Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 26 Februari 2011

Sajak Bisu Untuk Cinta (Chapter 2)


‘’Jangan kau biarkan cinta bersemi dalam ilusi waktu,’’ pintaku pada Park Gyu Ri.

‘’Mengapa, Nichkhun?’’ sahut Park Gyu Ri seraya memegang tangan Nichkhun dalam indahnya cakrawala sore itu.

‘’Karena waktu kian sirna terhempas dan tersungkur hingga tercabik prahara kenistaan,’’ ujarku.

‘’Lalu harus dengan apa kubuktikan karena kusungguh mencintaimu dan cintaku tak bersayap seakan malaikat malu menatap keabadian cinta kita,’’ pinta Park Gyu Ri penuh kebimbangan.

‘’Biarlah cinta turun bagai setetes embun dari beribu pelangi yang hiasi kehidupan cinta,’’ ujar Nichkhun singkat.

Kuhempaskan kata bertakhta retorika itu dalam ruangan dimensi lain hingga waktu kian sirna dan musnah tersungkur luka. Tercabik prahara dusta, lalu tercekam badai durjana yang tak kunjung reda. Angin-angin sunyi mendendangkan ornamen cinta untukku nian pilu.

“Apa kau tahu, mengapa ombak datang menggema mengikis jiwa-jiwa yang hampa dan badai menyeruak luluh lantak, lalu memorak-porandakan raga-raga tak berdosa dalam siluet senjamu,” ungkapku masih bimbanng.

Kupilin waktu tuk beranjak diam dalam heningnya malam dan galaunya hati, mengapa Tuhan kini tak kunjung membantu diriku.

Sang waktu terbungkam prahara kenistaan. Kini pujaan tinggal kenangan dan harapan adalah bualan. Kuhapus cinta setahap demi setahap, namun tak berarti. Kepedihan yang kian kurasa seolah kini tersingkir luka lebam tersedu sedan dalam angan. Namun, kini kau hadir dan berikan puing-puing cinta dalam tutur lembutmu.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...