penjara Seoul bersama anggota gang itu yang lain," kata Donghae.

"Hm," gumam Eunhyuk, "aku hanya ingin tahu."

Anak-anak itu sedang bergembira karena sehari sebelumnya mereka mengetahui bahwa mereka akan diberi penghargaan oleh Namchoseon Teenage Club sebagai warga teladan atas jasa-jasa mereka terhadap masyarakat sebagai detektif junior sukarela. Bersama seorang pemenang yang lain mereka akan menerima hadiah sebesar 5 Juta pada suatu acara penghargaan di Balai Kota. Teman mereka, Chief Lee Joon, akan bertindak sebagai pembawa acara. Hadiah itu akan mereka bagi tiga, yang berarti masing-masing akan memperoleh kurang lebih 1 Juta 600 ribu!

"Menurutku seorang penjahat super harus merancang suatu kejahatan super. Sesuatu yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sempurna," kata Eunhyuk lagi.

"Kau tidak sungguh-sungguh berniat menjadi seorang penjahat bukan?!" seru Donghae.

"Rasanya tidak," Eunhyuk menyeringai. "Tapi sekali waktu seorang penyelidik yang bagus harus berpikiran seperti seorang kriminal untuk mengetahui cara mereka berpikir."

"Seandainya aku diberi 100 Ribu setiap kali mendengar kau berkata ...," omongan Eunhyuk terputus dengan kedatangan Yesung, seorang remaja berpenampilan seorang kutu buku.

"Hai, Yesung. Mengapa kau begitu lama?"

"Miss G.NA Choi menyuruhku memperbaiki sampul buku-buku tua. Kupikir aku takkan pernah bisa keluar dari sana." Yesung bekerja paruh waktu di Perpustakaan Umum Namchoseon. Pekerjaannya itu sungguh berguna dalam melakukan riset-riset untuk kasus-kasus Trio Detektif.

"Sudahkah kalian memutuskan apa yang hendak kalian lakukan dengan uang hadiah itu?" Yesung bertanya penuh semangat.

"Aku akan menghabiskannya di Sixpac Magic – Fitness Center!" Donghae tertawa.

"Aku akan membeli sepeda baru. Kau, Eunhyuk?"

"Sudah menjadi keputusanku bahwa biro penyelidik kita dapat menginvestasikan penghargaan finansial itu pada sebuah komputer," jawab Eunhyuk. "Paling tidak sebagai uang mukanya."

"Saudara-saudara, serahkan saja pada Eunhyuk untuk bersenang-senang dengan uang yang demikian banyak!" Donghae berkata sinis.

Mereka terus bercakap-cakap dengan antusias tentang apa yang akan mereka lakukan dengan hadiah itu, sampai terdengar seruan Bibi Lee Yo Won memanggil mereka. Suaranya bergema di sela-sela tumpukan barang bekas yang sengaja mereka letakkan secara strategis. Bibi Lee Yo Won adalah seorang wanita yang berhati besar. Hanya satu yang lebih besar daripada hatinya, kemampuannya menemukan anak-anak malas dan menyuruh mereka bekerja keras. Meskipun Paman Kim Min Joon yang berburu barang bekas, Bibi Lee Yo Won-lah yang sesungguhnya menjalankan bisnis barang bekas mereka. Dan kini suaranya menuntut perhatian.

"Eunhyuk!" serunya. "Di mana lagi kau sekarang? Kau kedatangan tamu. Chief Lee Joon ada di sini mencarimu!" Kemudian ia berpaling untuk melayani seorang pembeli.

Ketiga remaja itu saling berpandangan, terkejut.

"Menurutmu apakah ia lupa memberi tahu sesuatu tentang acara penghargaan itu?" tanya Yesung, melompat turun dari tempatnya duduk di atas mesin cetak.

"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya!" Eunhyuk bangkit. "Menemui dia!"

Mereka berjalan zig-zag melalui sela-sela tumpukan barang bekas menuju suatu gerbang besar, pintu masuk ke Gyeongbokgung Workshop. Chief Lee Joon berdiri menunggu di sana di sebelah mobil patrolinya. Eunhyuk segera sadar bahwa petugas polisi itu nampak aneh. Mereka sudah cukup lama bekerja sama sehingga Eunhyuk dapat menyimpulkan dari raut wajah Chief Lee Joon bahwa ia sedang berada dalam stres.

"Halo, Chief Lee Joon. Sepertinya Anda datang untuk urusan pekerjaan dan bukan tentang penghargaan," kata Eunhyuk.

"Tepat sekali, Eunhyuk. Tapi bagaimana kau bisa menebaknya?" Chief Lee Joon menjawab dengan alis terangkat. Yesung dan Donghae menatap Eunhyuk dengan kebingungan yang sama.

"Saya selalu berusaha untuk tidak menebak jika jawabannya sudah jelas. Ada yang bisa kami bantu?"

"Begini, Trio Detektif," kata Chief Lee Joon, nampak malu-malu, "ada pencurian di Gyeonggi Bakery tadi malam ...."

"Dan Anda ingin kami membantu menemukan pencurinya," kata Donghae penuh semangat.

Sudah beberapa minggu berlalu sejak kasus terakhir mereka dan mereka tidak sabar menunggu misteri selanjutnya.

"Sayangnya tidak, Donghae," jawab Chief Lee Joon lambat-lambat. "Begini ... kalian bertiga adalah tersangka utama!"

"APA?!" mereka berseru serempak.

Bibi Lee Yo Won menjatuhkan sapu yang sedang dipegangnya dan bergegas menghampiri. "Apa maksudnya semua ini, Chief Lee Joon?!" tukasnya. "Kau kenal baik dengan anak-anakku ini, kau seharusnya lebih tahu!" Wanita itu mendengus dan berjalan menuju ke kantor. "Yeobo, cepat keluar!"

"Tenang, Bibi Lee Yo Won," Chief Lee Joon menenangkannya. "Aku yakin ada penjelasan yang masuk akal."

Sementara Chief Lee Joon berusaha meredakan amarah bibi Lee Yo Won, Paman Kim Min Joon berjalan menuju gerbang utama. Paman Kim Min Joon adalah seorang lelaki bertubuh tinggi – suami Bibi Lee Yo Won. Matanya berbinar-binar sembari ia mengisap pipa di sela-sela bibirnya. "Ada masalah apa, Chief Lee Joon?" tanyanya tenang.

"Gyeonggi Bakery dimasuki pencuri semalam," ulang Chief Lee Joon. "Kami tidak punya petunjuk apa-apa... kecuali ini." Ia menunjukkan selembar kartu nama milik Trio Detektif itu, tersegel dalam sebuah kantong plastik tempat barang bukti.

"Oh, itu salah satu kartu nama dari club kalian, Anak-anak!" Bibi Lee Yo Won menahan nafas. Lee Yo Won tahu bahwa keponakannya dan teman-temannya itu yang sudah dianggap seperti anak kandung sendiri olehnya dan suaminya – Kim Min Joon itu mengadakan rapat secara teratur tapi ia tidak pernah sadar bahwa mereka adalah penyelidik serius yang telah membantu memecahkan beberapa peristiwa kejahatan nyata. Tak peduli berapa kali Eunhyuk memberi tahunya, ia tetap menganggap perusahaan mereka sebuah Club.

Sementara itu Eunhyuk mengamat-amati kartu di tangan Chief Lee Joon dengan seksama dan mencubiti bibir bawahnya ... suatu tanda bahwa otaknya sedang berputar kencang.

"Boleh saya lihat, Chief Lee Joon?" tanyanya.

Chief Lee Joon menyerahkan kantong barang bukti dengan kartu di dalamnya. Eunhyuk menatapnya selama beberapa menit. Ia membaliknya dan memandang bagian belakang, lalu kembali ke bagian depan. Yesung dan Donghae mendekat dan ikut memandang melalui bahu Eunhyuk. Tulisannya:

TRIO DETEKTIF
"Kami Menyelidiki Apa Saja"

Penyelidik Pertama...........Eunhyuk Lee
Penyelidik Kedua............Donghae Lee
Catatan dan Riset..............Yesung Kim


"Waduh! Ada pencuri menjatuhkan kartu nama kita!" seru Donghae.

"Anda bilang ini ditemukan di lokasi kejahatan?" tanya Eunhyuk sambil mengerutkan kening.

"Tepat sekali, Eunhyuk," jawab Chief Lee Joon. "Tepat di sebelah mesin kasir yang kosong. Ny. Ha Ji Won, pemiliknya, baru saja memasang seperangkat sistem pengaman yang canggih dua minggu lalu. Menurutnya ia sering membuat roti sampai larut malam dan harus bekerja sendirian. Tidak mudah bagi seorang pencuri untuk membobol sistem itu. Sekarang Ny. Ha Ji Won sangat cemas."

"Pencuri itu hanya mengambil uang dari mesin kasir?" tanya Eunhyuk, agak heran. "Tidak ada lagi yang dicuri atau dirusak?"

"Tidak satupun. Dan inilah yang lucu," Chief Lee Joon nampak tegang. Hari yang panas serasa semakin panas dan Chief Lee Joon melonggarkan dasinya dan membuka kancing kerahnya. "Menurut Ny. Ha Ji Won tidak ada peralatan yang dirusak dan bahkan tidak ada satu Roti pun yang diambil. Dan ia sangat yakin bahwa di dalam mesin kasir hanya ada 200 Ribu!"

Bersambung…

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...