Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Rabu, 29 Desember 2010

Beri Aku Waktu (Part 1)


Part 1
Dirimu Satu


Baru saja aku memasuki gerbang kampus Shinhwa ketika mataku menangkap dua sosok tubuh yang berjalan beberapa meter di depanku. Rain Bi dan Sung Yu Ri. Wahai, betapa mesranya! Tangan mereka saling menggenggam. Langkah mereka begitu lambat seolah mereka sedang menikmati udara pagi yang segar. Duh! Mengapa pula hati ini harus merasa iri? Cemburukah aku? Pada siapa? Sung Yu Ri? Atau, pada kebahagiaan mereka? Entah. Kugelengkan kepala, mencoba tabah. Oh, kuatkan aku Tuhan…. Jangan biarkan aku dibelenggu perasaan ini. Aku yang membuat keputusan itu. Aku pula yang harus menanggung akibatnya.

Perlahan, aku terus melangkah. Adegan mesra di depanku tak lagi kuperhatikan. Aku harus bisa melupakannya, tekadku sambil mengalihkan pandang ke sebelah kanan. Beberapa mahasiswa tampak sedang bersenda gurau di pelataran parkir yang luas. Hmm, berapa lama hari-hariku tak lagi seceria mereka? Berapa lama aku berkubang dalam kolam kesepian?

“Han Ga In!” Aku menghentikan langkah dan menoleh. Eunhyuk. Pemuda itu tersenyum lembut. “Rajin sekali kau pagi-pagi sudah datang.”

“Kau juga,” Ujarku balas tersenyum.

“Iya, kita sama-sama rajin.”

“Baiklah!” Aku tertawa sambil melanjutkan langkah. Eunhyuk menjejeri langkahku.

“Han Ga In, pagi cerah seperti ini tapi tampangmu muram sekali. Sepertinya aku tak pernah melihatamu gembira. Ada apa? Masih memikirkan Rain Bi?” tanyanya.

“Entahlah, “ Aku angkat bahu. “Aku sendiri bingung. Kenapa aku masih saja mengingatnya?”

“Itu tandanya kau masih mencintainya.” Kata Eunhyuk.

“Maybe.” Aku berhenti di halaman gedung Fakultas Hukum. Duduk di bangku kayu yang terletak di depan ruang senat.

“Alangkah bahagianya lelaki yang dicintai oleh gadis selembut kau. Seandainya aku dapat merebut cintamu dari Rain Bi,” Ucap Eunhyuk sembari duduk di sampingku. “Apakah seluruh ruang di hatimu hanya untuk Rain Bi? Apakah untukku tak ada ruang yang tersisa?” Tanyanya lirih.

“Aku Tidak tahu, Eunhyuk.”

“Aku sungguh-sungguh, Han Ga In.”

“Sudahlah, Eunhyuk. Kita bersahabat saja dulu.” Elakku lalu bergegas bangkit memasuki gedung Fakultas Hukum.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...