Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Sabtu, 26 Februari 2011
One Day In New Caledonia (Chapter 1)
Langit cerah memayungi New Caledonia ketika perahu yang kutumpangi membelah Upi Bay. Mega-mega putih tipis berarak lembut. Selembut belaian mesra sang bayu di rambutku. Batara Surya pun tersenyum bersahabat. Sinarnya menerpa kulitku, hangat.
Di kejauhan, terlihat puncak-puncak bukit kapur dan tumbuhan perdu menghijau yang mengelilingi New Caledonia. New Caledonia memang surga dunia yang elok dan menjanjikan ketenangan. Keindahan panorama alamnya bak lukisan cantik karya Sang Pencipta nan Maha Agung.
“Bapak-bapak… ibu-ibu… Tak banyak yang tahu bahwa di tengah samudra pasifik yang luas ini terdapat sebuah tempat yang indah. Yaitu New Caledonia yang dalam bahasa Perancis disebut Nouvelle-Calédonie atau Kaledonia Baru adalah negara kepualauan yang berada di seberang laut yaitu yang merupakan jajahan Perancis, terletak di Samudra Pasifik bagian Selatan.”
“New Caledonia ato Nouvelle-Calédonie (bahasa Prancis) juga disebut Kanaki oleh Penduduk asli negara tersebut. Sejarah yang menyelimuti keberadaan kepulauan ini masih tetap misteri.”
“Dari literatur yang ada, negara ini telah dikuasai Perancis selain Polynesia, dan status jajahan Perancis ini disandang sampai tahun 1998. New Caledonia beribukota di Noumea dengan jumlah penduduk yang tercatat pada 1 September 2006 mencapai 237,765 orang.” Suara Mr. Kim Nam Jin - Local Guide kelahiran Korea yang sejak kelas 4 SD ikut orang tuanya bermukim di New Caledonia -memecah perhatianku dari keindahan lukisan alam Upi Bay dan sekitarnya.
“Menariknya, meski jajahan Perancis, namun sebagian penduduknya fasih berbahasa Jawa. Migrasi penduduk Jawa ke daerah ini mirip dengan kisah perpindahan orang Jawa ke Suriname.”
“Konon, orang Jawa yang tinggal di sini bekerja sebagai kuli kasar, mereka bermigrasi secara berkelompok untuk mencari kehidupan yang lebih baik, namun kegiatan migrasi terhenti sejak tahun 1949 ketika Indonesia memperoleh kedaulatan secara penuh dari Persatuan Bangsa-Bangsa.”
“Warga keturunan Jawa yang tinggal dan menetap di New Caledonia tetap menggunakan bahasa Jawa sehari-harinya, namun, anak muda di sana umumnya lebih menyukai Bahasa Prancis sehingga sedikit sulit menemukan generasi muda yang bisa menggunakan Bahasa Jawa.”
“Kaledonia adalah pulau terbesar ketiga yang ada di wilayah Pasifik setelah Papua Nugini dan New Zealand. Negara ini juga diakui sebagai surganya para pereli, terbukti, ajang Asian Pacifik Rally Championship (APRC) yang berlangsung mulai 27-29 Agustus 2010 digelar di New Caledonia.”
“Menempuh perjalanan Kaledonia bisa juga melewati rute udara. Demikian indahnya alam di Kaledonia, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Alamnya masih asri, dengan laut yang penuh terumbu karang.Pasir putih dan pepohonan tropis bertajuk sedang menjulang.”
“Katanya, ada sebuah lapangan yang berbentuk ‘Love’. Apakah benar?” tanya Tn. Lee Jin Wook, dokter kandungan asal Incheon yang ikut tour ini bersama Jessica Jung, puteri bungsunya.
“Yap!” Mr. Kim Nam Jin mengangguk. Matanya yang bulat dengan kelopak sedikit menonjol berbinar ramah. “Kita juga akan melihat Love New Caledonia – sebuah lapangan yang berbentuk ‘Love’ seperti yang Tn. Kim Nam Jin tanyakan tadi, kita hanya bisa melihatnya dengan menggunakan helikopter. Tempat yang sangat romantis menurut Couple ‘Double J’ – Jan Di & Jun Pyo dalam serial Korea ‘Boys Before Flowers’. Apa kalian pernah menontonnya? Anak saya sangat menyukai drama series korea itu. Hmm, kenapa saya jadi curhat ya?”
Aku dan beberapa peserta tour “New Caledonia Paradise” pun tertawa berbarengan mendengar ceritanya.
“Dan kita tidak hanya akan melihat Love New Caledonia tapi juga melihat Saint Joseph Bay, Oro Bay, Kuto & Kanumera Bays, N'ga Peak, dan Ameedee Island. Jadi persiapkan kamera kalian karena perjalanan kita sangat panjang.”
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar