Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Sabtu, 26 Februari 2011

One Day In New Caledonia (Chapter 5)


Aku bergidik. Gadis ini menyeramkan! Tadi marah-marah, sekarang merayu mendayu-dayu.

“Pergi kau! Dasar gadis sakit jiwa!” Aku mendorong tubuh Seohyun.

“Changmin!! Jika kau tidak mau menjadi kekasihku, aku akan bunuh diri!” Teriak Seohyun gusar. Dipecahkannya botol air mineral yang terletak di atas meja. Pecahan beling dari botol itu siap ditorehkan ke pergelangan tangannya. Aku terpaku. Cara Seohyun memaksaku untuk membalas cintanya persis caraku ketika mendesak Kwon Yuri untuk menerima cintaku. Bedanya, saat itu Ayah Kwon Yuri sempat menangkap tanganku yang sedang memegang pecahan beling botol bir, sehingga aksi bunuh diriku gagal total.

Tapi…sekarang…di ruangan makan dalam perahu yang sedang berlayar santai ini, tak satupun peserta tour yang peduli pada pertengkaran kami. Tak seorangpun yang menghampiri kami dan mencoba membujuk Seohyun untuk menghentikan niatnya. Oh, God! Apa yang harus kulakukan? Bagaimana kalau Seohyun nekad? Walau aku tidak mencintainya, tapi aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. Ugh, mungkin sepert inilah perasaan Kwon Yuri ketika melihatku siap melakukan bubuh diri di hadapannya. Bingung, kaget, takut dan 1001 macam perasaan berkecamuk di hati.

“Seohyun…please…jangan lakukan itu,” Akhirnya aku mampu berkata-kata dengan suara tersendat.

“Katakan dulu, jika kau mencintaiku!” Ancam Seohyun. Pecahan beling itu menempel di pergelangan tangannya, tepat di urat nadi.

“Aku…aku tidak bisa…aku hanya mencintai Kwon Yuri….” Aku menelan ludah. Tenggorokanku terasa kering sekali.

“Kalau begitu, selamat tinggal Changmin!” Seohyun menorehkan pecahan beling itu ke urat nadinya. Sangat keras dan dalam. Tubuh Seohyun melunglai, jatuh di pangkuanku. Darah mengalir deras, membasahi celana jinsku. Semuanya berlangsung begitu cepat. Aku tak sempat mencegahnya.

“Tidaaaakkk!! Oh….tolooong! Tolong gadis iniiii…! “Aku menjerit sekuat tenaga.

“Changmin! Bangun ! Bangun, Changmin !” Seseorang menepuk-nepuk pipiku.

“Hahhh….. Nunna?” Aku membuka mata. Dimana Seohyun? Bukankah tadi dia ada di pangkuanku? Celana jinsku…juga kering. Tidak basah oleh darah Seohyun.

“Kau ini mimpi apa? Sampai teriak-teriak begitu. Malu ‘kan dilihat orang-orang.” Yoon Eun Hye Nunna melap keningku yang basah oleh keringat. Uf! Aku menghela nafas. Kupejamkan mata sejenak lalu membukanya kembali. Jadi, tadi itu hanya mimpi? Tapi…. Kenapa seperti bener-bener terjadi. Seohyun…gadis itu….jangan-jangan dia….. Hiiiihhh!! Mendadak, bulu kudukku berdiri.

“Changmin, coba kau minum dulu. Mimpimu seram sekali ya?” Yunho Hyung menyodorkan sebotol air mineral.

“Terima kasih,” Aku mengambil botol itu dan menyedot isinya hingga tinggal setengah. Kuedarkan pandang ke sekeliling ruangan. Wah, semua mata peserta tour sedang memandangku heran. Memalukan!

“Bapak-bapak…ibu-ibu…sebentar lagi perahu akan berlabuh di Kuto Kanumera Street. Tempat ini merupakan tempat yang cocok untuk berburu souvenir. Harganya lebih murah dibandingkan di tempat-tempat lain. Batu-batuan dan kristal adalah hasil kerajinan khas yang dapat ditemui di Kuto Kanumera Street ini. “ Pengumuman dari Mr. Kim Nam Jin menyelamatkanku dari rasa malu berkepanjangan. Mata semua peserta tour beralih ke Mr. Kim Nam Jin.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...