Silahkan Mencari!!!
I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...
GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!
Sabtu, 26 Februari 2011
One Day In New Caledonia (Chapter 4)
Hah?? Aku terperangah. Tadi pagi sebelum berlayar di Upi Bay, kami memang singgah sebentar di Saint Joseph Street kawasan dimana banyak orang-orang gipsi dengan keahlian membaca kartu tarut dan menjual bunga cinta. Di sana, kami dapat berfoto dengan gadis-gadis berpakaian gipsi yang ada di New Caledonia. Sekali foto dengan seorang gadis membayar 30 dollar. Jika ingin difoto dengan 3 orang gadis sekaligus, maka harus membayar 90 dollar. Gadis-gadis itu mengenakan pakaian gipsi mereka yang berwarna-warni cerah. Merah cabe, kuning menyala, biru terang, shocking pink. Wajah mulus mereka dipoles make up supaya lebih kinclong dan menarik. Beberapa peserta tour terutama yang pria, asyik memilih gadis-gadis yang akan diajak foto bersama.
Tetapi, aku sama sekali tidak tertarik. Untuk apa buang-buang uang untuk foto bersama dengan gadis-gadis asing yang tampak centil itu? Lebih baik uang saku yang diberikan Ayah digunakan untuk membeli oleh-oleh. Namun ada seorang gadis berpakaian gipsi biru terang yang menurutku paling cantik dan paling genit menghampiriku dan mendesakku untuk foto bersama. Gadis itu merayuku dengan bahasa Inggris yang patah-patah dan…astaga! Gadis centil itu mirip sekali dengan Seohyun.
“Kau…kau… gadis… yang memaksaku foto bersama?” tanyaku kemudian, tak yakin. Seohyun mengangguk.
“Tapi… waktu di Saint Joseph Street, kau tidak bisa berbahasa Korea. Kau mengajakku bicara dalam bahasa Inggris.” Aku masih ragu.
“Akh, aku hanya pura-pura tidak bisa bahasa Korea. Padahal, Ayahku orang Korea asli! Dia bertemu ibuku waktu berlibur ke New Caledonia, lalu menikah dan menetap di Caledonia sampai sekarang. Di rumah aku bicara dalam 2 bahasa. Bicara dengan Ayah menggunakan bahasa Korea. Dengan Ibu, aku bicara menggunakan bahasa Perancis. Waktu aku tahu kau turis Korea, aku langsung menguntitmu. Aku ganti pakaian gipsiku dengan kaos dan celana jins supaya bisa ikut berlayar di perahu ini. “ Tutur Seohyun seraya menatapku dengan mata berbinar-binar.
“Kau …menguntitku? Kenapa?”
“Karena kau tampan. Sejak pertama kali melihatmu, aku langsung jatuh cinta.” Seohyun menggeser duduknya, merapat ke tubuhku. Tangannya membelai-belai pipiku. “Changmin….aku ingin menjadi kekasihmu.” Bisiknya mesra.
“Eits, apa-apaan ini!” Aku menepis tangan halusnya. “Kau pasti sudah gila! Aku tidak mencintaimu. Aku sudah punya pujaan hati di Korea!” seruku kesal sambil bergidik. Menyeramkan sekali bertemu dengan gadis agresif.
“Siapa? Kwon Yuri ‘kan?” Seohyun menyeringai. “Dia sudah menolak cintamu. Untuk apa lagi kau memikirkannya terus? Seperti tidak ada gadis lain! Denganku saja ya? Aku ‘kan tidak kalah cantik dengan Kwon Yuri.”
“Kau…kau…mengenal….Kwon Yuri? Siapa kau sebenarnya?” Kekesalanku berubah menjadi penasaran. Kucengkeram bahu Seohyun dengan kasar.
“Siapa aku?! Aku adalah seorang gadis yang tergila-gila padamu, Changmin! Dan, aku tahu semuanya tentang dirimu, sekolahmu, orang tuamu, kakakmu. Juga tentang KWON YURI, PUJAANMU ITU!” Seohyun mengakhiri kalimatnya dengan mata memancarkan sinar kecemburuan yang dahsyat. “Kau tolol, Changmin! Apa yang kau harapkan dari Kwon Yuri yang jelas-jelas tidak mencintaimu?”
“Aku tidak peduli apakah Kwon Yuri membalas cintaku atau tidak! Yang pasti, hingga saat ini hanya dia yang berhak mengisi relung hatiku!” Tukasku marah sambil melepaskan cengkeramanku dari bahu Seohyun.
“Tidak bisa, Changmin! Akulah satu-satunya….” Seohyun menunjuk dadanya. “….gadis yang akan bersemayam di hatimu! “ Mata sipitnya mendelik.
“Hei, kau jangan memaksaku seperti itu! Cinta tak bisa dipaksakan, kau tahu itu!” Amarahku kian tak terbendung. Rasanya tanganku ingin mencekik leher jenjang Seohyun.
“Apa katamu? Cinta tak bisa dipaksa? Lalu bagaimana dengan sikapmu terhadap Kwon Yuri? Berkali-kali dan dengan berbagai cara kau memaksa dia untuk menerima cintamu. Sekarang, kau baru tahu bagaimana rasanya dipaksa untuk mencintai seseorang yang sama sekali tidak kita cintai! “ Suara Seohyun melengking galak. “Changmin sayang, kau tidak akan menyesal jika menjadi kekasihku.” Suaranya berubah selembut tahu cina.
Bersambung…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar