Laman

Silahkan Mencari!!!

I'M COMEBACK...SIBUK CUY...KERJAAN DI KANTOR GI BANYAK BANGET...JD G BISA POSTING DEH...

AKHIRX OTAK Q PRODUKTIF LAGI BUAT FF BARU...

GOMAWOYO BWT YG DAH MAMPIR & COMMENT
HWAITING!!!

Kamis, 04 November 2010

Setiamu Temakan Waktu (Part 2-Tamat)


Part 2
Pohon Kenangan


Kulihat ada seorang wanita dan seorang pria berjalan menjauh dari rumahku. Apakah itu kau, Park Shin Hye? Tapi kenapa kau malah pergi? Bukannya menemuiku disini?!? Dan pria itu? Siapa dia? Kenapa dia memeluk pinggangmu? Aku berlari mengejar mereka namun terlambat, tubuh mereka telah menghilang di antara debu jalanan. Kulangkahkan kakiku gontai kembali ke rumah, kulihat secarik kertas putih tergeletak di teras di atas seikat bunga mawar merah, segera kuambil kertas itu dan kubaca.

Untuk Park Yong Ha yang selalu kusayang,
Surat ini adalah surat ke 15 yang kukirimkan di setiap ulang tahunku untukmu, karena aku berharap kau akan membaca salah satunya. Karena itu isinya masih sama dari tahun ke tahun.

Park Yong Ha, aku tak pernah pergi. Aku tak jadi berangkat ke Busan. Aku masih tinggal beberapa meter dari rumahmu dan pohon Akasia. Pohon yang bertuliskan nama kita, aku tak pernah lupa. Pertemuan di ulang tahunku yang ke-dua puluh aku pun tak lupa. Hanya saja, kau yang tak pernah ada di sana.

Maaf, mungkin aku tak setia. Kini aku telah menikah. Tapi, itu semua karena kau telah tiada.

Kenapa kau panjat pohon Akasia itu, Park Yong Ha? Hanya untuk melihat kepergiankukah? Apakah itu alasanmu? Apakah aku salah bila selalu menyalahkan diriku karena jatuhmu dari pohon yang tinggi itu? Aku takkan berhenti memikirkanmu. Selamanya kau akan menjadi sahabatku, sekekal tulisan di pohon Akasia.


Aku tercengang membacanya, tanganku lemas seketika hingga surat yang kubawa terbang terbawa hawa.

Tak mungkin aku telah mati karena aku masih di sini, di rumah ini, di dekat pohon Akasia. Mataku menatap pohon yang angkuh berdiri di tengah bukit, pohon Akasia itu. Bukan?!?

Itu bukan pohon Akasia. Itu…

Kuusap mataku beberapa kali tak percaya. Aku berlari mendekati pohon itu, kupastikan penglihatanku yang mungkin keliru, tapi tetap saja ini bukan pohon Akasia. Ini pohon Kamboja, dan tulisan itu…

Aku pun mencarinya. Masih ada meskipun sedikit mengecil dan mengkerut, tapi itu bukan tulisanku, itu tulisan Park Shin Hye. Kenapa aku baru menyadarinya? Lalu rumahku? Bagaimana dengan rumahku?

Kulihat jauh ke kaki bukit tempat rumahku berada, namun tak kutemukan, selain ratusan batu nisan tertancap beku di tanah, diantaranya adalah milikku dengan seikat bunga mawar merah di atasnya.


TAMAT
Copyright Sweety Qliquers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...